36 7. Hasil akhirnya kemudian di balik, dan dioperasikan dengan invers dari IP
IP
-1
R
16
,L
16
4.8. Fungsi f
Fungsi f yang ada pada setiap iterasi Feistel adalah suatu fungsi yang
menggabungkan sisi kanan iterasi sebelumnya R
i-1
terhadap sub kunci pada iterasi tersebut K
i
. Adapun persamaan matematik dari fungsi ini adalah: f R
i-1
, Ki = P[S{ER
i-1
⊕ K
i
}]. Di lain pihak urutan pengerjaanya adalah:
1. ER
i-1
atau pengembangan hasil sisi kanan dari iterasi sebelumnya, menggunakan Tabel ekspansi. Langkah ini akan mengubah R
i-1
yang semestinya 64 bit menjadi 96 bit.
2. ER
i-1
⊕ K
i
, atau penggabungan hasil ekspansi dengan sub kunci spesifik pada setiap interasi yang sama-sama berukuan 96 bit. Penggabungan disini
dengan menggunakan operator XOR, hasilnya dinotasikan sebagai B. 3. S{ER
i-1
⊕ K
i
}, atau substitusi guna menukar data B 96 bit menjadi data baru A yang berukuran 64 bit. Adapun langkah-langkahnya adalah:
a. Bagi data 96 bit menjadi 16 kelompok data dengan ukuran masing- masing 6 bit. Setiap kelompok data dinotasikan menjadi B
j
: B
1
, B
2
, … , B
16
. b. Untuk setiap B
j
, bit ke-1 dan ke-6 digabungkan dan didesimalkan, hasilnya dinotasikan sebagai EXT.
c. Untuk setiap B
j
, bit ke-2 hingga ke-5 digabungkan dan didesimalkan, hasilnya dinotasikan sebagai MIDS.
d. Untuk setiap subblok yang berbeda, gunakan Tabel Sbox yang sesuai guna mendapatkan data A
j
: A
1
, A
2
, … , A
16
. e. A
j
kemudian merupakan data baru berukuran 4 bit, yang akan digabungkan ke 16 nya hingga menjadi 64 bit, dan kemudian siap
diproses oleh sebelah kanan dari iterasi Feistel berikutnya.
37
4.9. Persiapan tabel
• Tabel IP sebagaimana yang dituangkan dalam tabel 10 digunakan pada langkah awal sandi DES-Aku. Pada DES tabel ini memiliki 64 komponen,
di lain pihak pada pada DES-Aku tabel ini memiliki 128 komponen. Pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi tabel ini dituliskan pada sub bab
5.2.4. Tabel 10 Tabel IP pada DES-Aku.
122 114 106 98 90 82 74 66 58 50 42 34 26
18 10 2
124 116 108 100 92 84 76 68 60 52 44 36 28
20 12 4
126 118 110 102 94 86 78 70 62 54 46 38 30
22 14 6
128 120 112 104 96 88 80 72 64 56 48 40 32
24 16 8
121 113 105 97 89 81 73 65 57 49 41 33 25
17 9 1 123 115 107 99 91 83 75 67
59 51 43 35 27 19
11 3 125 117 109 101 93 85 77 69
61 53 45 37 29 21
13 5 127 119 111 103 95 87 79 71
63 55 47 39 31 23
15 7 • Di lain pihak Tabel IP
-1
atau invers dari IP sebagimana yang dituangkan dalam tabel 11, meski tertulis bahwa tabel ini merupakan invers dari tabel
IP, namun pada kenyataannya tabel ini justru dirancang sebelum perancangan tabel IP. Hal ini dapat terlihat dari pola yang nampak jelas
pada tabel IP
-1
, sedangkan pada tabel IP justru tidak terlihat adanya pola pembentukan tabel. Pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi tabel ini
dituliskan pada sub bab 5.2.4.
38 Tabel 11 Tabel IP
-1
pada DES-Aku. 80 16
96 32
112 48
128 64
79 15 95
31 111
47 127
63 78 14
94 30
110 46
126 62
77 13 93
29 109
45 125
61 76 12
92 28
108 44
124 60
75 11 91
27 107
43 123
59 74 10
90 26
106 42
122 58
73 9 89
25 105
41 121
57 72 8
88 24
104 40
120 56
71 7 87
23 103
39 119
55 70 6
86 22
102 38
118 54
69 5 85
21 101
37 117
53 68 4
84 20
100 36
116 52
67 3 83
19 99
35 115
51 66 2
82 18
98 34
114 50
65 1 81
17 97
33 113
49 Tabel PC1. Tabel ini berfungsi untuk mengecilkan ukuran kunci dalam
suatu proses derifasi kunci. Pada DES tabel ini akan mengecilkan kunci 64 bit menjadi 56 bit, di lain pihak pada DES-Aku tabel ini akan mengecilkan
kunci 128 bit menjadi 112 bit. Tabel PC1 yang digunakan oleh algoritma penyandian DES-Aku disajikan pada tabel 12, sedangkan pembahasan
lebih lanjut mengenai fungsi tabel ini dituliskan pada sub bab 5.2.5.
39 Tabel 12 Tabel PC1 pada DES-Aku.
113 97 81 65 49 33 17 1 114 98 82 66 50 34
18 2 115 99 83 67 51 35 19 3 116 100 84 58
119 103 87 71 55 39 23 7 118
102 86 70 54 38 22 6 117 101 85 69 53
37 21 5 52 36 20 4 121 105 89 73 57 41 25
9 122 106 90 74 58 42
26 10 123 107 91 75 59 43 27 11 124
108 92 76
127 111 95 79 63 47 31 15 126 110 94 78 62 46
30 14 125 109 93 77 61 45 29 13 60 44 28 12
• Tabel PC2. Tabel ini juga berfungsi untuk mengecilkan ukuran kunci dalam suatu proses derifasi kunci. Pada DES tabel ini akan mengecilkan
kunci 56 bit menjadi 48 bit, di lain pihak pada DES-Aku tabel ini akan mengecilkan kunci 112 bit menjadi 96 bit. Pembahasan lebih lanjut
mengenai fungsi tabel ini dituliskan pada sub bab 5.2.6. Tabel 13 Tabel PC2 pada DES-Aku
14 17 11 24 1 5 3 28 15 6 21 10 23 19 12
4 26 8 16 7 27 20
13 2
41 52 31 37 47 55 30 40
51 45 33 48 44 49 39 56
34 53 46 42 50 36 29 32
70 73 67 80 57 61 59 84
71 62 77 66 79 75 68 60
82 64 72 63 83 76 69 58
97 108 87 93 103 111 86
96 107 101
89 104 100 105 95 112
90 109 102 98 106
92 85 88
40 • Tabel ekspansi. Tabel ini digunakan di dalam fungsi f, yang berfungsi
untuk mengubah data 64 bit menjdi 96 bit, dengan demikian memiliki ukuran yang sama dengan ukuran kunci dan dapat dioperasikan. Tabel
ekspansi yang digunakan oleh algoritma penyandian DES-Aku disajikan pada Tabel 14, sedangkan pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi tabel
ini dituliskan pada sub bab 5.2.7. Tabel 14 Tabel ekspansi pada DES-Aku
32 1 2 3 4 5
4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12
13 12
13 14 15 16 17
16 17 18 19 20
21 20
21 22 23 24 25
24 25 26 27 28
29 28
29 30 31 32 33
32 33 34 35 36
37 36
37 38 39 40 41
40 41 42 43 44
45 44
45 46 47 48 49
48 49 50 51 52
53 52
53 54 55 56 57
56 57 58 59 60
61 60
61 62 63 64 65
• Tabel permutasi Feistel. Pada DES tabel ini memiliki ukuran 64 bit, tapi pada DES-Aku tabel ini memiliki ukuran 128 bit. Tabel ini berfungsi
hanya untuk melakukan pengacakan akhir pada siferteks yang dihasilkan. Tabel permutasi Feistel yang digunakan oleh algoritma penyandian
41 DES-Aku disajikan pada Tabel 15, sedangkan pembahasan lebih lanjut
mengenai fungsi tabel ini dituliskan pada sub bab 5.2.9. Tabel 15 Tabel permutasi Feistel pada DES-Aku
16 7 20 21 29 12 28 17 1 15 23 26 5 18 31 10
2 8 24 14 32 27 3 9 19 13 30 6 22 11 4 25
48 39 52 53 61 44 60 49 33 47 55 58 37 50 63 42
34 40 56 46 64 59 35 41 51 45 62 38 54 43 36 57
• Tabel Sbox. Pada DES tabel ini memiliki 8 subblok, namun pada DES-Aku tabel ini memiliki 16 subblok. Penambahan subblok dilakukan
guna menyesuaikan dengan panjang pengolahan pesan. Tabel Sbox yang digunakan oleh algoritma penyandian DES-Aku disajikan pada Tabel 16,
sedangkan pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi tabel ini dituliskan pada sub bab 5.2.8.
Tabel 16 Tabel Sbox pada DES-Aku
MID: 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
Sub blok
EXT: 0 14 4 13 1 2 15 11 8 3 10 6 12 5 9 0 7
1 0 15 7 4 14 2 13 1 10 6 12 11 9 5 3 8
2 4 1 14 8 13 6 2 11 15 12 9 7 3 10 5 0
S1 3 15
12 8 2 4 9 1 7 5 11 3 14 10 0 6 13 0 15 1 8 14 6 11 3 4 9 7 2 13 12 0 5 10
1 3 13 4 7 15 2 8 14 12 0 1 10 6 9 11 5
2 0 14 7 11 10 4 13 1 5 8 12 6 9 3 2 15
S2 3 13 8 10 1 3 15 4 2 11 6 7 12 0 5 14 9
0 10 0 9 14 6 3 15 5 1 13 12 7 11 4 2 8 1 13 7 0 9 3 4 6 10 2 8 5 14 12 11 15 1
2 13 6 4 9 8 15 3 0 11 1 2 12 5 10 14 7 S3
3 1 10 13 0 6 9 8 7 4 15
14 3 11 5 2 12
42 Tabel 16 Tabel Sbox pada DES-Aku lanjutan
MID: 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
Sub blok
EXT: 7 13 14 3 0 6 9 10 1 2 8 5 11 12 4 15
1 13 8 11 5 6 15 0 3 4 7 2 12 1 10 14 9 2 10 6 9 0 12 11 7 13 15 1 3 14 5 2 8 4
S4
3 3 15 0 6 10 1 13 8 9 4 5 11 12 7 2 14
0 2 12 4 1 7 10 11 6 8 5 3 15 13 0 14 9
1 14 11 2 12 4 7 13 1 5 0 15 10 3 9 8 6 2
4 2 1 11 10 13 7 8 15 9 12 5 6 3 0 14 S5
3 11 8 12 7 1 14 2 13 6 15 0 9 10 4 5 3 0 12 1 10 15 9 2 6 8 0 13 3 4 14 7 5 11
1 10 15 4 2 7 12 9 5 6 1 13 14 0 11 3 8
2 9 14 15 5 2 8 12 3 7 0 4 10 1 13 11 6
S6 3 4 3 2 12 9 5 15
10 11
14 1 7 6 0 8 13 4 11 2 14 15 0 8 13 3 12 9 7 5 10 6 1
1 13 0 11 7 4 9 1 10 14 3 5 12 2 15 8 6 2
1 4 11 13 12 3 7 14 10 15 6 8 0 5 9 2 S7
3 6 11 13 8 1 4 10 7 9 5 0 15 14 2 3 12
0 13 2 8 4 6 15 11 1 10 9 3 14 5 0 12 7 1
1 15 13 8 10 3 7 4 12 5 6 11 0 14 9 2 2
7 11 4 1 9 12 14 2 0 6 10 13 15 3 5 8 S8
3 2 1 14 7 4 10 8 13 15 12 9 0 3 5 6 11
0 14 4 13 1 2 15 11 8 3 10 6 12 5 9 0 7 1
0 15 7 4 14 2 13 1 10 6 12 11 9 5 3 8 2
4 1 14 8 13 6 2 11 15 12 9 7 3 10 5 0 S9
3 15 12 8 2 4 9 1 7 5 11 3 14 10 0 6 13
0 15 1 8 14 6 11 3 4 9 7 2 13 12 0 5 10 1
3 13 4 7 15 2 8 14 12 0 1 10 6 9 11 5 2
0 14 7 11 10 4 13 1 5 8 12 6 9 3 2 15 S10
3 13 8 10 1 3 15 4 2 11 6 7 12 0 5 14 9 0 10 0 9 14 6 3 15 5 1 13 12 7 11 4 2 8
1 13 7 0 9 3 4 6 10 2 8 5 14 12 11 15 1 2 13 6 4 9 8 15 3 0 11 1 2 12 5 10 14 7
S11 3 1 10
13 0 6 9 8 7 4 15 14 3 11 5 2 12
43 Tabel 16 Tabel Sbox pada DES-Aku lanjutan
MID: 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
Sub blok
EXT: 7 13 14 3 0 6 9 10 1 2 8 5 11 12 4 15
1 13 8 11 5 6 15 0 3 4 7 2 12 1 10 14 9 2 10 6 9 0 12 11 7 13 15 1 3 14 5 2 8 4
S12
3 3 15 0 6 10 1 13 8 9 4 5 11 12 7 2 14
0 2 12 4 1 7 10 11 6 8 5 3 15 13 0 14 9
1 14 11 2 12 4 7 13 1 5 0 15 10 3 9 8 6 2
4 2 1 11 10 13 7 8 15 9 12 5 6 3 0 14 S13
3 11 8 12 7 1 14 2 13 6 15 0 9 10 4 5 3 0 12 1 10 15 9 2 6 8 0 13 3 4 14 7 5 11
1 10 15 4 2 7 12 9 5 6 1 13 14 0 11 3 8
2 9 14 15 5 2 8 12 3 7 0 4 10 1 13 11 6
S14 3 4 3 2 12 9 5 15
10 11
14 1 7 6 0 8 13 4 11 2 14 15 0 8 13 3 12 9 7 5 10 6 1
1 13 0 11 7 4 9 1 10 14 3 5 12 2 15 8 6 2
1 4 11 13 12 3 7 14 10 15 6 8 0 5 9 2 S15
3 6 11 13 8 1 4 10 7 9 5 0 15 14 2 3 12
0 13 2 8 4 6 15 11 1 10 9 3 14 5 0 12 7 1
1 15 13 8 10 3 7 4 12 5 6 11 0 14 9 2 2
7 11 4 1 9 12 14 2 0 6 10 13 15 3 5 8 S16
3 2 1 14 7 4 10 8 13 15 12 9 0 3 5 6 11
44
BAB 5 HASIL UJI DAN PEMBAHASAN