2.8. Tinjauan Umum tentang Perjanjian Pengarang dan Penerbit
2.8.1 Perjanjian Jual Beli Dan Perjanjian Penerbitan
Hak Cipta merupakan kekayaan intelektual yang dapat dieksploitasi hak-hak ekonominya seperti kekayaan-kekayaan lainnya, maka dari itu
timbul upaya untuk mengalihkan Hak Cipta tersebut. Pengalihan ini dilakukan oleh pengarang kepada penerbit. Pengalihan dapat dilakukan
melalui bentuk perjanjian jual beli maupun melalui perjanjian penerbitan. Jual beli adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu
mengikatkan dirinya unuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan Pasal 1457 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata. Melalui perjanjian jual beli pengarang menyerahkan haknya untuk
dieksploitasi kepada pihak penerbit dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh penerbit sebagai ganti dari penyerahan hak kepada
pengarang. Adanya perjanjian jual beli ini berakibat terjadinya pengalihan
keseluruhan hak-hak ekonomi yang dapat dieksploitasi dari suatu ciptaan yang dialihkan kepada penerima hak pemegang Hak Cipta dalam jangka
waktu yang telah disetujui bersama. Jual beli dilakukan dengan hanya sekali biaya yang dikeluarkan
oleh penerbit kepada pengarang. Sehingga hak beralih dari semula milik pengarang menjadi milik penerbit secara penuh. Sehingga penerbit memiliki
hak penuh secara mutlak kepada karya tersebut untuk mengeksploitasi secara ekonomi. Pihak pengarang tidak memiliki hak apapun terhadap karya
ciptaannya selama waktu yang telah disepakati. Jenis perjanjian lain yang mengatur pengalihan Hak Cipta suatu
ciptaan, khususnya karya tulis yang diterbitkan dalam wujud buku untuk dieksploitasi adalah perjanjian penerbitan buku antara penulis dengan
penerbitan buku. Perjanjian penerbitan buku antara seorang penulis atau pengarang
sebagai pencipta karya tulis dengan penerbit, pada hakikatnya merupakan suatu perjanjian keperdataan yang mengatur pengalihan Hak Cipta karya
tulis seorang penulis kepada penerbit. Penerbit selanjutnya akan menerbitkan ciptaan karya tulis dalam bentuk buku yang akan dipasarkan
kepada para pembacanya. Damian, 2005: 198 Hubungan kerjasama antara penulis dengan penerbit, yang bertujuan
untuk mengalihkan karya tulis untuk dieksploitasi dari penulis kepada penerbit, harus dituangkan dalam akta otentik atau akta di bawah tangan.
Akta inilah yang dinamakan perjanjian penerbitan buku. Penulis mencipta suatu karya tulis yang nantinya akan dieksploitasi
hak-hak ekonominya oleh penerbit, dengan cara menerbitkanya dalam bentuk buku. Pengeksploitasian dilakukan untuk maksud mencapai tujuan
perolehan keuntungan-keuntungan materiil, misalnya dalam bentuk dana yang dibayarkan sebagai royalti atau honorarium. Penulis juga memperoleh
keuntungan immateriil dengan perolehan nama yang terkenal sebagai penulis.
2.8.2. Dasar Hukum Perjanjian Penerbitan Buku