Penatalaksanaan Patent Duktus Arteriosus

Pemeriksaan kateterisasi jantung hanya dilakukan bila terdapat hipertensi pulmonal, yaitu dimana secara Doppler ekokardiografi tidak terlihat aliran diastolik. Pada kateterisasi didapat kenaikan saturasi oksigen di arteri pulmonalis. Bila tekanan di arteri pulmonalis meninggi perlu di ulang pengukurannya dengan menutup PDA dengan kateter balon. Angiografi ventrikel kiri dilakukan untuk mengevaluasi fungsinya dan juga melihat kemungkinan adanya defek septum ventrikel atau kelainan lain yang tidak terdeteksi dengan pemeriksaan ekokardiografi Sondheimer, 2007.

2.1.8. Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan patent duktus arteriosus yang tidak terkomplikasi adalah untuk menghentikan shunt dari kiri ke kanan. Pada penderita dengan duktus yang kecil,penutupan ini di tujukan untuk mencegah endokarditis, sedangkan pada duktus sedang dan besar untuk menangani gagal jantung kongestif dan mencegah terjadinya penyakit vaskular pulmonal. Penatalaksanaan ini di bagi atas terapi medikamentosa dan tindakan bedah. 1. Medikamentosa Terapi medikamentosa diberikan terutama pada duktus ukuran kecil, dengan tujuan terjadinya kontriksi otot duktus sehingga duktus menutup. Jenis obat yang sering di berikan adalah: a. Indometasin Merupakan inhibitor sintesis prostaglandin yang terbukti efektif mempercepat penutupan duktus arteriosus. Tingkat efektifitasnya terbatas pada bayi kurang bulan dan menurun seiiring menigkatnya usia paska kelahiran. Efeknya terbatas pada 3–4 minggu kehidupan. b. Ibuprofen Universitas Sumatera Utara Merupakan inhibitor non selektif dari siklooksigenase yang berefek pada penutupan duktus arteriosus. Studi klinik membuktikan bahwa ibuprofen memiliki efek yang sama dengan indometasin pada pengobatan duktus arteriosus pada bayi kurang bulanGomella et al, 2004. Pada penelitian Rahayuningsih dianjurkan untuk memberikan indometasin pada bayi prematur dengan berat badan lahir kurang dari 1500, sebelum gejala gejala tersebut timbul dan dikenal sebagai terapi profilaksis.Pemberian indometasin intravena dengan dosis 0,2 mgkg BB sebagai dosis awal, yang kemudian dilanjutkan dengan dosis kedua dan ketiga sebanyak 0,1 mgkg BB yang diberikan dengan interval 12-24 jam menunjukkan hasil yang bermakna kelompok yang mendapat indometasin mengalami penutupan sebanyak 79 dibandingkan plasebo sebanyak 35.Beberapa peneliti mengemukakan bahwa dengan pemberian indometasin pada 12 jam pertama kehidupan dapat menurunkan kejadian PDA, sedangkan peneliti lain memberikannya pada usia 2-8 hari.Walaupun efek dari indometasin terhadap penutupan duktus arteriosus cukup bagus, ternyata tidak semua bayi PDA yang mendapat terapi indometasin menutup secara permanen. Sekitar 30 duktus yang telah menutup dengan pemberian indometasin dapat terbuka kembali. 2. Tindakan bedah Tindakan terbaik untuk menutup duktus adalah dengan melakukan operasi. Pada penderita dengan PDA kecil, dilakukan tindakan bedah adalah untuk mencegah endarteritis atau komplikasi lambat lain. Pada penderita dengan PDA sedang sampai besar, penutupan di selesaikan untuk menangani gagal jantung kongestif atau mencegah terjadinya penyakit vaskuler pulmonal. Bila diagnosis PDA ditegakkan, penangan bedah jangan terlalu ditunda sesudah terapi medik gagal jantung kongestif telah dilakukan dengan cukup Bernstein, 2008. Karena angka kematian kasus dengan penanganan bedah sangat kecil kurang dari 1 dan risiko tanpa pembedahan lebih besar, pengikatan dan Universitas Sumatera Utara pemotongan duktus terindikasi pada penderita yang tidak bergejala. Hipertensi pulmonal bukan merupakan kontraindikasi untuk operasi pada setiap umur jika dapat dilakukan pada kateterisasi jantung bahwa aliran shuntmasih dominan dari kiri ke kanan dan bahwa tidak ada penyakit vaskuler pulmonal yang berat Bernstein, 2008. Ada beberapa teknik operasi yang dipakai untuk menutup duktus, seperti penutupan dengan mengunkan teknik cincin dan metode ADO Amplatzer Duct Occluder. ADO berupa coil yang terdiri dari beberapa ukuran yang seseuai dengan ukuran duktus dan dimasukkan ke dalam duktus dengan bantuan kateterisasi jantung melalui arteri femoralis sampai ke aorta Wahab, 2006. Sesudah penutupan, gejala – gejala gagal jantung yang jelas atau yang baru dengan cepat menghilang. Biasanya ada perbaikan segera pada perkembangan fisik bayi yang telah gagal tumbuh. Nadi dan tekanan darah kembali normal dan bising seperti mesin machinery like menghilang. Bising sistolik fungsional pada daerah pulmonal kadang – kadang dapat menetap, bising ini mungkin menggambarkan turbulen pada arteria pulmonalis yang tetap dilatasi. Tanda – tanda roentgenografi pembesaran jantung sirkulasi pulmonal berlebih akan menghilang selama beberapa bulan dan elektrokardiogram menjadi normal.

2.1.9. Komplikasi