Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas

persentasi persepsi responden tentang minat berkunjung kembali sebesar 77 dan termasuk dalam kriteria tinggi. c. Kesediaan untuk merekomendasikan Tabel 4.17 Distribusi Kesediaan Untuk Merekomendasikan Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Persentase rata-rata 84,1 - 100 Sangat tinggi 27 28 80 68,1 - 84 Tinggi 59 61 52,1 - 68 Sedang 7 7 36,1 -52 Rendah 3 3 20 - 36 Sangat rendah Jumlah 96 100 Sumber : Data primer diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat diketahui dari 96 responden diperoleh keterangan tentang kesediaan untuk merekomendasikan sebagai berikut : 27 responden 28 memiliki kesediaan untuk merekomendasikan sangat tinggi, 59 responden 61 memiliki kesediaan untuk merekomendasikan tinggi, 7 responden 7 memiliki kesediaan untuk merekomendasikan sedang, 3 responden 3 memiliki kesediaan untuk merekomendasikan rendah, 0 responden 0 memiliki kesediaan untuk merekomendasikan sangat rendah. Secara rata-rata persentasi persepsi responden kesediaan untuk merekomendasikan sebesar 80 dan termasuk dalam kriteria tinggi.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Ghozali 2009:110 mengungkapkan bahwa ini normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika probabilitas 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas kolmorov-smirnov dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 2.20253179 Most Extreme Differences Absolute .055 Positive .031 Negative -.055 Kolmogorov-Smirnov Z .537 Asymp. Sig. 2-tailed .936 a. Test distribution is Normal. Sumber : Data primer diolah, 2012 Berdasarkan uji normalitas kolmogrov-smirnov terlihat dari Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,936 atau probabilitas 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.

4.2.2 Uji Heterokedastisitas

Ghozali 2009:105 mengungkapkan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser. Uji glejser yaitu pengujian dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 atau 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas. Hasil dari uji glejser dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.325 1.529 2.829 .006 X1 -.014 .044 -.042 -.310 .757 X2 -.093 .077 -.164 -1.211 .229 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data primer diolah, 2012 Tabel 4.77 menunjukkan hasil uji glejser di atas terlihat bahwa nilai probabilitas variabel X1 kualitas pelayanan 0,757 0,05 dan X2 nilai pelanggan 0,229 0,05. Keseluruhan variabel bebas memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas. 4.2.3 Uji Multikolinieritas Ghozali 2009:91 mengungkapkan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai tolerance 10 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS : Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 9.468 2.616 3.619 .000 X1 .282 .075 .393 3.757 .000 .562 1.779 X2 .407 .131 .324 3.100 .003 .562 1.779 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data primer diolah, 2012 Tabel 4.18 menunjukkan hasil uji multikolinieritas di atas diketahui bahwa nilai tolerance X1 kualitas pelayanan 0,562 0,10 dan X2 nilai pelanggan 0,562 0,10 menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflaction Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Nilai X1 kualitas pelayanan 1,779 10 dan X1 nilai pelanggan 1,779 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.4 Uji Linieritas