BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin pesat dewasa ini, maka penerapan tata kerja memegang peranan penting pada setiap instansi
pemerintah dan juga badan-badan swasta, sebagaimana dikemukakan oleh Sedarmayanti 2001 : 134 tata kerja adalah cara-cara pelaksanaan kerja yang
seefisien mungkin atas sesuatu tugas dengan mengingat segi-segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang, dan biaya yang tersedia. Prosedur kerja adalah
rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka
penyelesaian suatu bidang tugas. Penerapan tata kerja penting artinya sebagai suatu pola kerja yang merupakan
penjabaran tujuan, sasaran, program kerja, fungsi-fungsi dan kebijaksanaan ke dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan yang nyata. Penerapan tata kerja yang baik membantu
pelaksanaan tugas-tugas seperti pengambilan keputusan, penentuan kebijaksanaan serta penyelenggaraan pengawasan di suatu kantor.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi penerapan tata kerja menurut Fuad Gani 2008 : 125 adalah peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang, dan
Universitas Sumatera Utara
biaya yang dimiliki oleh suatu instansi atau kantor. Apabila faktor faktor tersebut telah terpenuhi dengan baik, maka pelaksanaan tata kerja akan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan oleh instansi atau organisasi tersebut. Sebaliknya jika faktor faktor tersebut tidak terpenuhi dengan baik maka tujuan suatu instansi atau
organisasi tidak akan tercapai. Oleh karena itu instansi atau organisasi yang ingin mencapai tujuan dan hasil yang memuaskan harus mampu melalui penerapan tata
kerja dengan tepat, sesuai standartisasi dan pengendalian kerja dengan tepat. Sedemikian besarnya penerapan tata kerja dalam setiap badan usaha sehingga setiap
pegawai diharapkan adalah seseorang yang terampil, berpengalaman, baik, rapi, cepat, tepat dan tanggap dalam penggunaan peralatan.
Untuk penerapan tata kerja yang baik, perlu memperhatikan asas-asas penyusunannya, diantaranya harus dinyatakan secara tertulis dan disusun secara
sistematis, serta dituangkan dalam bentuk manual atau pedoman kerja pelaksanaannya dan harus dikomunikasikan secara sistematis kepada semua petugas
atau pihak yang bersangkutan atau yang berkepentingan. Oleh karena itu, penerapan tata kerja harus mendapat perhatian yang besar atau sepenuhnya dari setiap
pimpinan, baik mengenai personalia, maupun perlengkapan untuk mensukseskan pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan.
Penerapan tata kerja yang baik membantu para pelaksana maupun semua pihak yang berkepentingan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja. Dengan adanya
penerapan tata kerja, sangat bermanfaat untuk mengetahui jenis pekerjaan, tahap,
Universitas Sumatera Utara
gerakan, dan bagian pekerjaan yang bagaimanakah yang diperlukan untuk penyelesaian suatu bidang tugas.
Pelaksanaan penerapan tata kerja, selalu berorientasi pada efisiensi. Pengertian efisiensi menurut Sedarmayanti 2001:112 adalah perbandingan terbaik
antara hasil yang diperoleh dengan kegiatan yang dilakukan. Bekerja dengan efisien adalah bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan kelelahan yang sedikit mungkin.
Dengan menggunakan cara kerja yang sederhana, penggunaan alat yang dapat membantu mempercepat penyelesaian tugas serta menghemat gerak dan tenaga, maka
seseorang dapat dikatakan bekerja dengan efisien dan memperoleh hasil yang memuaskan. Adapun faktor
faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja menurut Sedarmayanti 2001 : 114 adalah gerakan tubuh, pengaturan tempat kerja,
penggunaan alat kerja, kemampuan mengingat dengan baik. Karena itu penerapan tata kerja yang efisien hendaknya diterapkan secara terus- menerus agar jiwa efisiensi
benar- benar terbentuk dalam diri setiap pegawai. Unsur- unsur efisien menurut The Liang Gie 2001 : 89 antara lain
kesadaran, keterampilan atau skill, disiplin yang dimiliki oleh pegawai serta kerja sama yang baik antara pegawai dengan ruang lingkup pekerjaannya. Namun untuk
lebih meningkatkan jiwa efisiensi dalam diri tiap pegawai maka di buatlah peraturan peraturan yang mengikat yaitu berupa penerapan tata kerja di perusahaan. Jika
penerapan tata kerja telah diterapkan maka diharapkan setiap pegawai wajib mematuhi tata keja tersebut, karena jika suatu peraturan yang telah disepakati
dilanggar maka akan dikenakan sanksi. Jadi dapat disimpulkan, dalam meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
efisiensi kerja disuatu perusahaan atau organisasi yang pertama sekali dilakukan adalah dengan menerapkan tata kerja yang baik. Selain untuk menetapkan disiplin
kerja, penerapan tata kerja juga berfungsi untuk memudahkan dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dalam bekerja.
Adanya kemungkinan yang akan timbul dalam penyelenggaraan penerapan tata kerja Departemen Akuntansi yang tidak efisien dapat mengakibatkan sulitnya
pimpinan dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi suatu masalah sehingga dapat terjadi penyimpangan, penyalahgunaan kekuasaan dan sulitnya
melakukan pengawasan dan pemeriksaan dengan cepat. Hal ini berarti efisiensi kerja berguna dalam penentuan pengambilan keputusan oleh pimpinan.
Mengingat pentingnya penerapan tata kerja dalam meningkatkan efisiensi kerja sebuah kantor atau instansi pemerintah ataupun swasta, maka penulis terdorong
dan tertarik untuk membahas tentang PENERAPAN TATA KERJA DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA BAGIAN DEPARTEMEN S-1
AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA .
B. Perumusan Masalah