45
3.2.3 Peralatan Pengujian
Peralatan yang digunakan dalam pengujian sample ini adalah sebagai beerikut. a. Sinar Radiasi sinar x
b. Film Radiografi c. Survey meter
d. Tensil Test Machine e. Impact Test Machine
f. Extenso g. Brinell Test Machine
h. Alat pemotong j. Grinding
k. Polishing
3.3 Penyiapan Bahan
Tahapan proses pembuatan bahan secara garis besar terdapat 7 tahap yang masing-masing tahapan dijelaskan sebagaimana berikut:
Tahap I
Proses produksi dimulai dari pembersihan slab terlebih dahulu dari scale yang terbentuk, menggunakan cold descaling device. Kemudian slab ditransferkan
melalui cold roll table. Selanjutnya slab masuk kedalam reheting furnace untuk dipanaskan sampai dengan suhu 1250
o
C selanjutnya slab dikeluarkan oleh extraktor dari furnace untuk diletakkan di hot roll table.
Tahap II
Setelah slab mencapai panas yang diinginkan, slab keluar dari hot roler table menuju mesin sizing press sebelum memasuki sizing press, slab membara
46 tersebut dibersihkan di water discaller dari scale dan terak yang terbentuk karena
reaksi kimia yang terjadi didalam furnace. Air disemprotkan dengan tekanan 200 bar untuk membersihkan primeris scale dan terak. Pada sizing press ini lebar slab
direduksi, alat yang dibeli dari jepang ini juga berfungsi meringankan kerja vertikal edger dalam mempertahankan lebar slab. Suhu pengerjaan pada tahap ini
adalah sekitar 1180-1200 C
Tahap III
Selanjutnya slab yang telah direduksi lebarnya meluncur diatas roler table menuju mesin beruikutnya. Pada bagian ini terintegrasi tiga alat sekaligus yaitu
water discaler untuk membersihkan scon dari skill yang masih tersisa, kemudaian masuk vertikal edgerol untuk menjaga lebarnya kemudian lansung masuk dalam
roughing untuk dibentuk menjadi vorband jerman atau transferbar baja
lembaran yang lebih tinggi dan panjang. Pada roughing slab dirol 5-9 kali sampai didapat ketebalan yang diinginkan. Slab dibersihkan dari scale dan terak pada
pengerolan maju yang pertama dan terakhir
Tahap IV
Produk dari pengerjaan pada tahap III diatas disebut vorban atau transferbar. Diantara roughing dan finishing mill digunakan thermopanel, dimana
fungsinya adalah mengurangi kalor yang terbuang sebelum vorband masuk croupshear, karena ketidak sesuaian suhu akan menyebabkan pengerjaan kurang
sempurna. Croupshear adalah alat yang digunakan untuk memotong kepala dan ekor
vorband agar mudah masuk kedalam finishing stands. Kepala dan ekor vorband strip biasanya melengkung keatas atau kebawah atau juga bengkok ke kiri atau ke
47 kanan. Jika tidak dipotong, ini akan menyulitkan saat memasuki finishing stands.
Akibat lebih parah adalah kerusakan roll.
Tahap V
Setrip memasuki finishing stands yang merupakan 6 roll kontinu dimana fungsinya adalah untuk menipiskan dan menghaluskan permukaan strip.
Pengalusan ini juga dengan pengerolan. Tetapi juga dengan beban yang diringankan sehingga reduksi tebalnya sangat kecil. Pada akhir pengerolan disini,
strip melewati electric recorder yang berfungsi merekam segala kondisi dari strip meliputi dimensi, tebal dan lebar, suhu, dan kondisi permukaan yang selanjutnya
tercatat dalam sistem komputer sebagai status produk dari awal sampai dengan proses ini.
Tahap VI
Selanjutnya strip ini meluncurkan plan melewati laminar cooling didinginkan suhunya sehingga mencapai 600
C. Proses pendinginan ini menggunakan media air yang disemprotkan dari atas dan dari bawah dengan
tekanan tertentu. Selanjutnya strip sampai di down coiler untuk digulung menjadi coil. Ada dua mesin down coiler yang tersedia dan bekerja bergantian. Setelah
selesai kemudian hot roller coil HRC tersebut mengalami inspeksi dimensi dan visual inspection. Sampai disini proses utama selesai.
Tahap VII
Selanjutnya HRC dipindahkan ke gudang dengan transforter untuk didinginkan. Setelah dingin, baru kemudian coil ini mengalami penanganan hasil
produksi PHP. Coil yang telah dingin Masuk shearing line 1 untuk dibuat plate dari bentuk plate ini dipotong untuk kemudian dijadikan sampel pengujian.
48
3.4 Tahapan Penelitian