Outlier Asumsi Normalitas Asumsi Multikolinieritas

a. H diterima bila Sig. t α 0,05 b. H 1 diterima bila Sig. t α 0,05 Untuk mendapatkan hasil parameter yang baik, maka dilakukan uji kualitas data dan pengujian asumsi klasik sehingga diperoleh hasil yang unbiased atau BLUE Best Linear Unbiased Estimation. Uji kualitas data dilakukan dengan mendeteksi ada tidaknya data outlier di dalam pengamatan. Asumsi klasik yang diuji adalah asumsi normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.

a. Outlier

Deteksi terhadap outlier dilakukan dengan melihat skor standardized atau z- score. Menurut Hair dalam Ghozali 2009, untuk sampel kurang dari 80, nilai z-score ≥ 2,5 atau ≤ -2,5 dinyatakan outlier. Untuk sampel 80, nilai z-score ≥ 3 atau ≤ -3 dinyatakan outlier.

b. Asumsi Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual dari model regresi yang dibangun mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data pada grafik Normal PP Plot of Regression Standardized Residual akan terletak di sekitar garis diagonal atau tidak terpencar jauh dari garis diagonal. Normalitas juga dapat dilihat dengan menggunakan uji one sample Kolmogorov-Smirnov. Jika signifikansi lebih besar dari α 0,05 maka disimpulkan data berdistribusi normal. 37 Universitas Sumatera Utara

c. Asumsi Multikolinieritas

Secara implisit, intepretasi model persamaan regresi berganda bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Jika dalam model yang dibentuk terdapat korelasi antara variabel bebas, maka permasalahan multikolinearitas hubungan yang linear antara variabel bebas akan muncul. Model regresi yang benar semestinya tidak mengandung unsur multikolinearitas tidak ada korelasi antara variabel bebas, karena akan mengakibatkan intepretasi terhadap permasalahan yang ada menjadi tidak benar. Untuk menguji ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam model regresi dapat digunakan uji terhadap besaran korelasi antar variabel bebas. Adapun batasan- batasan yang digunakan dalam pengujian multikolinearitas adalah sebagai berikut: a. Apabila korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0,8 b. Adanya statistik F dan koefisien determinasi yang signifikan namun diikuti dengan banyaknya statistik t yang tidak signifikan Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai VIF dan Tolerance. Jika nilai tolerance mendekati nol dan nilai VIF lebih besar dari 5 maka terjadi multikolinieritas Nachrowi Usman, 2006.

d. Asumsi Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace dan profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 46 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA WEB PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 31

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

0 7 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei.

0 2 18

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (periode 2008-2012).

0 0 84