Metode Penyusutan Aktiva Tetap

b. Pertukaran aktiva yang tidak sejenis Yaitu pertukaran aktiva tetap yang lama ditukar dengan aktiva tetap yang baru tetapi tidak sejenis, sifat dan fungsinya tidak sama dengan aktiva tetap yang sama. Misalnya mesin ditukar dengan peralatan, kendaraan ditukar dengan mesin, dan lain- lain. 4. Aktiva yang dibangun sendiri Biaya – biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi aktiva tetap, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dicatat sebagai harga perolehan aktiva. Untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik ada dua cara yang dipakai yaitu : a. Kenaikan biaya overhead pabrik yang terjadi langsung ditambahkan pada biaya produksi aktiva tetap. b. Biaya overhead pabrik yang terjadi dialokasikan pada biaya produksi aktiva tetap sesuai dengan tarif yang telah dihitung secara keseluruhan proes produksi.

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Pengunaan aktiva tetap tidak terlepas dari pengertian penyusutan depreciation. Penyusutan merupakan proses alokasi harga perolehan cost menjadi beban selama usia ekonomis aktiva tetap secara rasional. Menurut Dunia 2005:155 faktor- faktor yang mempengaruhi penyusutan yaitu : 1. Harga perolehan cost 2. Usia ekonomis aktiva tetap economic life Universitas Sumatera Utara 3. Nilai sisa salvage residual value Penyusutan yang terjadi dalam satu periode hanya akan menjadi beban pada periode yang bersangkutan. Menurut Dunia 2005:157 ada empat metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan, yaitu : 1. Metode garis lurus straight line Metode ini merupakan yang paling sederhana serta banyak digunakan untuk menghasilkan jumlah penyusutan yang sama setiap tahun. Beban penyusutan dalam metode ini setiap periode sama besarnya yang diperoleh dengan cara harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan dikurangi dengan nilai sisa kemudian dibagi dengan masa manfaat atau dirumuskan sebagai berikut : Beban penyusutan per periode = Harga perolehan – Nilai sisa masa manfaat. Contoh : PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk membeli traktor dengan harga perolehan Rp. 45.000.000. Traktor tersebut memiliki masa manfaat 10 tahun dengan nilai sisa 5.000.000. Beban penyusutan dapat dihitung : Beban penyusutan per tahun = 45.000.000 – 5.000.000 5 = Rp 8.000.000 Universitas Sumatera Utara Tabel : 1. Penyusutan dengan menggunakan Metode Garis Lurus Thn Penyusutan Akm. Penyusutan Nilai Buku 0 - - 45.000.000 1 8.000.000 8.000.000 37.000.000 2 8.000.000 16.000.000 29.000.000 3 8.000.000 24.000.000 21.000.000 4 8.000.000 32.000.000 13.000.000 5 8.000.000 40.000.000 5.000.000 2. Metode Jumlah Unit Produksi units – of production Dalam metode jumlah unit produksi, manfaat taksiran dari aktiva tetap dinyatakan dalam jumlah unit dari kapasitas produksi seperti jumlah jam atau km. Penyusutan dihitung dengan dua tahap yaitu tahap pertama menentukan tarif penyusutan untuk setiap unit produksi, dan tahap berikutnya menentukan beban penyusutan. Dapat dilihat dengan rumus : Tarif penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa Manfaat taksiran dalam jumlah jam. Beban Penyusutan = Tarif penyusutan x jumlah unit produksi yang sesungguhnya. Contoh : Diasumsikan bahwa sebuah mesin printer yang berbiaya Rp 1.000.000 dan estimasi nilai residu 450.000 diperkirakan memiliki estimasi umur manfaat 10.000 jam operasi. Penyusutan per jam dapat dihitung sebagai berikut : Rp. 1000.000 – Rp 450.000 9.000 = Rp. 61,1 penyusutan per jam. Universitas Sumatera Utara Dengan diasumsikan bahwa mesin dioperasikan 2.000 jam selama satu tahun. Maka penyusutannya untuk tahun tersebut adalah 61,1 x 2.000 = 122.200 3. Metode Saldo Menurun declining – balance Dalam metode saldo menurun, penyusutan yang dibebankan pada tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya akan semakin menurun. Untuk menerapkan metode ini, biasanya tarif penyusutan yang digunakan adalah dua kali dari tarif metode garis lurus. Contoh : Pada tahun 2008 PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk membeli peralatan dengan harga perolehan Rp13.000.000 dan estimasi nilai sisa Rp 1.000.000 diperkirakan usia ekonomis peralatan 5 tahun. Beban penyusutan : Tarif penyusutan = Tarif garis lurus x 2 = 100 x 2 5 = 40 . Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Skedul Penyusutan Akhir Tahun Harga Peralatan Tarif DBD Penyusutan Akm. Penyusutan Nilai Buku 2008 13.000.000 40 5.200.000 5.200.00 7.880.000 2009 13.000.000 40 3.120.000 8.320.000 4.680.000 2010 13.000.000 40 1.872.000 10.192.000 2.808.000 2011 13.000.000 40 1.123.000 11.315.000 1.685.000 2012 13.000.000 40 674,000 12.000.000 1.000.000 4. Metode Jumlah Angka Tahun Sum- of-years Digits Metode jumlah angka tahun sama dengan metode saldo menurun, dimana beban penyusutan semakin menurun setiap tahun selama masa pemakaiannya. Dalam metode ini jumlah angka tahun dapat dirumuskan : Jumlah angka tahun = N N+ 1 2 Dimana N adalah masa manfaat taksiran dari aktiva yang dinyatakan dalam tahun. Besarnya penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut: Beban penyusutan = Tarif penyusutan x Harga Perolehan- Nilai Sisa Universitas Sumatera Utara Contoh : PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk membeli sebuah mesin Fascimile dengan harga perolehan Rp 1.950.000, nilai taksiran Rp 463.500 dengan umur taksiran selama 4 tahun, maka depresiasinya tiap tahun dapat dihitung : Depresiasi = HP – NR N = Rp 1. 950.000- Rp 463.500 4 = Rp. 1.486.500 Tabel 3 Depresiasi dengan menggunakan Metode Jumlah Angka Tahun Thn Tarif HP- NR Beban Penyusutan Akm. Penyusutan Nilai buku Awal Tahun Nilai Buku Akhir Tahun 1 410 1.486.500 594.500 594.500 1.950.000 1.335.400 2 310 1.486.500 445.950 1.040.550 1.950.001 909.450 3 210 1.486.500 297.300 1.189.200 1.950.002 612.150 4 110 1.486.500 148.650 1.337.850 1.950.003 463.500 Universitas Sumatera Utara

E. Laporan Aktiva Tetap PT. PP. London Sumatra Indonesia ,Tbk