Di Pulau Bauluang dan Lantangpeo kondisi ekosistem mangrove sudah pulih, akan tetapi terjadi degradasi populasi Littorina neritoides dari bagian depan
mangrove yang berhadapan langsung dengan laut sampai ke bagian belakang ekosistem mangrove. Fenomena ini perlu dianalisis untuk medapatkan informasi
sejauh mana keterkaitan mangrove dengan kepadatan Littorina neritoides sehingga pemanfaatan mangrove ke depannya dapat dilakukan dengan tetap
menjaga kelestariannya. Ekosistem mangrove juga memberikan kontribusi berupa nutrien terhadap
L. neritoides, namun analisis mengenai besarnya kontribusi tersebut belum pernah dilakukan pada lokasi penelitian ini. Selain itu analisis untuk
mendapatkan informasi mengenai pola hubungan antara ekosistem mangrove dalam hal kerapatan dan penutupan dengan kepadatan L. neritoides perlu
dilakukan agar pemanfaatan ekosistem yang berlebihan dapat dihindari. 1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : -
Menganalisis kondisi ekosistem mangrove di Pulau Bauluang dan Pulau Lantangpeo.
- Menganalisis populasi
Littorina neritoides di lokasi penelitian. - Mendeterminasi keterkaitan Littorina neritoides dengan ekosistem
mangrove di lokasi penelitian.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai keberadaan populasi gastropoda dan keterkaitannya dengan ekosistem
mangrove, sehingga informasi ini dapat berkontribusi dalam pengelolaan ekosistem mangrove di kawasan ini.
1.5. Hipotesis Keberadaan
populasi gastropoda
L. neritoides terkait erat dengan tipologi mangrove, sehingga perubahan yang terjadi pada ekosistem mangrove akan
mempengaruhi populasi gastropoda L. neritoides.
1.6. Kerangka pemikiran
Ekosistem mangrove memiliki berbagai fungsi baik secara fisik, ekologis maupun sosial ekonomi. Fungsi ekologis terutama sebagai habitat yang baik
untuk daerah pemijahan spawning ground, daerah pengasuhan nursery ground dan daerah mencari makan feeding ground berbagai macam
organisme, selain itu berperan penting dalam produktivitas perairan melalui serasah yang dihasilkan.
Salah satu biota yang berperan cukup penting pada ekosistem mangrove di sini adalah gastropoda. Gastropoda L. neritoides yang dominan pada ekosistem
mangrove di Pulau Bauluang dan Lantangpeo, memanfaatkan pohon mangrove sebagai tempat melekat. Serasah yang merupakan potensi nutrien akan
mendukung pertumbuhan alga sebagai makanan bagi L. neritoides. Eksistensi fauna ini sangat tergantung pada kondisi ekosistem mangrove,
terutama dalam hal ini ketersediaan habitat dan makanan yang dipengaruhi oleh kondisi fisik kimiawi lingkungan Gambar 1. Produksi serasah akan mendukung
ketersediaan makanan fauna ini, oleh karenanya diperlukan suatu pendekatan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan mangrove terhadap L. neritoides
berupa nutrien dalam bentuk nitrat dan fosfat. Pentingnya ekosistem mangrove terhadap populasi L. neritoides dan belum adanya informasi mengenai
keterkaitan antara keduanya merupakan dasar dari penelitian ini dengan berusaha mengkaji keterkaitan antara ekosistem mangrove dengan L. neritoides,
dengan mengaitkan antara kondisi mangrove dengan populasi Littorina neritoides.
Gambar 1 Kerangka pemikiran Populasi Littorina neritoides
Produktivitas perairan o
Produksi serasah
o Ketersediaan
nutrien Habitat
Fungsi ekologis Ekosistem Mangrove
Tegakan mangrove Alga
Mencari makan
Kondisi fisik kimiawi lingkungan Fungsi fisik
Fungsi sosial ekonomi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Mangrove