BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pendapatan Rumahtangga Petani
Secara agregat pendapatan rumah tangga petani padi diperoleh dari dua sumber pendapatan, yaitu sumber pendapatan dari sektor pertanian dan non
pertanian. Sumber pendapatan pertanian yang terdiri dari usaha pertanian dikelompokan menjadi tiga yaitu sumber pendapatan dari usahatani sawah,
usahatani kebun, pekarangan dan usaha ternak. Berikut ini sumber pendapatan pertanian yang dibahas adalah sumber pendapatan dari usahatani padi sawah.
Tabel 13. Rata- rata Pendapatan Petani Per Musim Tanam Strata
Rata-rata Penerimaan Rp
Rata-rataToral Biaya Rp
Pendapatan Bersih Rp
1 5.802.591,67
3.562.483,33 3.290.683,33
2 13.410.923,08
6.552.082,69 6.858.840,38
3 27.428.000,00
11.328.590,.00 16.099.410,00
Rerata 13.124.000,00
6.152.327,50 6.971.672,50
Sumber : Lampiran 9
Total pendapatan petani pada luas lahan strata 1 0 – 0,49 Ha yaitu Rp 78.976.000, dengan rata- rata pendapatan petani Rp 3.290.700, per musim tanam
dan pada luas lahan strata 2 0,5 – 0,99 Ha , total pendapatan petani yaitu Rp 178.329.580, dengan rata- rata Rp 6.858.800, per musim tanam. Sedangkan pada
luas lahan starata 3 1 Ha total pendapatan petani yaitu Rp160.994.100, dengan rata- rata Rp 16..099.400, per musim tanam. Hal ini dapat menunjukkan bahwa
rata-rata pendapatan petani pada luas lahan strata 1 perbandingannya sangat besar dengan rata- rata pendapatan pada strata 2 yaitu sebesar Rp3.568.100, 108,4
dan perbandingan rata- rata pendapatan petani pada strata 1 dengan rata- rata pendapatan pada strata 3 yaitu sebesar Rp 12.808.700 389.2.
Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan petani padi pada kelompok penguasaan lahan yang semakin luas terjadi kecenderungan bahwa kontribusi
pendapatan rumahtangga disektor pertanian semakin tinggi. Sebaliknya, pada kelompok penguasaan lahan yang semakin sempit, peran kontribusi sumber
pendapatan diluar pertanian semakin tinggi. Kemudian pendapatan usaha pertanian yang sangat dominan bersumber pada usahatani lahan sawah, utamanya
tanaman pangan padi dari pada usahatani lainnya. Rendahnya sumber pendapatan pertanian pada kelompok penguasaan
lahan yang sempit sebagai akibat kecilnya penguasaan lahan yang digarap karena ketimpangan ditribusi penguasaan lahan yang semakin tinggi. Pada kondisi
tersebut, sangatlah wajar bila petani pada kelompok luas yang sempit cenderung berupaya untuk melakukan diversifikasi sumber pendapatan diluar sektor
pertanian. Hal ini berarti sudah terjadi pergeseran ragam sumber pendapatan dari sektor pertanian ke luar sektor pertanian. Utamanya kontribusi sumber pendapatan
yang terbesar diluar sektor pertanian melalui kegiatan diluar sektor pertanian berupa jasa dan industri rumahtangga.
5.2 Pola Pengeluaran Rumahtangga Petani Pengeluaran Makanan