membeli media yang menawarkan tampilan facebook yang baik tentu saja jika biarkan secara terus – menerus dapat menimbulkan suatu budaya konsumerisme.
Facebook yang awalnya digunakan untuk menjalin pertemanan hanya dijadikan sebagai simbol tren di kalangan mahasiswa dan ternyata mampu membuat
mahasiswa menjadi ketergantungan, mereka hanya mampu memakai kegunaan dari facebook sendiri tanpa berpikir panjang bahwa mereka telah terkena candu
yang merugikan dirinya sendiri.Jika dilihat dari pemaparan mengenai gaya hidup mahasiswa FISIP, maka mengarah kepada suatu bentuk gaya hidup hedonisme.
5.4. Perubahan Nilai Dengan Adanya Tren Facebook Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU
Menurut Kluchhohn dan Strodbeck dalam Koentjaraningrat, 1980:78 menyatakan bahwa soal – soal yang paling tinggi nilainya dalam hidup manusia
dan tiap kebudayaan di dunia ini, menyangkut 5 lima hal, yaitu 1 soal human nature atau makna hidup manusia; 2 soal man nature atau soal makna dari
hubungan manusia dengan alam sekitarnya; 3 soal time atau persepsi manusia mengenai waktu; 4 soal activity atau soal makna dari pekerjaan, karya dan amal
perbuatan manusia; 5 soal relational atau hubungan manusia dengan sesama manusia. Secara teknikal, kelima hal tersebut sering disebut “value orientations
atau orientasi nilai budaya”. Mengenai soal time atau waktu, soal makna dari pekerjaan serta soal hubungan manusia dengan sesama manusia merupakan hal
yang saling berkaitan dan merupakan hal yang paling dekat hubungannya dengan mahasiswa sebagai pengguna facebook. mahasiswa sebagai pelajar yang
kewajibannya adalah mendapatkan prestasi yang baik di kampus. Tetapi dengan
Universitas Sumatera Utara
kehadiran facebook justru membuat mahasiswa menjadi lupa waktu. Ini disebabkan oleh mahasiswa telah terkena candu, sehingga melupakan
kewajibannya. Mereka melakukan komunikasi dari dunia maya, sehingga tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya. Mereka hanya terfokus kepada
facebooknya dan hanya berinteraksi dengan apa yang ada didalam facebook tersebut.
Menurut Abdullah 2006 mengatakan bahwa realitas media akan menjadi suatu dunia yang tanpa sadar mengasah kemanusiaan kita. Media ini melahirkan
jarak jauh dengan realitas sosial yang sesungguhnya sehingga proses empati menjadi persoalan besar dalam konteks semacam ini. Ruang – ruang sosial juga
semakin sempit sejalan dengan dibentuknya berbagai ruang elektronik yang lebih efisien. Perubahan yang terjadi akibat kehadiran tren facebook di kalangan
mahasiswa yaitu cenderung seperti memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Hal ini
cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial. Mereka yang seharusnya bersosialisasi dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan
waktu di dunia maya bersama teman komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang kurang penting. Akibatnya, kemampuan interaksi dengan
teman – teman di lingkungan sosial menjadi berkurang.
5.5. Aktivitas – Aktivitas Yang Dilakukan Mahasiswa Saat Mengakses Facebook di FISIP USU