Pelaksanaan  critical  pedagogy  masih  berjalan  setengah  hati  karena konsep yang dipegang guru masih berada dalam tahap refleksi. Aspek yang masih
lemah  dalam  pelaksanaan  yaitu  lemahnya  aspek  komprehensivitas  dalam penyampaian  materi,  belum  optimalnya  metode.  Implementasi  crtical  pedagogy
yang  belum  optimal  disebabkan  adanya  kendala-kendala  yaitu  dalam  aspek perencanaan,  pelaksanaan,  dan  faktor  penunjang.  Pembelajaran  sejarah
kontroversial  dalam  perspektif  critical  pedagogy  memiliki  potensi  untuk  dapat menarik  minat  peserta  didik  dan  melibatkan  mereka  aktif  dalam  menanggapi
berbagai  permasalahan.  Peserta  didik  memiliki  apresiasi  yang  baik,  tampak  dari rasa  ingin  tahu  yang  besar  terhadap peristiwa  sejarah  kontroversial.  Akan  tetapi,
apresiasi peserta didik masih sebatas apresiasi didalam kelas.
C.  KERANGKA BERPIKIR
Untuk  memudahkan  ketertautan  antara  latar  belakang,  masalah  yang diangkat,  telaah  pustaka  yang  digunakan,  kiranya  perlu  diberikan  kerangka
berpikir agar alur isi  skripsi  ini sistematis dan  sesuai dengan tujuan serta mudah difahami,  sehingga  menghasilkan  satu  pemahaman  yang  utuh.  Adapun  kerangka
berpikir  dalam  skripsi  yang  berjudul  “Pembelajaran  Inovatif  dalam  Materi Sejarah  Indonesia  Kontemporer  dengan  Isu  Kontroversi  Di  Dua  SMA  Studi
Kasus Di SMA Negeri 1 Boja dan SMA Negeri 2 Kendal” adalah sebagai berikut: dalam pembelajaran  sejarah  Indonesia  kontemporer dengan  isu kontroversi,  guru
menerapkan  pembelajaran  inovatif.  Penerapan  pembelajaran  inovatif  dibutuhkan pemahaman  guru  tentang  tentang  pembelajaran  inovatif.  Penerapannya  dapat
dilihat  dari  aspek  perencanaan  dan  pelaksanaan  pembelajaran  dalam  kelas. Namun  demikian,  tentu  dalam  pelaksanaannya  terdapat  berbagai  kendala  yang
ditemui guru. Selain  itu juga memberikan dampak terhadap pandangan  guru dan peserta  didik  dalam  pembelajaran  yang  juga  berpengaruh  terhadap  pencapaian
tujuan pembelajaran sejarah kontemporer dengan isu kontroversi. Secara  sederhana,  kerangka  berpikir  dalam  penelitian  ini  dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir dalam Penelitian PenilaianPandangan
Guru  Peserta Didik Pembelajaran Inovatif dlm
Sej Indo. Kontem. dg Isu Kontrov
Kendala dalam Pembelajaran
Guru Sejarah
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN
A.  Bentuk dan Strategi Penelitian
Berdasarkan konteks permasalahan  yang diangkat yaitu mendeskripsikan secara  rinci  dan  mendalam  tentang  pembelajaran  inovatif  dalam  pembelajaran
sejarah  Indonesia  kontemporer  dengan  isu  kontroversi  maka  bentuk  penelitian yang  dipilih  adalah  penelitian  kualitatif.  Untuk  memahami  hal  itu,  perlu  diteliti
secara  mendalam  tentang  bagaimana  pemahaman  guru  tentang  pembelajaran inovatif  dalam  pembelajaran  sejarah  Indonesia  kontemporer  dengan  isu
kontroversi,  penerapannya,  kendala-kendala  yang  ditemui  dalam  pelaksanaanya, dan  penilaian  guru  dan  peserta  didik  pada  pembelajaran  inovatif  dalam
pembelajaran  sejarah  Indonesia  kontemporer  dengan  isu  kontroversi.  Dengan demikian, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif.
Penelitian ini
menggunakan metode
kualitatif sehingga
akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tentang pelaksanaan pembelajaran
inovatif dalam pengajaran sejarah Indonesia kontemporer dengan isu kontroversi. Menurut Sutopo 2006:227 penelitian kualitatif deskriptif adalah jenis penelitian
yang  mampu  menangkap  dengan  berbagai  informasi  kualitatif  dengan  deskripsi dengan teliti dan penuh nuansa, yang lebih berharga daripada sekadar pernyataan
jumlah atau pun frekuensi dalam bentuk angka. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus terpancang karena sudah
terarah  pada  batasan  atau  fokus  tertentu  berdasarkan  karakteristik  metodologi
56