Hak merek dapat beralih atau dialihkan sebagaimana diatur dalam Pasal 40 ayat 1 UUM yang berbunyi :
Hak merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena: a.
pewarisan; b.
wasiat; c.
hibah; d.
perjanjian; atau e.
sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
6. Perjanjian Lisensi
Pasal 1 angka 13 UUM memberikan definisi lisensi sebagai berikut: Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar kepada pihak lain melalui suatu
perjanjian berdasarkan pada pemberian hak bukan pengalihan hak untuk menggunakan merek tersebut, baik untuk seluruh atau sebagian jenis barang danatau
jasa yang didaftarkan dalam waktu dan syarat tertentu. Pasal 43 UUM menentukan bahwa pemilik merek berhak memberikan lisensi kepada
pihak lain dengan perjanjian bahwa perjanjian lisensi akan menggunakan merek tersebut untuk sebagaian atau seluruh jenis barang atau jasa. Perjanjian lisensi berlaku
di wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali bila diperjanjikan lain, untuk jangka waktu yang tidak lebih lama dari jangka waktu perlindungan merek terdaftar yang
bersangkutan.
49
Pemilik merek terdaftar yang telah memberikan lisensi kepada pihak lain masih tetap dapat menggunakan merek tersebut, kecuali bila ada perjanjian lain Pasal 44 UUM.
Dalam perjanjian lisensi dapat ditentukan bahwa penerima lisensi bisa memberi lisensi lebih lanjut kepada pihak ketiga Pasal 45 UUM.
50
7. Penghapusan dan PembatalanMerek a.
Penghapusan Merek
Ada tiga cara untuk penghapusan pendaftaran merek, yaitu : 1.
Atas prakarsa Direktorat Jenderal HKI 2.
Atas prakarsa sendiri yaitu berdasarkan permintaan pemilik merek yang bersangkutan.
3. Penghapusan pendaftaran merek dapat pula diajukan oleh pihak ketiga dalam
bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga 1
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual atas prakarsa dapat melakukan penghapusan pendaftaran merek terdaftar jika:
a. Merek tidak digunakan non use selama 3 tiga tahun berturut-turut dalam perdagangan barang danatau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir,
kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Pemakaian terakhir adalah penggunaan merek tersebut pada
49
AdrianSutedi, Op.Cit., hlm 95.
50
Ibid.