Pengerjaan Mekanis Pada Baja

12

2.4 Pengerjaan Mekanis Pada Baja

Pengerjaan mekanis baja dilakukan untuk meningkatkan sifat-sifat mekanis pada baja agar lebih baik lagi, pengerjaan mekanis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengerjaan panas dan pengerjaan dingin. a. Pengerjaan Panas Pengerjaan panas atau perlakuan panas adalah proses memanaskan baja sampai temperature tertentu dan kemudian didinginkan dengan metode tertentu. Tujuan pengerjaan panas adalah untuk memberikan sifat yang lebih sempurna pada baja. Proses ini dapat mengubah sifat baja dengan cara mengubah ukuran butirnya, juga mengubah unsur pelarutnya terutama karbon dalam jumlah yang lebih kecil. Proses perlakuan panas secara luas dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu proses perlakuan panas yang menghasilkan kondisi seimbang dan proses perlakuan panas yang menghasilkan kondisi tidak seimbang. Dalam kondisi seimbang suatu material mempunyai nilai kekerasan yang kurang, tetapi memiliki nilai kekenyalan lebih tinggi dari kondisi yang tidak seimbang. b. Pengerjaan Dingin Annealing Proses Annealing dapat didefinisikan sebagai pemanasan pada temperature yang sesuai, diikuti dengan pendinginan pada kecepatan yang sesuai pula. 9 Hal ini bertujuan untuk melunakan, memperbaiki sifat-sifat pengerjaan dingin dan membebaskan tegangan pada baja sehingga diperoleh struktur yang dikhendaki. Sifat-sifat baja yang disebutkan pada definisi di atas dapat diartikan bahwa baja harus dipanaskan sampai temperature pengkristalan kembali untuk 9 Dieter, G. 1976. Mechanical Metallurgy of Engineering Materials. Mc-Graw Hill. 13 membebaskan tegangan-tegangan yang ada dalam baja. Kemudian mempertahankan pemanasannya pada temperature tinggi untuk membuat sedikit pertumbuhan butir pada struktur austenit. Selanjutnya didinginkan secara perlahan-perlahan untuk membuat struktur lapisan perlit, sehingga sifat baja yang dihasilkan menjadi lebih lunak dan ulet.

2.5. Proses Pembuatan Bahan