strategi pembelajaran yang tepat,sesuai dengan materi ajar dan kemampuan siswa.
Bentuk media tersebut adalah kartu yang dibuat sama persis menyerupai daun, dengan warna yang bervariasi agar siswa tertarik
dengan media tersebut, dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan maksimal. Bentuk dari media kartu dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
B. Kajian Empiris
Berdasarkan skripsi yang dilaksanakan oleh Afrina Santi tahun 2008 di malang dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TGT Teams
Game Tournaments untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SMP Darul Ulum Agung Malang. Tujuan penelitian untuk mengetahui
peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang setelah penerapan model pembelajaran kooperatif TGT Teams Game
Tournaments. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif TGT Teams Game Tournaments dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Darul Ulum Agung Malang, dengan hasil
rerata persentase motivasi belajar siswa berdasarkan hasil observasi 86.10 menjadi 88.94 dan motivasi belajar siswa berdasarkan hasil evaluasi dari
87.96 menjadi 88.24, sedangkan prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan kemampuan dengan rerata skor tes formatif yaitu 74.85 menjadi
84.00 dan daya serap klasikal 71.43 menjadi 82.86.Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif
TGT Teams Game Tournaments dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa SMP Darul Ulum Agung Malang.http:google.comskripsi-
kooperatif-TGT-peningkatan-prestasi Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lidia Trie Maharani pada
tahun 2010 dengan judul penerapan model pembelajaran kooperatif Team Game Turnament TGT untuk meningkatkan hasil belajar PKn kelas V SD
Purwodadi kota Malang. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 nilai rata – rata hasil belajar pada pra tindakan adalah 62,96, siklus I mencapai
71,48 atau mengalami peningkatan skor sebesar 8,52 13,53 dan siklus II sebesar 82,59 atau mengalami peningkatan skor pada sikus II sebesar 16,77
23,52. 2Rata-rata keaktifan siswa pada siklus I mencapai
67 dengan kriteria cukup, kemudian mengalami peningkatan 33, sehingga rata-rata skor
keaktivan siswa pada siklus II
mencapai 100 dengan
kriteria sangat baik. Dengan demikian penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. http:karya-ilmiah.um.ac.id .
Selanjutnya penelitian oleh Triono pada tahun 2010 dengan judul penerapan pembelajaran Kooperatif model Team Game Turnament TGT
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa kelas III SD Cokroaminoto Parakancanggah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah menggunakan model pembelajaran TGT. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I mencapai 6,6 dan setelah
tindakan siklus kedua menjadi 7,36 yang berarti mengalami peningkatan nilai dan menunjukan bahwa hasil belajar meningkat.
Berdasarkan penelitian relevan di atas dapat disimpulkan bahwa Cooperative Learning tipe Teams Game Tournament sangat efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar. Cooperative Learning tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga pemahaman
belajar siswa juga meningkat yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Dalam TGT semua siswa terlibat secara aktif karena masing – masing
siswa memiliki tanggung jawab individual dalam pemerolehan skor kelompok.
C. Kerangka Berfikir