Singkat kata persepsi merupakan struktur cara pandang yang dipengaruhi oleh kebudayaan, kemudian menggerakkan atau membentuk semacam
spirit bagi individu untuk menjelaskan sebuah peristiwa. Seringkali, cara pandang dipandang sebagai perangkat persepsi dan asumsi fundamental
yang meliputi bagaimana sebuah kebudayaan mengartikan kepada anggotanya untuk menerangkan sebuah universe, sifat alam, jenis spirit
inpersonal, perbuatan baik buruk, keberuntungan, kemalangan atau sial, kekuasaan, dan lain-lain Liliweri 2003: 152.
Mitos merupakan bagian dari sistem kepercayaan religi. Kepercayaan masyarakat tentang adanya kekuatan akan sesuatu, seperti
halnya mitos air tiga rasa. Awal terbentuknya persepsi adalah adanya stimulus baik berasal dari individu itu sendiri maupun dari luar. Mitos air
tiga rasa merupakan stimulus bagi masyarakat sekitarnya. Masyarakat yang datang akan memberikan persepsi yang berbeda berdasarkan pola
pikir masing-masing. Percaya atau tidaknya masyarakat terhadap mitos yang berkembang merupakan persepsi religi terhadap mitos air tiga rasa.
D. KERANGKA BERPIKIR
Masyarakat merupakan sekumpulan dari individu yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Salah satu wujud kebudayaan tersebut adalah
kepercayan sistem religi oleh masyarakat terhadap sesuatu hal. Walaupun zaman modern sekarang ini, masyarakat masih percaya dengan kekuatan gaib.
Seperti halnya masyarakat Japan dan sekitarnya yang percaya terhadap mitos
air tiga rasa di lingkungan makam Sunan Muria. Adanya kepercayaan tersebut diwariskan secara turun temurun dan dipertahankan hingga sekarang oleh
masyarakat Japan dan sekitarnya. Air tiga rasa mempunyai tiga sumber air, ketiga sumber air tersebut
mempunyai rasa yang berbeda satu sama lain. Sumber air pertama mempunyai rasa tawar, sumber air kedua mempunyai rasa seperti sprite, dan sumber air
ketiga mempunyai rasa seperti arak. Masyarakat mempercayai mitos bahwa ketiga jenis air ini mempunyai khasiat yang berbeda jika diminum, yaitu: air
pertama berkhasiat untuk mengobati penyakit; air kedua dapat menumbuhkan rasa percaya diri; dan yang ketiga dapat memperlancar rezeki. Hal inilah yang
membuat masyarakat Japan dan di luar Japan datang untuk mengambil air tiga rasa tersebut, baik diminum ditempat atau dibawa untuk keluarga dirumah.
Masyarakat yang datang ke sumber air tiga rasa di lingkungan makam Sunan Muria memiliki alasan-alasan yang berbeda satu sama lainnya,
tergantung pola fikir masyarakat tersebut. Pola berfikir yang berbeda inilah yang memberikan persepsi yang berbeda-beda terhadap mitos air tiga rasa di
lingkungan makam Sunan Muria. Adanya persepsi masyarakat yang berbeda, maka kita dapat mengetahui kelompok sosial masyarakat mana yang percaya
dan manakah yang tidak percaya dengan mitos tersebut. Mitos air tiga rasa mempunyai pengaruh tersendiri bagi masyarakat pendukungnya. Banyaknya
masyarakat yang datang ke sumber air tiga rasa dan saling bergantian mengambil air dari sumber tersebut. Hal ini dapat menimbulkan rasa solidaritas
antar masyarakat semakin tinggi, saling menghormati, dan lain sebagainya.
Penjelasan di atas merupakan kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dibuat bagan sebagai
berikut:
Masyarakat Desa Japan dan sekitarnya
Mitos air tiga rasa di lingkungan makam Sunan Muria
Persepsi masyarakat terhadap mitos air tiga rasa
Pengaruh mitos air tiga rasa di lingkungan makam Sunan Muria terhadap masyarakat sekitarnya
Masyarakat yang percaya terhadap mitos air tiga rasa
Masyarakat yang tidak percaya terhadap mitos air tiga rasa
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Menurut Kaelan 2005: 20, penelitian kualitatif adalah pengumpulan data diskriptif dan bukannya menggunakan angka-angka
sebagai alat metode utamanya. Data-data yang dikumpulkan berupa teks, kata-kata simbol, gambar, walaupun dapat dimungkinkan terkumpulnya
data-data yang bersifat kuantitatif. Serta data dapat berupa naskah, misalnya hasil rekaman wawancara, catatan-catatan lapangan, foto, video tape,
dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Japan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Sumber air tiga rasa terletak di lingkungan makam Sunan
Muria. Untuk mencapai sumber air tiga rasa dapat melalui dua jalan, jalur pertama yaitu harus berjalan kaki melewati jalan setapak melalui rute dari
makam Sunan Muria dan jalur yang kedua melalui rute dari Desa Japan dengan menggunakan motor karena jalannya sudah dilapisi beton. Di Desa
Japan terdapat tiga sumber mata air yang terkenal mempunyai khasiat, sehingga banyak para peziarah dan masyarakat sekitar yang datang ke
tempat tersebut untuk mengambil air tiga rasa. Desa ini dipilih menjadi sasaran penelitian karena letak sumber air tiga rasa berada di Desa tersebut.
49