37
speaking 62,50, reading 62,50, listening 72,22, dan writing 65,28. Pada
siklus III mengalami peningkatan persentase ketuntasan speaking 86,11, reading
83,33, listening 90,27, dan writing 86,12. Kajian empiris dari beberapa penelitian yang telah berhasil dilaksanakan
tersebut didapatkan informasi bahwa model Word Square dapat meningkatkan keterampilan membaca lancar aksara Jawa siswa. Penerapan model Word Square
dapat dilaksanakan dalam berbagai mata pelajaran dan tingkatan kelas, yang tentunya harus disesuaikan dengan karakteristik mata pelajarannya.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Tingkat ketuntasan klasikal hasil belajar siswa kelas V SDN Purwoyoso 03 Semarang pada materi membaca lancar aksara Jawa belum mencapai 100.
Beberapa siswa masih kesulitan membaca lancar aksara Jawa. Dilihat dari aktivitas guru selama pembelajaran yang dilaksanakan, guru sudah menggunakan
model pembelajaran yang inovatif tetapi belum mengembangkannya secara maksimal, dan kurang memanfaatkan media untuk mendukung kegiatan
pembelajaran. Kegiatan tersebut berdampak pada aktivitas siswa selama pembelajaran, yaitu siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran, minat dan
konsentrasi siswa dalam pembelajaran masih kurang, aktivitas siswa masih kurang dan siswa kurang menguasai materi pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa
diperlukan suatu tindakan untuk memperbaiki keterampilan membaca lancar aksara Jawa di kelas VA SDN Purwoyoso 03 Semarang.
38
Alternatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan membaca lancar aksara Jawa yaitu dengan menerapkan model Word
Square . Karakteristik pembelajaran Word Square ialah siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran, yang dikondisikan menyenangkan bagi siswa. Siswa didorong meningkatkan keterampilan membaca lancar aksara Jawa melalui aksara-aksara
yang tersusun dalam kotak-kotak Word Square. Hal ini melibatkan kedisiplinan, ketelitian dan kemampuan dalam mencari jawaban. Guru terlibat dalam
pembelajaran dan bertindak sebagai fasilitator pembelajaran, diantaranya dengan menyiapkan media Word Square. Media Word Square yaitu kotak-kotak aksara
jawaban yang tersusun acak dengan aksara pengecoh. Penelitian tindakan yang akan dilaksanakan selama tiga siklus, dengan satu
kali pertemuan untuk masing-masing siklus. Materi yang akan disampaikan pada semua siklus adalah pasangan aksara Jawa, yaitu dari kompetensi dasar membaca
kalimat sederhana burhuruf Jawa yang menggunakan pasangan. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan sintaks Word Square. Awalnya
siswa dibimbing untuk lancar membaca kata burhuruf Jawa yang menggunakan pasangan,
kemudian barulah membaca lancar kalimat sederhana. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan seperti bagan berikut:
39
Gambar 2.1
: Bagan Kerangka Berpikir
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN