30
Sarah Windika, 2015 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan
Penerapan Metode Permainan Simulasi Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat sebuah proses pengumpulan, pengalihan dan pengolahan data secara sistematis dan logis. Penelitian dilakukan
bertujuan untuk menentukan permasalahan, memecahkan permasalahan yang ada serta untuk menemukan kebenaran dalam sebuah ilmu pengetahuan. Penelitian ini
hendaknya dilakukan dengan jujur teliti dan objektif sehingga menghasilkan sebuah hasil penelitian yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 25 Bandung. Sekolah ini terletak di Jl. Baturaden VIII No.21 Ciwastra Bandung Telp. 022 7560119, Kecamatan Buah Batu,
Kabupaten Bandung. Siswa di kelas ini terdiri dari 46 orang yang terdiri dari 29 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan, yang kebanyakan tidak menaruh perhatian ataupun
tertarik untuk belajar sejarah. Siswa yang kurang merespon mata pelajaran Sejarah dilihat dari keadaan kelas yang cukup kondusif dalam pembelajaran dan siswa hanya
mampu mengembangkan kemampuan mengingat dan menghafal saja. Hal ini menunjukkan bahwa siswa di kelas XI IIS 4 seharusnya dapat merasakan suasana
pembelajaran yang bisa mendorong dan tertarik terhadap mata pelajaran sejarah.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, desain atau model penelitian yang digunakan adalah desain penelitian menurut Kemmis Taggart. Peneliti menggunakan model
penelitian Kemmis Taggart karena metode ini dapat dilaksanakan satu tindakan setiap siklusnya dan model tersebut mendukung upaya meningkatkan berpikir kritis
siswa dalam pembelajaran sejarah dengan metode permainan simulasi yang dilaksanakan oleh peneliti. Desain penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc. Taggart
di gambarkan sebagai berikut:
31
Sarah Windika, 2015 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan
Penerapan Metode Permainan Simulasi Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
Gambar 3. 1 Model Lewin yang di tafsirkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart Wiriatmadja:2008:66
Berdasarkan gambar di atas, terdapat empat aspek pokok dalam PTK, bahwa dalam penelitian tindakan secara garis besar, penelitian pada umumnya mengenal
adanya empat langkah pentingan yaitu pengembangan plan perencanaan, act tindakan, observe pengamatan, dan reflect perenungan atau disingkat PAOR
yang dilakukan secara intensif dan sistematis ata seseorang yang mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Adapun empat langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan Planning: pada tahap ini penelitian mulai mengidentifikasi
masalah kemudian merancang suatu kegiatan pembelajaran, dari mulai penetapan waktu, materi, metode penyampaian materi. Menyiapkan berbagai alat
pengumpulan data berupa lembar observasi, angket, jurnal, sampai pada alternatif tindakan analisis data. Dan dalam tahapan ini peneliti melakukan
beberapa perencanaan terkait langkah-langkah tersebut: a.
Melakukan perizinan dan sosialisasi dengan pihak sekolah bahwa peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas di salah satu kelas di sekolah
tersebut.
32
Sarah Windika, 2015 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan
Penerapan Metode Permainan Simulasi Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
b. Melakukan pengamatan terhadap kelas yang akan diteliti.
c. Menentukan kelas yang akan diteliti
d. Meminta kesediaan guru untuk salah satu kelas dijadikan subjek penelitian.
e. Meminta kolaborator untuk bekerja sama melakukan penelitian.
f. Menentukan tema permainan simulasi
g. Menyusun instrument yang digunakan untuk melihat peningkatan
kemampuan berfikir kritis h.
Menyusun silabus dan rencana pelaksananan pembelajaran RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran.
i. Merencanakan pengolahan data hasil penelitian.
j. Membantu rencana perbaikan bersama kolaborator dalam setiap kekurangan
yang ditemukan dalam setiap tindakan. k.
Merencanakan pengolahan data yang telah diperoleh setelah penelitian selesai dilaksanakan Wiriatmadja:2008:67.
2. Tindakan Action: Langkah kedua yang perlu diperhatikan adalah langkah
tindakan atau pelaksanaan yang terkontrol secara seksama. Kunandar 2008: 72 tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan
terkendali yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Tindakan dalam penelitian tindakan kelas harus hati-hati dan merupakan
kegiatan praktis yang terencana. Ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur. Tindakan yang
dilakukan pada penelitian ini yakni: a.
Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana
pengajaran yang telah disusun. b.
Mengoptimalkan penggunaan media gambar dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mengadakan evaluasi non test dengan rubrik yang telah dibuat oleh guru.
d. Menggunakan instrument penelitian yang telah disusun.
33
Sarah Windika, 2015 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan
Penerapan Metode Permainan Simulasi Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
e. Melakukan diskusi balikan dengan mitra penelitian.
f. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi balikan.
g. Melaksanakan pengolahan data.
3. Pengamatan observation: pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini kolaborator mengumpulan berbagai informasi di kelas dari mulai aktivitas siswa sampai pada aktivitas guru pada saat
pelaksanaan tindakan. Pengamatan yang dilaukan yaitu: a.
Melakukan pengamatan terhadap kelas yang akan digunakan peneliti. b.
Melakukan pengamatan terhadap materi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian.
c. Melakukan pengamatan kesesuaian antara metode permainan simulasi
dengan permasalahan siswa. d.
Melakukan pengamatan terhadap guru mengenai keterampilan dan kemampuan untuk menggunakan metode permainan simulasi dengan baik
Wiriatmadja:2008:67. 4.
Refleksi Reflection: Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan
telah dicatat dalam observasi. Langkah reflektif ini berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam kerangka kerja proses, problem, isu dan hambatan
yang muncul dalam perencanaan tindakan strategik. Menurut Kunandar 2008: 75 pada tahapan ini peneliti dan mitra mengingat semua penelitian yang
berlangsung dari awal hingga akhir dan mengevaluasi untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang.
Langkah ini juga dapat digunakan untuk menjawab variasi situasi sosial dan isu sekitar yang muncul sebagai konsekuensi adanya tindakan terencana.
Pada kegiatan ini peneliti melakukan sebagai berikut: a.
Kegiatan diskusi balikan dengan kolaborator maupun mitra dan siswa setelah tindakan dilakukan.
b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya.
34
Sarah Windika, 2015 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan
Penerapan Metode Permainan Simulasi Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
C. Metode Penelitian