Pengujian Konsep Pengolahan Data

commit to user IV-23 Sumber : Data diolah, 2010 2. Concept Screening Penyaringan konsep berguna untuk mempersempit alternatif konsep yang ada dan mempermudah pemilihan konsep yang akan dikembangkan. Penyaringan konsep ini dilakukan dengan cara membandingkan konsep satu dengan konsep lainnya. Perhitungan nilai konsep dengan menggunakan nilai- nilai yaitu ”lebih baik” +, ”sama” 0, atau ”lebih buruk” - diletakkan pada setiap sel pada matriks yang menunjukkan bagaimana perbandingan setiap konsep Ulrich, 2001. Matriks penyaringan konsep dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Matriks penyaringan konsep 1 2 3 4 1 Kekuatan rangka menopang beban 2 Mampu menyesuaikan dengan tinggi lansia + + 3 Tidak menimbulkan resiko tidak menimbulkan rasa sakit pada genggaman tangan pergelangan tangan 4 Desain yang ergonomis + + 5 Mampu menjaga kestabilan tubuh lansia ketika menggunakan tongkat + + 6 Kenyamanan penggunaan dan fleksibel terhadap medan permukaan lantai + + 3 4 1 3 5 2 5 2 4 1 3 tdk tdk ya tdk Konsep No Kriteria Seleksi jml + jml - jlh 0 peringkat lanjutkan? Sumber : Data diolah, 2010

4.2.5 Pengujian Konsep

Pengujian konsep dilakukan kepada 25 orang lansia pengguna alat bantu tongkat yang berusia 75 tahun sampai dengan 85 tahun saat melakukan aktivitas jalan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya di lingkungan Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta. Konsep yang terpilih tersebut diajukan untuk diketahui apakah konsep sudah sesuai keinginan lansia atau belum. 5 Mampu menjaga kestabilan tubuh lansia ketika menggunakan tongkat 6 Kenyamanan penggunaan dan fleksibel terhadap medan permukaan lantai lanjutan Tabel 4.9 Matriks pemilihan konsep commit to user IV-24 4.2.6 Penentuan Data Anthropometri Perancangan alat bantu tongkat harus disesuaikan dengan anthropometri penggunanya. Hal ini yang menyebabkan diperlukannya pengukuran data anthropometri terhadap lansia. Data anthropometri yang digunakan dalam perancangan alat bantu tongkat meliputi: a. Tinggi siku berdiri tsb b. Diameter lingkar genggam dlg c. Panjang telapak tangan ptt Data yang terkumpul, kemudian ditentukan perhitungan persentilnya, untuk mendapatkan batas ukuran yang diperlukan. Persentil yang digunakan pada perancangan alat bantu tongkat rancanganyaitu persentil 5, 50 dan 95. Penentuan persentil ini ditentukan dengan pertimbangan bahwa persentil ini dapat mengakomodasi data persentil ke 5, 50 atau 95, sehingga populasi dapat terlayani Zelnik dan Panero, 2003. Persentil ini dapat dihitung berdasarkan rumus seperti pada Tabel 2.2. Dengan contoh persentil untuk tinggi siku berdiri sebagai berikut: P5 = 79,24 – 1,645 . 1,09 = 78,84 P50 = 79,24 P95 = 79,24 + 1,645 . 1,09 = 82,44 Berdasarkan perhitungan data tinggi siku berdiri nilai persentil ke-5 sebesar 78,84 cm, nilai persentil ke-50 sebesar 79,24 cm, dan nilai persentil ke-95 sebesar 82,44 cm. Rekapitulasi hasil perhitungan persentil ditunjukkan pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Persentil Data Antropometri No Data yang diukur Simbol Rata-rata stdev P5 P50 P95 1 Tinggi siku berdiri tsb 79,24 1,09 78,84 79,24 82,44 2 Diameter lingkar genggam dlg 2,46 0,11 2,42 2,46 2,76 3 Panjang telapak tangan ptt 15,76 1,11 15,36 15,76 19,00 Sumber : Data diolah, 2010 commit to user IV-25 4.2.7 Perhitungan Uji Kecukupan Data, Uji Keseragaman Data, dan Uji Kenormalan Data a. Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sudah mencukupi untuk diolah. Sebelum dilakukan uji kecukupan data terlebih dahulu menentukan derajat kebebasan s = 0,05 yang menunjukkan penyimpangan maksimum hasil penelitian. Selain itu juga ditentukan tingkat kepercayaan 95 dengan k = 2 yang menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data anthropometri, artinya bahwa rata-rata data hasil pengukuran diperbolehkan menyimpang sebesar 5 dari rata-rata sebenarnya Walpole, 1995. Rumusan uji kecukupan data, yaitu: 2 2 2 ú ú û ù ê ê ë é - = å å å i i i x x x N s k N ...……………….... persamaan 4.1 dengan; k = tingkat kepercayaan s = derajat ketelitian i x = data ke-i, i : 1, 2, 3, ... N N = jumlah data pengamatan. N’ = jumlah data teoritis Data dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N’N, dengan kata lain jumlah data secara teotitis lebih kecil daripada jumlah data pengamatan Walpole, 1995. 1. Uji kecukupan data tinggi siku berdiri: N’ = 2 2 2 ú ú ú û ù ê ê ê ë é - å å å X X X N S k = 2 2 2016 2016 - 162599 . 25 05 , 2 ú ú ú û ù ê ê ê ë é = 0,283 Karena syarat N’ ≤ N terpenuhi maka data tinggi siku berdiri telah cukup. commit to user IV-26 2. Uji kecukupan data diameter lingkar genggam: N’ = 2 2 2 ú ú ú û ù ê ê ê ë é - å å å X X X N S k = 2 2 65 65 - 169,3 . 25 05 , 2 ú ú ú û ù ê ê ê ë é = 2,840 Karena syarat N’ ≤ N terpenuhi maka data diameter lingkar genggam telah cukup. .3. Uji kecukupan data panjang telapak tangan: N’ = 2 2 2 ú ú ú û ù ê ê ê ë é - å å å X X X N S k = 2 2 429,5 429,5 - 7408,25 . 25 05 , 2 ú ú ú û ù ê ê ê ë é = 6,384 Karena syarat N’ ≤ N terpenuhi maka data tinggi siku berdiri telah cukup. Hasil perhitungan uji kecukupan data tiap dimensi antropometri dapat dilihat pada tabel 4.12 . Tabel 4.12 Tabel Uji Kecukupan Data Antropometri Sumber: Data diolah, 2010 b. Uji Keseragaman Data Uji keseragaman data berfungsi untuk memperkecil varian yang ada dengan membuang data ekstrim. Jika ada data yang berada di luar batas kendali atas ataupun batas kendali bawah maka data tersebut dibuang. Langkah pertama dalam uji keseragaman ini adalah perhitungan mean dan No. Dimensi Anthropometri N N Keterangan 1 Tinggi siku berdiri 25 0,283 Cukup 2 Diameter lingkar genggam 25 2,840 Cukup 3 Panjang telapak tangan 25 6,384 Cukup commit to user IV-27 standar deviasi untuk mengetahui batas kendali atas dan bawah. Menurut Walpole 1995 rumus yang digunakan dalam uji ini yaitu: n x n i i x å = - = 1 …………………………………………....……. persamaan 4.2 = SD 1 2 - - å - n x x i ……………………………….…........ persamaan 4.3 BKA = SD x . 2 + - ……………………………………............ persamaan 4.4 BKB = SD x . 2 - - ……………………………………........... persamaan 4.5 dengan; SD = standar deviasi i x = data ke-i, i : 1, 2, 3, ... n - x = mean data n = jumlah data BKA = batas kendali atas BKB = batas kendali bawah Jika ada data yang berada di luar batas kendali atas maupun batas kendali bawah, maka data tersebut harus dieliminasi atau dihilangkan. Untuk dapat melihat keseragaman data dapat digunakan peta kendali . - x 1. Uji keseragaman data tinggi siku berdiri a. Menghitung nilai mean - x n x n i i x å = - = 1 25 5 , 81 ... 80 82 + + + = - x - x = 80,64 commit to user IV-28 b. Menghitung nilai standar deviasi SD SD = 1 2 - - å - n x x i SD = 1 25 64 , 80 5 , 81 ... 64 , 80 82 2 2 - - + + - SD = 1,09 c. Menghitung batas kontrol BKA = SD X . 2 + = 80,64 + 2 . 1,09 = 82,829 BKB = SD X . 2 - = 80,64 - 2 . 1,09 = 78,451 Hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada grafik tinggi siku berdiri yang disajikan dalam peta kendali seperti terlihat pada gambar 4.12 Gambar 4.12 Grafik Peta Kendali X Data Tinggi Siku Berdiri Sumber: Data diolah, 2010 commit to user IV-29 2. Uji keseragaman data diameter lingkar genggam a. Menghitung nilai mean - x n x n i i x å = - = 1 25 5 , 2 ... 7 , 2 5 , 2 + + + = - x - x = 2,6 b. Menghitung nilai standar deviasi SD SD = 1 2 - - å - n x x i SD = 1 25 6 , 2 5 , 2 ... 6 , 2 5 , 2 2 2 - - + + - SD = 0,11 c. Menghitung batas kontrol BKA = SD X . 2 + = 2,6 + 2 . 0,11 = 2,82 BKB = SD X . 2 - = 2,6 - 2 . 0,11 = 2,37 Hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada grafik diameter lingkar genggam yang disajikan dalam peta kendali seperti terlihat pada gambar 4.13 commit to user IV-30 Gambar 4.13 Grafik Peta Kendali X Data Diameter Lingkar Genggam Sumber: Data diolah, 2010 3. Uji keseragaman data panjang telapak tangan a. Menghitung nilai mean - x n x n i i x å = - = 1 25 17 ... 18 16 + + + = - x - x = 17,18 b. Menghitung nilai standar deviasi SD SD = 1 2 - - å - n x x i SD = 1 25 18 , 17 17 ... 18 , 17 16 2 2 - - + + - SD = 1,108 c. Menghitung batas kontrol BKA = SD X . 2 + = 17,18 + 2 . 1,108 commit to user IV-31 = 19,39 BKB = SD X . 2 - = 17,18 - 2 . 1,108 = 14,96 Hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada grafik panjang telapak tangan yang disajikan dalam peta kendali seperti terlihat pada gambar 4.14 Gambar 4.14 Grafik Peta Kendali X Data Panjang Telapak Tangan Sumber: Data diolah, 2010 Hasil dari uji keseragaman data tiap dimensi anthropometri dapat dilihat pada tabel 4.13 Tabel 4.13 Tabel Uji Keseragaman Data Antropometri Sumber: Data diolah, 2010 No. Dimensi Anthropometri X bar stdev BKA BKB Max Min Keterangan 1 Tinggi siku berdiri 80,64 1,09 82,829 78,451 82,50 79,00 seragam 2 Diameter lingkar genggam 2,60 0,11 2,824 2,376 2,80 2,40 seragam 3 Panjang telapak tangan 17,18 1,11 19,395 14,965 19,00 15,00 seragam commit to user IV-32 Uji Kenormalan Data 1. Uji kenormalan data tinggi siku berdiri: X X X c X i hitung å - = 2 2 80,64 28,760 = = 0,357 tabel c X 2 ={ a , 1 - k df }= 42,55, dimana : a taraf signifikan = 5 Dari hasil perhitungan, karena hitung c X 2 tabel c X 2 terpenuhi maka dapat disimpulkan bahwa data antropometri tersebut adalah normal. 2. Uji kenormalan data diameter lingkar genggam: X X X c X i hitung å - = 2 2 2,6 0,3 = = 0,115 tabel c X 2 ={ a , 1 - k df }= 42,55, dimana : a taraf signifikan = 5 Dari hasil perhitungan, karena hitung c X 2 tabel c X 2 terpenuhi maka dapat disimpulkan bahwa data antropometri tersebut adalah normal. 3. Uji kenormalan data panjang telapak tangan: X X X c X i hitung å - = 2 2 17,18 29,44 = = 1,713 tabel c X 2 ={ a , 1 - k df }= 42,55, dimana : a taraf signifikan = 5 commit to user IV-33 Dari hasil perhitungan, karena hitung c X 2 tabel c X 2 terpenuhi maka dapat disimpulkan bahwa data antropometri tersebut adalah normal. Hasil dari uji kenormalan data tiap dimensi antropometri dapat dilihat pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Tabel Uji Kenormalan Data Antropometri No. Data yang diukur Simbol X bar Σx- xbar2 X ฀2 n df Keterangan 1 Tinggi siku berdiri tsb 80,64 2,876 0,036 25 24 normal 2 Diameter lingkar genggam dlg 2,60 0,30 0,115 25 24 normal 3 Panjang telapak tangan ptt 17,18 29,44 1,71 25 24 normal Sumber: Data diolah, 2010

4.3 Perancangan Alat Bantu Tongkat

Dokumen yang terkait

Perancangan Troli Makanan Untuk Lanjut Usia Berdasarkan Prinsip Ergonomi (Studi Kasus : UPTD Panti Wredha “DB” Surakarta)

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Tingkat Stres Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

2 8 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Tingkat Stres Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI Hubungan Antara Tingkat Religiusitas dan Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA.

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA STRESS PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA.

0 0 8

GAMBARAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA GAMBARAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA.

1 1 15

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA Hubungan Antara Depresi Dan Insomnia Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA Hubungan Antara Depresi Dan Insomnia Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

0 2 15

PERANCANGAN ULANG TEMPAT WUDHU UNTUK LANJUT USIA (LANSIA) (Studi kasus Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta)

0 0 118