Validitas dan Realiabilitas Pengumpulan Data

6. Validitas dan Realiabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi Hidayat, 2009. Uji validitas pada intrumen penelitian ini menggunakan uji validitas isi. Instrumen dikatakan valid apabila r=0,7 Polit Hungler, 1995. Uji validitas akan dilakukan oleh seseorang yang ahli dalam bidangnya yaitu bidang Departemen Komunitas Keperawatan USU. Setelah dilakukan uji validitas, instrument penelitian dinyatakan valid. Reliabilitas merupakan kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlawanan Nursalam, 2008. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 10 orang diluar sampel yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Uji reliabilitas yang digunakan untuk menguji instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Kuder Richardson-20. Rumus KR-20 digunakan apabila skor untuk setiap butir soal hanya berupa dikotomi Arikunto, 2007. Dikatakan reliabel bila nilai r hitung ≥ r tabel dengan α = 5 dan r tabel = 0,7Arikunto, 2006. Dari perhitungan didapati r hitung = 0,9. Dengan begitu instrumen dikatakan reliabel karena r hitung ≥ r tabel .

7. Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data secara mendiri dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada responden. Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU.. Setelah itu menjelaskan tujuan, Universitas Sumatera Utara manfaat, prosedur prngumpulan data pada calon responden. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent surat persetujuan menjadi responden. Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuesioner yang diberikan oleh peneliti dengan cermat. Responden diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak mengerti. Peneliti mengumpulkan kembali kuesioner dan memeriksa jika ada lembar kuesioner yang tidak lengkap atau pertanyaan yang tidak diisi seluruhnya oleh responden. Jika ada yang tidak lengkap maka responden diminta untuk melengkapi. Setelah data terkumpul dari semua responden, maka dilakukan analisa atau pengolahan data.

8. Analisa Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA DENGAN RUMAH SEHAT DI DESA DUWET Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga dengan Rumah Sehat di Desa Duwet Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 4 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT LANSIA DI DESA WIROGUNAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan Perilaku Hidup Sehat Lansia Di Desa Wirogunan Kartasura.

1 24 15

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan Perilaku Hidup Sehat Lansia Di Desa Wirogunan Kartasura.

0 1 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT LANSIA DI DESA WIROGUNAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga Dengan Perilaku Hidup Sehat Lansia Di Desa Wirogunan Kartasura.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANCASAN WILAYAH PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO.

0 1 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN TAHUN 2012.

0 0 22

Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Di Kelurahan Limau Manis Selatantahun 2012.

0 1 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA DIKELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN TAHUN 2012.

0 1 11

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pendidikan dan Sikap Kepala Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan S

0 0 13

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA LANSIA DI DESA RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA

0 0 16