DAYA ANTIJAMUR HASIL DAN PEMBAHASAN

48 tidak selalu stabil. Dengan kata lain, secara fisik sistem emulsi sampo ekstrak lengkuas merah terlihat stabil, namun belum tentu stabil jika dianalisis sifat kimianya.

D. DAYA ANTIJAMUR

Hasil uji antijamur sampo terhadap jamur Tricophyton mentagropytes dan Microsporum canis memperlihatkan adanya perbedaan nilai diameter hambat. Nilai diameter daerah hambat jamur M. canis memperlihatkan bahwa jamur ini memiliki nilai diameter hambatan yang cenderung meningkat dengan penambahan konsentrasi ekstrak lengkuas merah. Nilai diameter daerah hambat untuk konsentrasi ekstrak 0,5 persen ; 1 persen ; 2 persen; dan 3 persen berturut-turut adalah sebesar 33 mm ; 32,3 mm ; 34,7 mm ; dan 36 mm. Sedangkan untuk jamur uji Tricophyton mentagropytes menghasilkan diameter hambat yang lebih kecil dibandingkan diameter hambat dari jamur Microsporum canis. Pengujian antijamur terhadap Tricophyton mentagropytes mengalami penurunan nilai diameter daerah hambat sampo mulai pada konsentrasi 2 persen. Nilai diameter daerah hambat jamur T. Mentagropytes untuk konsentrasi ekstrak 0,5 persen ; 1 persen ; 2 persen; dan 3 persen berturut-turut adalah sebesar 33,5 m ; 34 mm ; 32,7 mm; dan 29 mm. Perbedaan ini menjelaskan bahwa jenis jamur yang diujikan mempengaruhi keefektifan daya antijamur suatu produk yang mengandung zat antijamur. Tingkat kerentanan jamur terhadap zat antijamur dipengaruhi oleh karakter dinding spora jamur dan kecepatan germinasi spora. T. mentagropytes memiliki dinding spora yang tipis dan fase pertumbuhan yang sangat cepat, sedangkan M. canis memiliki dinding spora yang tebal dan fase germinasi spora yang lambat Soltys, 1963. Proses penetrasi zat antijamur dengan difusi ikut dipengaruhi oleh tingkat kekentalan sampo, sehingga memberikan pengaruh yang berbeda pada dua jenis jamur uji. M. canis yang memiliki dinding spora yang tebal, dapat menahan lebih lama suatu zat antijamur untuk berpenetrasi ke dalam sel. Namun, 49 karena fase germinasi sporanya lebih lambat, mengakibatkan sel-selnya lebih cepat untuk dihambat oleh zat antijamur. Sehingga nilai diameter daerah hambatnya terus meningkat dengan peningkatan konsentrasi zat antijamur dari lengkuas merah dalam sampo. Pada jamur T. mentagropytes, dengan dinding sel yang lebih tipis mengakibatkan senyawa antijamur lebih cepat untuk berpenetrasi ke dalam sel. Kecepatan penetrasi zat antijamur ke dalam sel tidak membuat jamur ini lebih mudah terhambat. Hal ini disebabkan oleh cepatnya germinasi spora pada T. mentagropytes yang dapat mengalahkan kecepatan hambat zat antijamur terhadap sel-sel barunya. Hal ini menyebabkan proses penghambatan zat antijamur terjadi lebih cepat pada M. canis dibandingkan pada T. mentagropytes. Perbandingan nilai diameter hambat dari dua jenis jamur ini dapat dilihat pada Gambar 17. Tampilan zona hambat pada medium tumbuh jamur dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil analisa ragam faktor konsetrasi ekstrak lengkuas merah terhadap daya antijamur sampo disajikan pada Lampiran 11. 10 20 30 40 50 60

0.5 1

2 3 Konsentrasi Ekstrak Lengkuas Merah D iameter hambat mm

T. mentagropytes M. canis

Dokumen yang terkait

Uji Antimutagenik Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Pada Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Monosodium Glutamat (MSG)

12 118 94

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) dan LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga L.) PADA MENCIT JANTAN

10 58 20

Uji efektivitas ekstrak lengkuas merah (Alpina purpurata K.Schum) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli dengan metode disc diffusion.

4 24 70

Pemanfaatan lengkuas merah (Alpinia purpurata K.Schum) sebagai bahan antijamur dalam sampo

0 10 116

Daya Antijamur Ekstrak Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) dalam Sediaan Salep

8 55 96

Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap Keragaman Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata K. Schum)

0 12 78

Aktivitas Antimikroba Minyak Esensial Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak Pangan

3 16 11

Perbandingan Efektivitas Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata K Schum) dan Lengkuas Putih (Alpinia Galanga) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida Albicans Secara In Vitro

0 0 6

Efektivitas Air Rebusan dan Air Perasan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K.schum) dalam Menghambat Pertumbuhan Trichophyton rubrum Jamur Penyebab Kutu Air (Tinea pedis)

0 0 7

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata K. Schum) Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 91