Perbedaan Penurunan Gejala asma Pre dan Post Olahraga pernapasan

Tabel 5 Lanjutan

5.1.3 Perbedaan Penurunan Gejala asma Pre dan Post Olahraga pernapasan

Untuk melihat perbedaan penurunan gejala asma digunakan uji paired t- test. Namun, uji paired t-test dapat digunakan apabila data hasil penelitian terdistribusi secara normal, sehingga data hasil penelitian perlu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui sebaran data. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Sebaran data dari hasil penelitian ini ternyata terdistribusi secara normal artinya data variabel yang diukur tersebar secara merata Gejala asma mingguan: uji Kolmogorov-Smirnov: p=0.115; Gejala asma bulanan: uji Kolmogorov-Smirnov: p=0.200, sehingga untuk mengetahui perbedaan penurunan gejala asma pre dan post olahraga pernapasan dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik paired t-test. Hasil analisa uji paired t-test menunjukkan bahwa gejala asma mingguan dan gejala asma bulanan mengalami perubahan yang signifikan dimana nilai p0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan gejala asma pre dan post olahraga pernapasan terhadap gejala asma mingguan dan gejala asma bulanan. Gejala Bulanan Tingkat Gejala Pre-Test Post-Test Total Skor M SD Katego ri Perse ntase Total Skor M SD Kategori Perse ntase Kebutuhan Obat Penurun Gejala Asma 6 0.86 1.069 Ringan 57.14 5 0.71 0.951 Ringan 57.14 Jumlah 31 4.43 2.070 Berat 57.14 12 1.71 1.799 Ringan 100 Universitas Sumatera Utara Demikian juga pada gejala-gejala asma mingguan seperti batuk, sesak dan dada tertekan mengalami perubahan yang signifikan, dimana nilai p0.05 yang berarti adanya pengaruh olahraga pernapasan terhadap gejala batuk, sesak dan dada tertekan. Namun, pada gejala wheeze dan gangguan tidur tidak mengalami perubahan yang significant, dimana nilai p yang diidentifikasi 0.05, yang berarti tidak adanya pengaruh olahraga pernapasan terhadap gejala wheeze dan gangguan tidur. Pada gejala-gejala asma bulanan, gejala harian dan gangguan aktivitas mengalami perubahan yang signifikan, dimana nilai p0.05 yang berarti adanya pengaruh olahrga pernapasan terhadap gejala harian dan gangguan aktivitas. Namun, pada gejala gangguan tidur dan kebutuhan obat penurun gejala asma tidak mengalami perubahan yang signifikan, dimana nilai p yang diperoleh 0.05, yang berarti tidak adanya pengaruh olahraga pernapasan terhadap gejala gangguan tidur dan kebutuhan obat peurun gejala asma. Pada tabel 6 dapat dilihat perbedaan penurunan gejala asma antara pre dan post olahraga pernapasan. Tabel 6 Perbedaan Penurunan Gejala Asma Pre dan Post olahraga pernapasan No Gejala Asma Mean difference SD T p value 1 Gejala Asma Mingguan 4.143 2.610 4.200 0.006 Batuk 1.000 0.577 4.583 0.004 Sesak 1.000 0.816 3.240 0.018 Wheeze 0.571 0.976 1.549 0.172 Dada Tertekan 0.857 0.900 2.521 0.045 Gangguan Tidur 0.714 0.951 1.987 0.094 2 Gejala Asma Bulanan 2.714 1.704 4.214 0.006 Gejala Harian 0.857 0.900 2.521 0.045 Gangguan Aktivitas 0.857 0.900 2.521 0.045 Gangguan Tidur 0.571 0.787 1.922 0.103 Kebtuhan Obat Penurun Gejala Asma 0.143 0.378 1.000 0.356 Universitas Sumatera Utara

5.1.4 Pengaruh Usia, IMT, Lama Terdiagnosa Asma, Jenis Kelamin, Suku