Teknik Analisa Data METODE PENELITIAN

51 lebih konsistenn tuntas dan pasti, selain itu dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, apabila dibandingkan dengan satu pendekatan, peneliti telah menggunakan kedua teknik triangulasi data tersebut dalam memeriksa keabsahan data. 2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik adalah suatu teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda Prastowo, 2012: 270.

C. Teknik Analisa Data

Analisis yang digunakan adalah Analisis data kualitaif terdiri dari alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu 1 reduksi, 2 penyajian data, 3 penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan Miles dan Huberman,2007:16. Reduksi data dalam penelitian ini akan dilakukan terus menerus dan berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Reduksi data dalam penelitian ini adalah menajamkan analisis, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan- kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi Miles dan Huberman,2007: 16. Data dalam penelitian berupa catatan wawancara, catatan di lapangan, pengabadian foto di lapangan, dokumen pribadi dan rekaman lainnya. Data 52 dalam penelitian kualitatif berangkat dari asumsi segala kejala untuk mendapatkan pemahaman tentang apa yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan mengkaji makna yang terkandung di dalamnya. Kategori data, kriteria untuk setiap kategori, analisis hubungan antar kategori, dilakukan peneliti sebelum membuat interpretasi. Peranan statistik tidak diperlukan karena ketajaman analisis penelitian terhadap makna dan konsep dari data cukup sebagai dasar dalam menyusun temuan penelitian, karena dalam penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif artinya data yang di analisa dalam bentuk deskriptif fenomena, tidak berupa angka atau koefisien tentang hubungan antar variabel. Menurut Miles dan Huberman 1992:159, ada dua jenis analisa data yaitu: 1. Analisa MengalirFlow analysis models Dimana dalam analisis mengalir, tiga komponen analisis yakni reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan secara mengalir dengan proses pengumpulan data dan saling bersamaan. 2. Analisis InteraksiInteractive analysis models Dimana komponen reduksi data dan sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul maka tiga komponen analisis reduksi data, sajian data, penarikan simpulan atau verifikasi berinteraksi. 53 Dalam kaitannya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan analisis kedua yakni model analisis interaksi atau interactive analysis models dengan langkah-langkah yang tempuh adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Peneliti mencari data melalui wawancara dan observasi langsung, serta dokumentasi di SMA Islam Sudirman Ambarawa, kemudian melaksanakan pencatatan data. 2. Reduksi Data Setelah data tersebut terkumpul dan tercatat semua, selanjutnya direduksi yaitu Menggolongkan, mengartikan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan sehingga nantinya mudah dilakukan penarikan kesimpulan. Jika yang diperoleh kurang lengkap maka peneliti mencari kembali data yang diperlukan dilapangan. 3. Sajian Data Data yang telah direduksi tersebut merupakan sekumpulan informasi yang kemudian disusun atau diajukan sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi Setelah data disajikan, maka dilakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dalam penarikan kesimpulan atau verifikasi ini, didasarkan pada reduksi data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian ini. 54 Dalam pengertian ini, analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah reduksi, data penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Namun dua hal lainnya itu senantiasa merupakan bagian dari lapangan. Langkah-langkah dalam analisis interaksi dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 3.Komponen-komponen analisis model interaksi Sugiyono 2010:337 PENGUMPULAN DATA SAJIAN DATA REDUKSI DATA VERIFIKASI 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penyelenggaraan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan karena pendidikan karakter tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas, tetapi juga mempunyai karakter, sehingga keberadaanya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna bagi dirinya mapun bagi orang lain. Hasil penelitian implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah kelas xi iis di SMA Islam Sudirman Ambarawa diantaranya: 1. Nilai-nilai karakter yang diimplementasikan dalam pembelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman Ambarawa meliputi nilai: religius, disiplin, bijaksana, toleransi, mandiri, rasa ingin tahu, tanggung jawab, menghargai prestasi, semangat kebangsaan, dan gemar membaca. 2. Upaya guru dalam implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran sejarah diantaranya adalah keteladanan, pembiasaan, ceramah, dan melalui media pembelajaran. 3. Cara penilaian yang dilakukan guru dalam menilai sikap karakter peserta didik dalam pembelajaran sejarah adalah dengan menggunakan instrumen tertentu yang disusun oleh tim guru dengan mengadopsi dari penilaian beberapa sumber. Model penilaiannya dengan memberikan nilai awal yang sama kepada peserta didik. Setelah beberapa waktu akan terjadi perubahan nilai berupa penambahan atau pengurangan nilai didasarkan pada sikap peserta didik.