pemasangan pacu jantung dapat dilakukan pada semua kelompok umur, namun disebutkan bahwa penggunaannnya lebih sering pada pasien-pasien tua dimana
diperkirakan 70-80 dari seluruh pemasangan pacu jantung terdapat pada usia 65 tahun atau lebih.
19
Proporsi kelompok umur responden 60 tahun pada penelitian ini lebih rendah jika dibandingkan dengan data yang diperoleh dari
Z
2002 yaitu 70-80.
4.2.2 Gambaran Penderita Aritmia yang Menggunakan Pacemaker
Dalam penelitian ini, distribusi frekuensi penderita aritmia yang menggunakan pacemaker di rumah sakit Binawaluya Cardiac Center Jakarta dibagi menjadi 2, yaitu
gangguan pembentukan impuls dan gangguan penghantaran impuls.
3, 9
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi penderita aritmia yang menggunakan pacemaker
Tipe Aritmia Jumlah
Persen
Gangguan pembentukan impuls
Atrial Fibrilasi 9
22 Atrial flutter
4 9,8
QT syndrome 1
2,4
V f
dengan QT
1 2,4
SSS 9
22
Total 24
58,5
Gangguan penghantaran impuls
Blok
A V
derajat 1 1
2,4 Blok
A V
derajat 2 4
9,8 Blok
A V
total 12
29,3 Total
17 41,5
Berdasarkan tabel 4.2, diperoleh 58,5 gangguan pembentukan impuls dan 41,5 gangguan penghantaran impuls. Gangguan pembentukan impuls lebih banyak
dari pada gangguan penghantaran impuls. Belum ada penelitian sebelumnya tentang penderita aritmia yang menggunakan pacemaker berdasarkan klasifikasi diatas.
Prevalensi penderita aritmia yang menggunakan pacemaker di rumah sakit Binawaluya Cardiac Center Jakarta 41 per 137 penderita aritmia.
4.2.3 Gambaran Pacemaker yang Digunakan Responden
Dalam penelitian ini, pacemaker
yang di gunakan responden dikelompokkan menjadi dua yaitu temporary pacemaker TPM dan permanent
pacemaker PPM.
9, 12
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa semua responden memakai PPM100.
Pada penelitian ini semua responden menggunakan permanent pacemaker berdasarkan kelainan yang diderita oleh responden berupa gangguan sistem konduksi
jantung misalnya pada penelitian ini kelainan yang paling tersering adalah blok AV total 29,3. Belum ada penelitian sebelumnya tentang prevalensi blok AV total. Hal
ini sesuai dengan pernyataan zulkhairi 2002 bahwa sulit menemukan tulisan yang menyebutkan angka insidensi maupun prevalensi blok AV total.
4.2.4 Sebaran Penyakit yang Menyertai Aritmia
Berdasarkan hasil penelitian, sebaran penyakit penyerta aritmia responden tersaji pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Sebaran responden berdasarkan penyakit penyerta aritmia
Penyakit Penyerta Aritmia Jumlah
Persen Chronic Heart Failure CHF
4 9,8
Coronary Artery Disease CAD 6
14,6 Hipertensi
1 2,4
Diabetes Mellitus tipe 2 8
19,5 Obesitas
1 2,4
Tabel 4.4 diatas menunjukkan terdapat 9,8 CHF, 14,6
C
2,4 hipertensi, 19,5 diabetes mellitus tipe 2, dan 2,4 obesitas sebagai penyakit penyerta aritmia
responden. Pada penelitian ini, aritmia pada responden dapat ditatalaksana menggunakan
pacemaker dengan perbaikan klinis. Tetapi adanya penyakit penyerta mengakibatkan responden harus mendapatkan tatalaksana terhadap penyakit penyerta tersebut. Selain
itu, responden juga harus kontrol dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan penyakit yang menyertai aritmia.
BAB
K
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan