Isi, arti, maksud dan atau bentuk dari ciptaan yang terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan tersebut tidak menjadi tanggung jawab pejabat
Direktorat Jenderal HKI yang bertugas menyelenggarakan pendaftaran Hak Cipta tersebut. dalam arti melekat pada pencipta atau pemegang Hak
Ciptanya. Usman, 2002: 137
2.4.2. Penyelenggaraan Pendaftaran Ciptaan
Penyelenggaraan dan pencatatan pendaftaran ciptaan dalam Daftar Umum Ciptaan dan pengumuman resmi tentang pendaftaran ciptaan itu
dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal HKI.
Daftar Umum Ciptaan tersebut dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dikenai biaya di Kantor Kementerian Hukum dan HAM Manusia.
Juga setiap orang dapat memperoleh untuk dirinya sendiri suatu petikan dari Daftar Umum Ciptaan tersebut denan dikenai biaya yang besarnya
ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Pasal 35 Ayat 2,3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Daftar Biaya Pengurusan Hak Cipta Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia Tabel 2.1
No Jenis Biaya
Satuan Tarif
1. Permohonan pendaftaran
suatu ciptaan Per
permohonan Rp 200.000,00
2. Permohonan pendaftaran
suatu ciptaan berupa program komputer
Per permohonan
Rp 300.000,00 3. Biaya jasa penerbitan
sertifikat Hak Cipta Per sertifikat
Rp 100.000,00
4. Permohonan pencatatan
pemindahan hak atas suatu ciptaan yang terdaftar
dalam daftar umum ciptaan
Per permohonan
Rp 75.000,00
5. Permohonan perubahan
nama dan alamat suatu ciptaan yang terdaftar
dalam daftar umum ciptaan
Per permohonan
Rp 50.000,00
6. Biaya permohonan petikan
tiap pendaftaran ciptaan dalam daftar umum
ciptaan Per
permohonan Rp 50.000,00
7. Biaya pencatatan lisensi
Hak Cipta Per
permohonan Rp 75.000,00
Sumber: Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2009 Tanggal 28 Mei 2009
2.4.3. Sistem Pendaftaran Ciptaan
Pendaftaran ciptaan berguna untuk memudahkan pembuktian dalam hal terjadi sengketa mengenai Hak Cipta dan kepada Hakim
diserahkan kewenangan untuk mengambil keputusan. Ciptaan yang didaftarkan tidak akan memakan waktu lama dalam
hal pembuktian Hak Ciptanya, orang yang namanya tersebut dalam Daftar Umum Ciptaan dianggap sebagai pencipta atau pemegang hak milik atas
suatu ciptaaan, kecuali terbukti sebaliknya. Selama tidak ada gugatan dan gugatan belum terbukti nama yang terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan
tetap dianggap sebagai pencipta, sebaliknya bila penggugat dapat membuktikan bahwa dirinya adalah pencipta atau pemegang Hak Cipta
maka nama yang terdapat dalam Daftar Umum Ciptaan dianggap gugur. Sistem pendaftaran ciptaan di Indonesia menganut pendaftaran
deklaratif negatif Usman, 2002; 138 sebab pendaftaran tidak mutlak harus dilakukan. Pengumuman pertama suatu ciptaan diperlakukan sama dengan
pendaftaran. Pendaftaran ciptaan dilakukan secara pasif dalam artian semua
permohonan pendaftaran ciptaan diterima dengan tidak terlalu mengadakan penelitian mengenai hak pemohon, kecuali jika sudah jelas ternyata ada
pelanggaran Hak Cipta. Karena itu kekuatan hukum dari suatu pendaftaran ciptaan dapat hapus dengan dinyatakan batal oleh putusan pengadilan.
2.4.4. Prosedur Pendaftaran Ciptaan