Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Teori

lesung dengan alat penumbuknya disebut alu. Lesung adalah sebatang kayu bulat panjang yang di lubangi ditengahnya sebagai tempat menumbuk padi sedangkan alu adalah kayu berbentuk bulat panjang dengan ukuran kurang lebih dua setengah meter. Pada saat sekarang cara-cara tradisional tersebut tidak seluruhnya dikerjakan oleh masyarakat, karena ketersediaan teknologi baru yaitu mesin penggiling padi. Sebagaimana hasil penelitian Santoso, dkk 2005 menjelaskan analisis usaha tani sawah dengan benih sertifikasi dan non sertifikasi di Desa Karang Sari Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon bahwa rata-rata pendapatan per ha usaha tani padi yang menggunakan benih sertifikasi dan non sertifikasi berbeda nyata. Usaha tani padi yang menggunakan benih sertifikasi Rp. 1.186.558 dan tidak menggunakan benih sertifikasi Rp. 940.545 dengan selisih Rp. 246.013. Mengacu hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk meningkatkan produksi padi dengan menggunakan alat pertanian yang modern benih sertifikasi yang merupakan salah satu upaya meningkatkan pendapatan atau kesejaheraan petani.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Pengaruh Penggunaan Teknologi Modern terhadap Peningkatan Kesejahtraan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan teknologi pertanian di Desa Boangmanalu Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui kondisi kesejahtraan sosial ekonomi petani Desa Boangmanalu sebelum menggunakan teknologi 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan teknologi pertanian terhadap peningkatan kesejahtraan sosial ekonomi masyarakat petani di Desa Boangmanalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitian ini adalah 1. Sebagai data yang mendeskripsikan berbagai pengaruh penggunaan teknologi pertanian di Desa Boangmanalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat serta untuk strategi pembangunan masyarakat pertanian yang aplikatif. 2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan studi dan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian yang berfokus terhadap perubahan kesejahteraan masyarakat pertanian.

1.5. Kerangka Teori

Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta perubahan-perubahan yang lambat sekali, dan ada juga yang berjalan dengan cepat. Pada masyarakat desa, proses perubahan sosial tidak dirasakan dan tidak mencolok. Perubahan sosial dapat dilihat dari berbagai pendekatan evolisioner melihat perubahan sosial merupakan suatu proses dari masyarakat tradisional menuju ke Universitas Sumatera Utara masyarakat modern. Teori pembangunan yang diutarakan oleh Rostow pun dianggap merupakan bagian dari perubahan sosial yang bersifat evolisioner Ibrahim, 2003: 123. Pendapat lain dinyatakan oleh Wilbert Moore yang mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan penting dari struktur sosial, dan yang dimaksud dengan struktur sosial adalah pola-pola perilaku dan interaksi sosial. Selanjutnya Selosemarjan menambahkan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat termasuk didalamnya nilai, nilai sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok didalam masyarakat. Dari pendapat beberapa ahli tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma- norma sosial, pola-pola perilaku, susunan lembaga kemasyarakatan, status dan peran, lapisan, lapisan masyarakat, kekuasaan dan wewenang serta interaksi sosial dan lain sebagainya. Pada dewasa ini proses-proses perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu antara lain : 1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena masyarakat mengalami perubahan yang terjdi secara lambat atau secara cepat 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyrakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. 3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya menyebabkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada didalam proses penyusaian diri 4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang pada kebendaan atau bidang sepritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya perubahan sosial dalam suatu masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dari dalam masyarakat dan faktor eksternal dari luar masyarakat. Faktor internal mencakup faktor manifest disengaja, faktor internal laten tidak disengaja dan merupakan potensi yang selalu ada dalam setiap masyarakat, dan faktor perubahan kependudukan. Faktor internal manifes juga masih terbagi menjadi dua yaitu tingkat kolektif dilakukan bersama oleh aggota-anggota masyarakat dan tingkat individu hanya dilakukan oleh individu-individu tertentu. Beberapa faktor internal yang dapat menyebabkan perubahan sosial antara lain: penemuan baru bisa berupa inovasi. Inovasi merupakan penemuan baru yang diciptakan berdasarkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah ada, Gerakan sosial, suatu usaha kolektif yang terus menerus untuk meningkatkan suatu perbaikan dalam suatu masyarakat atau kelompok dimana mereka berada Ibrahim, 2003; 129.

1.6. Hipotesis Penelitian