10 Perubahan fasa yang terjadi dari fasa ke dalam fasa + Fe
3
C adalah relative kompleks. Untuk kemudahan dalam memahami perubahan fasa, sebagai
contoh adalah sebuah baja karbon dengan kandungan karbon 0,77 yang didinginkan dari temperature fasa sekitar 800
C. pada temperature ini perubahan struktur mikro berubah menjadi fasa yang mempunyai kandungan karbon lebih
rendah yaitu 0,022 seperti FeC. Perubahan fasa ini mempengaruhi penyebara karbo karena ketiga fasa mempunyai komposisi yang berbeda.
7
2.3 Proses Pembuatan Baja
Proses pembuatan baja diawali dengan proses peleburan bahan baku baja yang berupa besi kasar pig iron atau berupa besi spons sponge iron.
Disamping itu bahan baku lain yang biasanya digunakan dalam proses pembuatan baja adalah skrap baja baja bekas dan bahan-bahan penambah seperti ingot
ferosilikon, feromangan dan batu kapur. Proses peleburan dapat dilakukan pada tungku BOF Basic Oxygen Furnace atau pada tungku busur listrik Electric Arc
Furnace EAF, namun selain dua metode tersebut juga terdapat banyak metode
lain yang digunakan untuk proses pembuatan baja. Tanpa memperhatikan tungku atau proses yang diterapkan, proses peleburan baja pada umumnya mempunyai
tiga tujuan utama, yaitu : 1.
Mengurangi sebanyak mungkin bahan-bahan yang bersifat impuritas.
2. Mengatur kadar karbon agar sesuai dengan tingkat gradespesifikasi baja yang
diinginkan.
3.
Menambah elemen-lemen pemadu yang diinginkan.
7
Clark, Donal S. Varney, Willbur R. Physical metallurgy for engineering
11 Bahan yang dijadikan sempel pada penelitian ini dibuat dengna
menggunakan proses peleburan baja dengan teknik EAF electric Arc Furnace. Proses peleburan dalam EAF ini menggunakan energi listrik. Panas dihasilkan
dari busur listrik yang terjadi pada ujung bawah dari elektroda. Energi panas yang terjadi sangat tergantung pada jarak antara elektroda dengan muatan logam
didalam tungku. Bahan elektroda biasanya dibuat dari karbon atau grafit. Kapasitas tungku EAF ini dapat berkisar antara 2-200 ton dengan waktu
peleburannya berkisar antara 3-6 jam.
8
Bahan baku yang dilebur biasanya berupa besi spons sponge iron yang dicampur dengan skrap baja. Penggunaan besi sponge dimaksudkan untuk
menghasilkan kualitas baja yang lebih baik. Tetapi dalam banyak hal terutama untuk pertimbangan biaya bahan baku yang dilebur seluruhnya berupa skrap baja,
karena skrap baja lebih murah debandingkan dengan besi spons. Disamping bahan baku diatas, bahan-bahan lainnya yang ditambahkan
pada EAF adalah batu kapur, ferosilikon, feromangan, dan lain-lain dengan maksud memisahkan dari kotoran yang menempel agar terbentuk baja murani
tanpa impuritas. Peleburan baja dengan EAF ini dapat menghasilkan kualitas baja yang lebih baik karena tidak terjadi kontaminasi oleh bahan bakar atau gas yang
digunakan untuk proses pemanasannya.
8
T. Hansen and P. Jonsson: 2001 Electric Furnace Conference Proceedings, Warrendale.
12
2.4 Pengerjaan Mekanis Pada Baja