BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Aritmia
Aritmia atau gangguan irama jantung adalah kelainan elektrofisiologi jantung yang dapat disebabkan oleh gangguan sistem konduksi jantung serta gangguan
pembentukan danatau penghantaran impuls.
3
2.2 Epidemiologi Aritmia
Sejak 40 hingga 50 tahun lalu, penyakit kardiovaskuler masih tetap merupakan penyebab kematian yang cukup banyak pada negara-negara berkembang. Gangguan
irama jantung dapat mengenai siapa saja di dunia tanpa membedakan suku atau ras. Kematian mendadak yang berasal dari gangguan irama jantung diperkirakan mencapai
angka 50 dari seluruh kematian karena penyakit jantung. Gangguan irama jantung dapat berupa atrial fibrilasi, atrial flutter, blok jantung, ventrikel fibrilasi, ventrikel
takikardi serta gangguan irama lainnya.
1
Gangguan irama jantung yang paling sering ditemukan adalah atrial fibrilasi. Atrial flutter sendiri lebih jarang ditemukan
dibandingkan dengan atrial fibrilasi. Sejumlah pasien yang datang ke rumah sakit dengan diagnosa takikardi supraventrikuler menunjukkan atrial fibrilasi sebanyak
77 dan 10 atrial flutter.
7
Studi epidemiologik jangka panjang menunjukkan bahwa pria mempunyai resiko gangguan irama ventrikel 2 – 4 kali lipat dibandingkan dengan wanita.
8
Data epidemiologi dari New England Medical Journal 2001 menyebutkan bahwa
kelainan struktur arteri koroner merupakan penyebab 80 gangguan irama jantung yang dapat berakhir dengan kematian mendadak.
1
Data Framingham 2002 menunjukkan angka kejadian gangguan irama jantung akan meningkat dengan
pertambahan usia. Diperkirakan, populasi geriatri lansia akan mencapai 11,39 di
Indonesia atau 28 juta orang di Indonesia pada tahun 2020. Makin bertambah usia, persentase kejadian akan meningkat yaitu 70 pada usia 65-85 tahun dan 84 diatas
85 tahun.
5
2.3 Klasifikasi dan Penyebab 2.3.1 Klasifikasi
Pada umumnya gangguan irama jantung dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
3, 9
1. Gangguan pembentukan impuls. a. Gangguan pembentukan impuls di sinus menyebabkan gangguan irama
jantung berupa sinus takikardi dan sinus bradikardi. b. Gangguan pembentukan
impuls di atria aritmia atrial menyebabkan gangguan irama jantung berupa atrial ekstrasistol, atrial takikardi, atrial
flutter, dan atrial fibrilasi. c. Pembentukan impuls di ventrikel menyebabkan gangguan irama jantung
berupa ventrikel ekstrasistol, ventrikel takikardi, ventrikel fibrilasi.
2. Gangguan penghantaran impuls yaitu blok atrioventrikuler derajat 1, blok atrioventrikuler derajat 2 dan blok atrioventrikuler derajat 3
2.3.2 Penyebab
Penyebab dari gangguan irama jantung adalah sebagai berikut :
3
1. Gangguan sirkulasi koroner misalnya aterosklerosis koroner, spasme arteri koroner, iskemi miokard, infark miokard.
2. Peradangan jantung. 3. Gagal Jantung.
4. Gangguan keseimbangan elektrolit hiper atau hipokalemia. 5. Intoksikasi obat misalnya digitalis, obat-obat anti aritmia.
6. Lain-lain, misalnya gangguan pengaturan susunan saraf autonom, gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat, gangguan endokrin, kardiomiopati dan
penyakit degenerasi.
2.4 Faktor Risiko Aritmia
10
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia adalah sebagai berikut:
1. Umur. 2. Genetik.
3. Penyakit arteri koroner. 4. Tekanan darah tinggi.
5. Obesitas. 6. Diabetes.
7. Lain-lain, seperti kelainan tiroid, obstructive sleep apnea, ketidakseimbangan elektrolit, serta konsumsi alkohol.
2.5 Diagnosis