Identifikasi Kebutuhan Pengguna Pengolahan Data

commit to user IV-4 lebih parah khususnya yang dialami lansia, untuk itu perlu adanya perancangan alat bantu tongkat yang berfungsi untuk mengurangi resiko cidera bagi lansia.

4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data diawali dengan melakukan proses penentuan konsep desain. Proses penentuan konsep diawali dengan identifikasi kebutuhan pengguna.

4.2.1 Identifikasi Kebutuhan Pengguna

Identifikasi kebutuhan pengguna diperoleh dari hasil wawancara dengan responden. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari para lansia di Panti Wredha Dharma Bakti mengenai keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lansia ketika menggunakan tongkat yang sudah ada sebelumnya saat proses aktivitas jalan berlangsung dalam melakukan kegiatan sehari-harinya di lingkungan panti. Dari hasil wawancara dengan lansia pengguna alat bantu tongkat sebelumnya dapat diketahui ketidaknyamanan dan kesulitan yang dialami lansia. Berikut merupakan pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi ketidaknyamanan dan kesulitan pada saat proses aktivitas jalan berlangsung. · Ketidaknyamanan seperti apa yang Anda rasakan ketika melakukan proses aktivitas jalan saat menggunakan tongkat yang sudah ada sekarang ? · Apa yang Anda inginkan atau harapkan untuk perbaikan alat bantu tongkat yang sudah ada sekarang ? Hasil wawancara terhadap lansia pada saat proses aktivitas jalan berlangsung dalam melakukan kegiatan sehari-harinya di lingkungan Panti Wredha Dharma Bakti mengenai keluhan dan ketidaknyamanan pada proses penggunaan tongkat yang ada sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 commit to user IV-5 Tabel 4.2 Rekapitulasi keluhan lansia No Keluhan Jumlah Persentase 1 Pada saat mengambil dan memegang tongkat , lansia kurang nyaman terhadap pegangan tongkat yang digunakan, sebab panjang genggaman tongkat tersebut terlalu pendek dan permukaan genggaman yang keras. 7 28 2 Pada saat mengambil posisi berdiri, lansia merasakan nyeri pada bagian lengan atas dan lengan bawah karena diameter tongkat yang terlalu kecil sehingga tongkat tidak dapat menahan beban lansia sepenuhnya dan menyebabkan kondisi tubuh tidak stabil. 16 64 3 Pada saat melakukan proses aktivitas jalan, lansia mengeluh adanya nyeri pada bagian lower back atau punggung karena lansia harus menyesuikan dengan ketinggian tongkat. 25 100 Sumber: Pengumpulan data, 2010 Tabel 4.2 menunjukkan hasil rekapitulasi data keluhan yang dialami lansia ketika melakukan aktivitas jalan, dimana diperoleh hasil tingkat keluhan terbesar terjadi ketika proses aktivitas jalan berlangsung karena beban yang ditopang oleh tongkat terlalu berat karena ukuran diameter tongkat yang terlalu kecil, sehingga menyebabkan kondisi tubuh tidak stabil. Selain itu wawancara juga dilakukan untuk mengetahui keinginan lansia tentang adanya perancangan alat bantu tongkat. Hasil wawancara mengenai keinginan untuk perancangan alat bantu tongkat dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini. commit to user IV-6 Tabel 4.3 Kebutuhan lansia terhadap perancangan alat bantu tongkat No Keluhan Responden Kebutuhan lansia 1 Ketidaknyamanan lansia terhadap pegangan tongkat yang digunakan, sebab panjang genggaman tongkat tersebut terlalu pendek dan permukaan genggaman yang keras. Perlu adanya alat bantu jalan yang memiliki pegangan tongkat yang nyaman untuk digunakan 2 Timbulnya rasa nyeri pada bagian lengan atas dan lengan bawah karena diameter tongkat yang terlalu kecil sehingga tongkat tidak dapat menahan beban lansia sepenuhnya dan menyebabkan kondisi tubuh tidak stabil. Perlu adanya alat bantu jalan yang dapat menopang beban lansia sepenuhnya dan aman untuk digunakan. 3 Timbulnya keluhan pada bagian lower back atau punggung karena lansia harus menyesuikan dengan ketinggian tongkat. Perlu adanya alat bantu jalan yang dapat diatur ketinggiannya sesuai kebutuhan. Sumber: Pengumpulan data, 2010

4.2.2 Spesifikasi Produk

Dokumen yang terkait

Perancangan Troli Makanan Untuk Lanjut Usia Berdasarkan Prinsip Ergonomi (Studi Kasus : UPTD Panti Wredha “DB” Surakarta)

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Tingkat Stres Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

2 8 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Tingkat Stres Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI Hubungan Antara Tingkat Religiusitas dan Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA.

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA STRESS PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA.

0 0 8

GAMBARAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA GAMBARAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA.

1 1 15

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA Hubungan Antara Depresi Dan Insomnia Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA Hubungan Antara Depresi Dan Insomnia Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta.

0 2 15

PERANCANGAN ULANG TEMPAT WUDHU UNTUK LANJUT USIA (LANSIA) (Studi kasus Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta)

0 0 118