Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Rustimah Rahmawati,2013 Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Konsep Makanan Dan Kesehatan Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran di sekolah saat ini merujuk kepada Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar IPA dalam KTSP belum cukup memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga pengembangan kemampuan belum terlalu signifikan. Siswa kurang termotivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis tersebut. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Martini 2008 dan Asikin 2006 yang menunjukkan hasil bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih berada pada kategori sedang dan rendah. IPA sebagai salah satu mata pelajaran sains menghendaki kegiatan pembelajaraan yang memposisikan guru sebagai fasilitator, bukan hanya sebagai pemberi informasi bagi siswa. Proses pembelajaran didalam kelas seharusnya dapat mengarahkan siswa agar terbiasa untuk berpikir. Pembelajaran IPA yang diuraikan diatas belum mampu terwujud dalam proses pembelajaran saat ini. Proses yang dilakukan di dalam kelas masih banyak diarahkan untuk menghafal informasi dan kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir siswa Sanjaya, 2008. Berdasarkan uraian diatas , proses pembelajaran yang dilakukan dikelas seharusnya dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa pada taraf yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menghafal saja. Hafalan sebenarnya merupakan taraf terendah dari kemampuan berpikir diatas hafalan terdapat kemampuan berpikir dengan taraf tertinggi yaitu memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta Bloom dan Tatang, 2010. Siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas yang ada pada diri siswa tersebut. Siswa dilatih untuk bisa berpikir agar mampu menghadapi setiap permasalahan yang ada. Salah satunya dengan membiasakan diri untuk berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan berpikir reflektif yang berfokus pada pola pengambilan keputusan tentang apa yang harus diyakini dan harus dilakukan Ennis : 1985. Rustimah Rahmawati,2013 Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Konsep Makanan Dan Kesehatan Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Manusia dikaruniai akal dan pikiran oleh Allah SWT untuk berpikir dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Presseisen Costa, 1985 membagi tingkatan berpikir pada seorang individu menjadi keterampilan berpikir dasar dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Lebih lanjut lagi dikemukakan bahwa keterampilan berpikir dasar meliputi kualifikasi, klasifikasi, hubungan variabel, transformasi, dan hubungan sebab akibat. Sedangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi problem solving, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan kreatif. Pemilihan konsep mengenai makanan dan kesehatan terutama dalam hal penyusunan pola menu seimbang didasarkan pada masih rendahnya penelitian yang memunculkan konsep tersebut. Konsep makanan dan kesehatan ini erat sekali kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kebiasaan makan yang diperoleh pada masa remaja akan berdampak pada kehidupan selanjutnya. Begitupun siswa- siswa SMP yang masih tergolong ke dalam masa remaja. Pada usianya yang memasuki masa remaja, siswa-siswa SMP mudah terpengaruh oleh lingkungan disekitarnya. Mudah mengikuti alur zaman seperti mode dan trend yang sedang berkembang di masyarakat khususnya dalam hal makanan modern Thyana, 2002. Sehingga, seseorang lebih cenderung merubah pola makannya sendiri sesuai perkembangan zamannya tanpa mempertimbangkan kualitas dari makanan tersebut. Kualitas makanan yang baik dan memenuhi standar gizi yang diperlukan tubuh. Makanan yang mengandung gizi yang seimbang seharusnya menjadi makanan yang dikonsumsi, karena tubuh memerlukannya Andini , 2009. Kesalahan dalam memilih makanan dan kurangnya pengetahuan tentang gizi dapat menimbulkan masalah gizi pada remaja Sediaoetomo dalam Kristianty, 2009. Selain itu, pola makan yang biasa dilakukan semasa remaja akan berdampak pada fase kehidupan selanjutnya yaitu setelah dewasa. Oleh karena itu, konsep makanan dan kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk dipaparkan kepada siswa SMP. Konsep makanan dan kesehatan dapat menjadi bekal dan pengetahuan bagi siswa untuk memilih makanan yang baik dan sehat untuk mereka. Rustimah Rahmawati,2013 Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Konsep Makanan Dan Kesehatan Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembelajaran konvensional diharapkan dapat membantu siswa agar terlatih berpikir kritis. Hal ini dengan melihat kenyataan bahwa dalam berbagai penelitian, pembelajaran yang digunakan untuk melatih siswa berpikir kritis yaitu melalui pembelajaran berbasis masalah atau kontekstual. Melihat kenyataan tersebut, menjadikan suatu hal yang penting bagi peneliti ketika dalam pembelajaran yang bersifat konvensional siswa dilatih untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis khususnya pada konsep makanan dan kesehatan. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian yang berjudul “Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Konsep Makanan dan Kesehatan”

B. Rumusan Masalah