Pengambilan Data Tanah Metode Penelitian 1. Rancangan Plot Penelitian

3.2.11. Analisis Biplot

Semua peubah respon tanah yang berbeda nyata selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Biplot. Biplot adalah teknik statistika deskriptif yang dapat disajikan secara visual guna menyajikan secara simultan n obyek pengamatan dan p peubah dalam ruang bidang datar, sehingga ciri-ciri peubah dan obyek pengamatan serta posisi relatif antar obyek pengamatan dengan peubah dapat dianalisis. Jollife, 1986, Rawlings 1988. Dengan analisis biplot dapat diperoleh Interpretasi dan informasi dari obyek berupa: a. Kedekatan antar obyek, dua obyek dengan karakteristik sama akan digambarkan sebagai dua faktor yang posisi-nya berdekatan. b. Keragaman peubah, Peubah dengan keragaman kecil digambarkan sebagai vektor yang pendek. Begitu pula sebaliknya. c. Hubungan antar peubah, Jika sudut dua peubah 90 maka korelasi bersifat positif, Jika sudut dua peubah 90 maka korelasi bersifat negative, semakin kecil sudutnya, maka semakin kuat korelasinya. d. Nilai peubah pada suatu obyek, Karakteristik suatu obyek bisa disimpulkan dari posisi relatifnya yang paling dekat dengan suatu peubah.

3.2.12. Analisis Hubungan Sifat-sifat Tanah dengan Tinggi Tegakan Shorea leprosula

Analisis statistik ditujukan untuk mengidentifikasi peubah sifat-sifat tanah yang paling erat hubungannya dengan pertumbuhan tanaman Shorea leprosula pada jalur tanam serta mencari pola hubungan matematik antara peubah sifa-sifat tanah tersebut dengan peubah pertumbuhan tanaman. Model matematik yang digunakan berbentuk persamaan logaritma. mengacu kepada Wasis 2005 persamaan umum yang digunakan untuk penelitian hubungan sifat-sifat tanah dengan rata-rata tinggi tegakan Shorea leprosula adalah regresi linier berganda menurut persamaan sebagai berikut : Log Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ............. + b n X n + E ................................ 23 Dimana : Log Y = Rata-rata Tinggi X 1 = 1Umur X 2 , X 3 , X 4 , X n = Sifat-sifat Tanah b , b 1 , b 2 , b n = Konstanta E = Sisaan Adapun varibel-variabel bebas yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : X 1 = 1umur X 2 = pH X 3 = C - Organik X 4 = N X 5 = P X 6 = Ca X 7 = Mg X 8 = K X 9 = Pasir X 10 = Debu Untuk menyaring peubah-peubah bebas yang memberikan sumbangan nyata dalam menerangkan keragaman pertumbuhan hutan tanaman Shorea leprosula digunakan metode Stepwise dengan program Minitab Release 15. 1°00 LS 1°10 LS 1°20 LS 1°30 LS 1°40 LS SKALA 1 : 100.000 S U B T SKALA 1 : 3.500.000 KAL-BAR Airhitam Tumbangtiti Marau Serawai Nangapinoh KAL-TENG KETAPANG PUTUSSIBAU SINTANG SANGGAU PONTIANAK p KAL-TIM U V21 19992000 V22 2000 V22 2002 IV20 19981999 IV19 19971998 IV18 19961997 IV16 19941995 IV17 19951996 III15 19931994 III13 19911992 III12 19901991 III14 19921993 III11 19891990 III14 19921993 V23 2001 III11 19891990 II7 19851986 II6 19841985 II8 19861987 II9 19871988 II10 8889 II10 19881989 II10 19881989 VI30 2008 VI26 2004 VI29 2007 VI28 2006 VI27 2005 V22 2000 V22 2002 V22 2000 V23 2001 V24 2002 V24 2002 V25 2003 I5 19831984 I4 19821983 I3 19811982 I2 19801981 I1 19791980 II3 19811982 VII32 2010 VII35 2013 VII34 2012 VII33 2011 VII33 2011 p p p p p p p p III14 9293 VII32 2010 IV17 19951996 IV19 19971998 IV18 19961997 IV20 19981999 IV21 19992000 VII31 2009 VII31 2009 VII32 2010 VII32 2010 V21 19992000 VII35 2013 VII34 2012 III12 9091 p p S. N go la s S. Pinoh S. T a y a p S. G en ta ra ng S. T i g a l S. B i y a S. K e r i a u S. K e r a b a i S. K e r a b a i S. Ba tangka wa Kina Jemuat Beginci Saka Dua Sedawak Ng. Penjengkuwang Gurung Agung Ng. Ora Duta Tama Taja Keluing 1 Keluing 2 S. O r a S. P ek ula i PINTURAJA MENY EMBAH BT. PERING MELIT S. K apua s Kec il S. N ge las K un ing K A LI M A N TA N T EN G A H K A LI M A N TA N B A RA T Eks. PT. KAWEDAR MUKTI TIMBER Eks. PT. KAYU PESAGUAN PT. WANASOKAN HASILINDO HP HP HPT HPT HPT HP K A B . S IN T A N G K A B . K E T A PA N G 111°20 BT 111°10 BT 111°00 BT 110°50 BT 110°40 BT 111°20 BT 111°10 BT 111°00 BT 110°50 BT 110°40 BT HP HPT 1°00 LS 1°10 LS 1°20 LS 1°30 LS 1°40 LS HP HP HPT S. P e r a i LOKASI PENELITIAN HP P Z 17 16 15 14 13 5 4 2 1 3 1 2 2 3 4 L 1 A N N M BT. SERANG BT. TETUDUNG HL KL M 2 1 L 2 1 H G 1 2 3 4 2 1 D 7 6 5 3 2 1 D 8 1 2 3 4 5 6 7 E 10 9 8 6 5 4 3 2 1 L 7 1 4 T T 5 1 2 3 4 K 2 1 J 1 2 3 4 5 6 7 8 2 1 Z 1 8 9 10 11 12 13 R Q P BT. PERAI HL HL HL HL HL HL S U C P Q HL HL U 8 10 11 12 9 7 6 G HPT www. gis.comSJMdatakalbarsuka jaya makmurpenataan0604 PUP TPTII PUP TPTII Berdasarkan pembagian Administrasi Kehutanan, areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur termasuk ke dalam wilayah Kesatuan Pemangku Hutan Ketapang dan Sintang Selatan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan pembagian kesatuan wilayah Daerah Aliran Sungai DAS, areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur termasuk ke dalam wilayah DAS Pawan, Sub DAS Pesaguan Sub-sub DAS Pending, Sub-sub DAS Burung, Sub DAS Kerabai, Sub DAS Tayap dan Sub DAS Pinoh. Wilayah ini termasuk dalam wilayah Kesatuan Pemangku Hutan Ketapang Dinas Kehutanan Kalimantan Barat tepatnya dikelompok Hutan Sungai Pesaguan dan Sungai Biya. Secara geografis, areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur merupakan areal kompak yang terletak diantara 110 27’BT - 111 25’ BT dan 01 00’ LS - 01 00 LS - 01 55’ LS. Sedangkan batas areal PT. Suka Jaya Makmur : Utara : IUPHHK PT. Duaja II dan PT. Wanasokan Hasillindo Timur : Hutan Lindung dan Hutan Negara Selatan : IUPHHK PT. Wanakayu Batuputih dan Hutan Negara Barat : HPT PT. Triekasari, PT. Kawedar dan Hutan Negara

4.2. Topografi

Berdasarkan Buku Rencana Pengusahaan Hutan PT. SJM 2004 topografi areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur umumnya bergelombang, datar dan landai hingga agak curam dengan presentase kemiringan lapangan seperti pada Tabel 1. Areal tersebut memiliki ketinggian minimum 300 m dpl dan maksimum 700m dpl. Tabel 1. Luas Areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur Berdasarkan Kelas Lereng Klasifikasi Kelerengan Luas Ha Persentase Datar 0-8 13.433 7,84 Landai 8-15 43.794 25,56 Agak curam 15-25 108.766 63,48 Curam 25-45 2.861 1,67 Sangat curam 45 2.486 1,45 Jumlah 171.34 100 Sumber Litbang PT. Suka Jaya Makmur

4.3. Geologi dan Jenis Tanah

Berdasarkan peta geologi provinsi Dati I Kalimantan Barat, diketahui bahwa bantuan yang terdapat pada areal unit hutan produksi PT. Suka Jaya Makmur adalah 1 Efusif 2 Intrusif dan Plutonik asam serta Intrusif dan Plutonik basa. Formasi-formasi tersebut mengandung sedikit kadar magnetik merupakan peleburan dari sisa-sisa letusan gunung api. Sesuai dengan peta tanah Provinsi Dati I Kalimantan Barat, jenis tanah yang terdapat pada areal pengusahaan hutan PT. Suka Jaya Makmur hampir seluruhnya terdiri atas jenis tanah Podsolik Merah Kuning. Sebagian besar jenis tanah di areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur adalah Podsolik Merah Kuning PMK, Latosol, Litosol dengan bantuan induknya adalah batuan sedimen, batuan beku dan batuan metamorf. Untuk lebih jelas kondisi ini dapat dilihat pada Tabel 2. berikut : Tabel 2. Deskripsi satuan peta tanah yang terdapat di wilayah studi dan areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur. SPT Jenis Tanah Bahan Induk Fisiografi Bentuk Wilayah Uraian 1 Padsolik Merah Kuning Batuan endapan Dataran hingga perbukitan Bergelombang Bertekstur liat solum dalam, drainase baik, masam, KTK rendah, KB rendah 2 Podsolik Merah Batuan endapan Batuan beku dan metamorf Perbukitan berpasir, Solum dalam Bertekstur liat, drainase baik, KTK rendah, KB rendah 3 Podsolik Merah Kuning Batuan beku dan endapan Dataran, perbukitan Datar dan bergelombang Bertekstur liat, solum dalam, Drainase Sedang hingga cepat, KTK sangat rendah, KB rendah Sumber Litbang PT. Suka Jaya Makmur

4.4. Hidrologi

Areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur pada dasarnya masuk dalam Kesatuan DAS Pawan, Sub DAS Pesaguan Sub-sub DAS Pending, Sub-sub DAS Burung, Sub DAS Kerabai, Sub DAS Tayap dan Sub DAS Pinoh. Sungai utama adalah Sungai Pawan dengan lebar antara 150-300 m dengan kedalaman antara 5-15 m dimana kedua sungai tersebut bermuara ke Laut Cina Selatan. Sumber Data Litbang PT. Suka Jaya Makmur.

4.5. Iklim

Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, kondisi iklim di areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur termasuk tipe iklim A, dengan nilai Q = 0,4. Curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 2.761 mmtahun. Hasil pengamatan cuaca di Stasiun Pengamatan Cuaca Camp Arboretum dan Camp 128 adalah sebagai berikut : Tabel 3. Hasil pengamatan cuaca di stasiun pengamat cuaca arboretum dan camp 128 pada bulan Desember 2004. No. Parameter Stasiun Pengamat Cuaca Camp Arboretum Camp 128 1 Jumlah hari hujan 18 hari 28 hari 2 Curah hujan : Curah Hujan Total 3720 ml 7250 ml Curah Hujan Rata-rata 206.67 ml 309.09 ml Curah Hujan Maksimum 510 ml 600 ml 3 Suhu rata-rata Pagi 24.61 C 24.57 C Siang 28.06 C 28.47 C Sore 25.48 C 27.10 C 4 Kelembaban rata-rata Pagi 90.39 84.83 Siang 78.26 75.70 Sore 85.74 79.30 Sumber : pengukuran stasiun pengamat cuaca camp arboretum dan camp 128 Desember 2004