Teknik Cuplikan Sampling Validitas Data

menambah bukti dari sumber-sumber lain. Teknik ini digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran inovatif dalam perencanaan yang telah dibuat oleh guru berkaitan dengan pembelajaran sejarah Indonesia kontemporer dengan isu kontroversi. Teknik ini digunakan pula sebagai data pembanding untuk data yang telah diperoleh dari wawancara dan observasi terhadap guru dan peserta didik. Pada penelitian dilakukan dengan mencari data terhadap perangkat perencanaan dan pelaksanaan Silabus dan RPP yang digunakan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, tugas peserta didik, dan daftar nilai.

F. Teknik Cuplikan Sampling

Teknik cuplikan digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang akan dijadikan sebagai informan dalam penelitian. Pada penelitian ini menggunakan teknik cuplikan purposive sampling. Artinya, sumber data dipilih melalui seleksi berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu. Menurut Sutopo 2006:229 dalam purposive sampling, peneliti memilih informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahannya secara mendalam. Penggunaan teknik cuplikan purposive sampling, maka peneliti dapat memilih informan secara selektif dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki informan tentang pelaksanaan pembelajaran sejarah menggunakan pembelajaran inovatif. Mengacu pada fokus penelitian informan yang diminta pendapat adalah guru-guru sejarah di setiap sekolah yaitu SMA Negeri 1 Boja dan SMA Negeri 2 Kendal dan beberapa peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran sejarah Indonesia kontemporer dengan isu kontroversi. Adapun pertimbangan mengambil sampel informan tersebut karena informan dianggap berhubungan langsung dengan masalah yang sedang diteliti sehingga akan memudahkan peneliti untuk memperoleh informasi. Penelitian ini digunakan pula cuplikan waktu time sampling untuk melihat aktivitas pembelajaran sejarah Indonesia kontemporer dengan isu kontroversi. Hal ini karena tidak semua aktivitas pembelajaran termasuk dalam sejarah Indonesia kontemporer dengan isu kontroversi, sehingga dipilih waktu- waktu tertentu berdasarkan kompetensi dasar untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas pembelajaran inovatif materi sejarah Indonesia dengan isu kontroversi.

G. Validitas Data

Validitas data merupakan faktor penting dalam penelitian, karena digunakan dalam proses pemaparan hasil penelitian, pembahasan, dan penarikan simpulan. Adanya validitas data, maka menjadikan data yang digunakan memliki tingkat kepercayaan data tinggi karena telah teruji kebenarannya. Ada beberapa teknik pemeriksaan data yang dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengetahui validitas data, seperti trianggulasi, review informan, member check, menyusun data base dan penyusunan mata rantai bukti penelitian Sutopo, 2006:92. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik trianggulasi. Moleong 2000 menjelaskan bahwa teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu. Menurut Pattton dalam Sutopo 2006:92 terdapat empat teknik triangulasi antara lain menggunakan: 1 trianggulasi data; 2 trianggulasi peneliti; 3 trianggulasi metodologis; 4 trianggulasi teoritis. Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi data, yakni teknik triangulasi yang mengarahkan peneliti mengumpulkan suatu data dari beragam sumber data yang tersedia. Melalui trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data yang berbeda untuk mengetahui kebenaran suatu permasalahan. Data diambil dari beberapa sumber data, seperti guru, peserta didik, perangkat perencanaan pembelajaran silabus dan RPP, tugas peserta didik daftar nilai dan aktivitas pembelajaran untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran inovatif dalam pembelajaran sejarah Indonesia kontemporer dengan isu kontroversi. Selain menggunakan trianggulasi data, peneliti juga menggunakan trianggulasi metode, yaitu menggali data yang sama dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Melalui trianggulasi metode dari satu sumber data, peneliti mencoba untuk mengambil data dengan berbagai macam metode. Misalnya untuk mengetahui pemahaman guru terhadap konsep pembelajaran inovatif, digunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumen. Wawancara digunakan untuk mengetahui pemahaman guru secara pribadi, observasi untuk mengamati pemahaman guru dalam praktik pembelajaran. Studi dokumen untuk mendukung dan menambah bukti data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Informasi yang telah diperoleh dari data dan metode yang berbeda kemudian dibandingkan satu sama lain sebagai upaya konfirmasi. Data yang didapatkan dinyatakan sebagai data yang valid atau terpercaya jika data yang dikonfirmasi dengan metode yang beragam menunjukkan kesesuaian.

H. Teknik Analisis Data