Tinjauan Pembelajaran Tinjauan Modul

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pembelajaran

Pembelajaran terjemahan dari kata “instruction” yang berarti self instruction dari internal dan external instruction dari eksternal Sugandi dan Haryanto, 2007:9. Menurut Briggs dalam Sugandi dan Haryanto 2007:9-10 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng dalam Uno 2006:2 adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, UU Sistem Pendidikan Nasional No. 202003. Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal, Gagne dan Briggs dalam Krisna 2009.

2.2 Tinjauan Modul

Modul merupakan suatu paket pembelajaran mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Modul 5 adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan kompetensi tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru Mulyasa, 2006:43. Sebuah modul adalah pernyataan satuan pembelajaran dengan tujuan-tujuan, pre-tes, aktivitas belajar yang memungkinkan peserta didik memperoleh kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai dari hasil pre-tes, dan mengevaluasi kompetensinya untuk mengukur keberhasilan belajar. Modul pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep bahan pelajaran yang bersifat self introductional Vembriarto, 1975:35. Modul adalah serangkaian kegiatan program belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari guru pembimbing meliputi perencanaan, tujuan yang akan dicapai secara jelas, penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan, serta alat untuk penilaian, mengukur keberhasilan murid dalam penyelesaian pelajaran Tim Penyusun Kamus, 2003:751 dalam Nurul 2010:9.

2.3 Tinjauan Modul sebagai Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengembangan Modul Materi Ekosistem Berbasis SETS untuk Siswa Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional

4 49 187

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CATU DAYA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK).

0 1 104

MANAJEMEN SEKOLAH DASAR BERTARAF INTERNASIONAL

0 0 46

EFEKTIVITAS KINERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI KOTA YOGYAKARTA.

2 16 300

Evaluasi Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

0 0 15

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119