Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

hal-hal yang memang mengandung unsur kemiripan dan pertentangan, sekaligus yang merupakan ciri-ciri menonjol. Data-data kedirian tokoh yang diperbandingkan dengan tokoh lain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel. Namun, perlu di ingat bahwa pertentangan tokoh dalam sifat tertentu, misalnya sifat sumarah, pasrah, sentimentalis, tidaklah dalam pengertian yang ekstrem, positif, dan negatif. Biasanya pertentangan itu lebih merupakan sesuatu yang menunjukkan kadar, gradasi, atau intensitas, sehingga tokoh yang satu boleh dikatakan, misalnya, lebih intensif daripada tokoh lain dalam pemilikan sikap tertentu atau dalam hal menyikapi ciri tertentu. Oleh karena itu, jika mempergunakan alat penskalan sikap, pembuatan alat observasi pertentangan itu haruslah yang menunjukkan tingkatan-tingkatan intensitas. Masing-masing tingkatan itu dapat diberi skor jadi, mirip dengan skala Likert, misalnya skor 5-1 yang menunjukkan kutup yang paling intensif ke yang sebaliknya, atau 5-1 jika pertentangannya dibalik.

2.3 Kerangka Berpikir

Tokoh Panji digambarkan sebagai sosok seorang pahlawan yang mempunyai keberanian dalam peperangan untuk mempertahankan kerajaannya. Ia merupakan seorang pemimpin perang yang tangguh dan rela berkorban demi umatnya. Panji digambarkan sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki kekuatan super dengan berbagai keajaiban. Hadirnya tokoh utama yang memiliki karakter unik dan kuat serta mengalami konflik luar biasa, dapat menjadikan cerita yang dibawakannya menarik. Seringkali sebuah cerita naratif diberi judul nama seorang tokoh utama. Hal ini bertujuan untuk mempertajam dan memperkuat tokoh utama beserta karakter yang terdapat dalam cerita sehingga menarik perhatian penikmat cerita. Cerita Panji Balitar berbeda dengan cerita-cerita Panji yang ada. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari penuturan cerita dan penggambaran karakter tokoh Panji. Tokoh Panji Balitar sangat berbeda dengan karakter-karakter tokoh Panji pada umumnya. Ia diceritakan sebagai seseorang yang selalu ingin berkuasa, angkuh, senang merebut kerajaan-kerajaan dengan cara berperang, dan mengambil harta benda serta mengambil para istri raja yang kemudian dijadikannya istri. Padahal pada umumnya tokoh Panji digambarkan sebagai sosok yang mempunyai jiwa kepahlawanan, mempunyai kepribadian yang luhur, taat kepada dewa, memiliki moral, dan jiwa sosial yang baik. Berdasarkan hal tersebut peneliti melihat bahwa Serat Panji Balitar memiliki keistimewaan. Keistimewaan tersebut terlihat pada penggambaran karakter tokoh yang berbeda dengan karakter tokoh pada serat Panji lainnya. Tokoh Panji Balitar dalam serat ini lebih ditonjolkan daripada tokoh Panji Inu Kertapati. Padahal dalam cerita Panji pada umumnya tokoh Panji Inu Kertapati lebih menonjol. Perbedaan itulah yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui sisi lain karakter tokoh Panji dalam naskah Serat Panji Balitar.

1.1 Diagram Kerangka Berfikir