Aliran Fluida dalam Pipa Turbin

Persamaan diatas dapat disubtitusikan ke dalam bentuk persamaan efisiensi thermal yang lebih sederhana : η th, Brayton = 1 - k k P k k r P P 1 1 1 2 1 1 1 − − − =     .........................................2-49

BAB III ANALISA THERMODINAMIKA

3.1 Spesifikasi Teknis Perancangan

Perancangan Heat Recovery Steam generator ini berdasarkarkan besarnya temperatur buangan gas turbin. Parameter dari perancangan ini berdasarkan survey yang dilakukan di PT. PLN Persero sektor belawan. Adapun spesifikasi data yang diperoleh dari hasil survey yang akan dipergunakan dalam perancangan HRSG adalah : a. Daya maksimum Turbin Gas :130 MW 130000 kW b. Perbandingan tekanan pada kompresor : 10,04 c. Temperatur masuk Kompresor : 30 o C d. Tekanan barometer : 1,013 bar e. Temperatur keluar turbin Gas : 525 o C f. Laju aliran massa gas : 671,43 kgs g. Temperatur air umpan feed water tank : 166,4 o C

3.2 Perhitungan Termodinamika Turbin Gas

Siklus yang digunakan pada turbin gas adalah siklus Brayton sederhana seperti pada gambar berikut. Gambar 3.1 Diagram alir pada Turbin Gas Gambar 3.2 Diagram T-S Pada sistem turbin gas ini akan dianalisa berdasarkan pada titik yang terdapat pada gambar. Analisa ini tentunya didukung dengan adanya faktor harga yang ditentukan berdasarkan literatur yang ada. Sehingga data yang diperoleh akan di analisa bersamaan dengan acuan-acuan yang terdapat pada literatur. Menurut Michael J. Moran Termodinamika Teknik jilid 2; hal 80 efisiensi turbin dan kompresor berkisar 80 ÷ 90 . 3.2.1 Kompresor Adapun perhitungan termodinamika pada Kompresor a. Keadaan titik 1 : Temperatur masuk Kompresor : T 1 = 30 o C = 303 K P 1 = 1,013 bar r p = 10,04 maka dari tabel diperoleh : h 1 = 303.21 kJkg Pr 1 = 1,436 b. Keadaan titik 2 : Pr 2 = r p . Pr 1 = 10,04 . 1,436 = 14.42 maka dari tabel akan di peroleh : T 2 = 579,55 K = 306,55 o C h 2 = 585.57 kJkg maka untuk memperoleh kerja spesifik kompresor : W k act = k h h η 1 2 − Dimana effisiensi kompresor η k = 85 W k act = 85 , 21 , 303 57 , 585 kg kJ kg kJ − = 332,19 kJkg Analisa kondisi temperatur keluar kompresor pada perancangan ini h 2 ’ h 2 ’ = W k act + h 1 Yunus A Cengel, Thermodynamics; hal 477 = 332,19 kJkg + 303,21 kJkg = 635,4 kJkg maka dari tabel diperoleh temperatur : T 2 ’ = 626,93 K = 353.93 o C 3.2.2 Turbin Gas Perhitungan termodinamika pada turbin gas ini bertujuan untuk menentukan temperatur keluar turbin. Berbagai pertimbangan metallurgi membatasi temperatur pemasukan turbin, dimana menurut P.K. Nag hal 765 dan M.J Moran Termodinamika Teknik, jilid 2; hal 77 dapat mencapai temperatur limit 1300 o C 1623 K hingga 1427 o C 1700 K. Dari hasil survey pada PT. PLN Persero sektor Belawan PLTGU P. Sicangan didapat bahwa temperatur gas buang turbin gas adalah 525 o C. Menurut Richard Harman Gas Turbine Engineering Applications; hal 37 diketahui bahwa perbandingan antara tekanan keluar turbin dengan udara atmosfer pada instalasi turbin gas siklus terbuka adalah 1,1 – 1,2. Dalam perhitungan termodinamika ini diasumsikan 1,1 dengan alasan tekanan gas buang yang akan dihasilkan lebih besar dari tekanan atmosfer. Perhitungan termodinamika pada turbin gas : Temperatur gas aktual keluar turbin T 4 ’ = 525 o C = 798 K Maka dapat diperoleh dari tabel A-17 h 4 ’ = 819,76 kJkg P r4 ’ = 47,31 Perbandingan antara tekanan keluar turbin dengan tekanan udara atmosfer pada instalasi turbin gas siklus terbuka diasumsikan 1,1 maka : P 4 = P 1 1,1 = 1,013 1,1 = 1,1143 bar Maka dapat diperoleh temperatur masuk turbin T 3 Pr 4 ’ = 3 Pr 1 p r Yunus A Cengel, Thermodynamics; hal 475 47,31 = 3 . 04 , 10 1 r P P r3 = 474,99 Maka dari tabel ideal gas di peroleh : T 3 = 1417,81 K = 1144,81 o C h 3 = 1536,81 kJkg Maka diperoleh kerja turbin aktual W T act = h 3 – h 4 ’ Yunus A Cengel, Thermodynamics; hal 477 = 1536,81 kJkg - 819,76 kJkg = 717,05 kJkg Dari analisa tersebut maka diperoleh temperatur aktual dari turbin gas : W T act = h 3 – h 4 . η T Yunus A Cengel, Thermodynamics; hal 476 Dimana effisiensi turbin η T = 90 717,05 kJkg = 1536,81 – h 4 kJkg . 0,90 h 4 = 740,09 kJkg Maka dari tabel A-17 diperoleh temperatur ideal keluar turbin gas : T 4 = 724,88 K = 451,88 o C Dari perhitungan tesebut dapat dilihat bahwa temperatur yang berdasarkan data survey merupakan temperatur aktual gas turbin 525 o C, sedangkan temperatur ideal dari turbin gas 451,88 o C. Dan dalam perancangan ini temperatur keluar turbin yang digunakan untuk memperoleh daya yang di bangkitkan HRSG adalah temperatur keluar aktual turbin gas 525 o C dan juga dalam perhitungan pemipaan HRSG. Temperatur ideal akan selalu lebih kecil dari temperatur aktual, sebab karena kecinya temperatur kompresor pada kondisi ideal dan rugi-rugi yang terjadi pada instalasi turbin gas keluar. Namun, semakin kecil temperatur keluar maka daya yang dibangkitkan akan semakin besar pada turbin gas tersebut sebab pemanfaat heat drop yang semakin besar. Kalor yang bekerja pada siklus Kondisi aktual : q in act = h 3 - h 2 ’ = 1536,81 kJkg - 635,4 kJkg = 901,41 kJkg Kondisi ideal : q in = h 3 - h 2 = 1536,81 kJkg - 585,57 kJkg = 951,24 Kerja Turbin Gas W net = W T act - W k act = 717,05 kJkg - 332,19 kJkg = 384,86 kJkg Maka dapat diperoleh effisiensi thermal ideal 100 x q W in net th = η = 100 24 , 951 86 , 384 x kg kJ kg kJ = 40,45 Maka dapat diperoleh effisiensi thermal aktual 100 x q W act in net act th = η = 100 41 , 901 86 , 384 x kg kJ kg kJ = 42,70

3.3 Parameter Analisa Perencanaan

Dalam perencanaan HRSG ini yang memanfaatkan temperatur gas buang turbin gas akan menggunakan satu tingkat saja. Data temperatur dan tekanan uap yang akan dihasilkan harus pula sesuai dengan kondisi gas buang turbin gas yang ada, dan penentuan turbin uap yang akan digunakan dalam perancangan ini Kondisi gas buang dari data dan tabel gas diperoleh : P gas buang TG = 1,1143 bar h gas buang TG = 819,76 kJkg T gas buang TG = 525 o C = 798 K