commit to user 13
berukuran debu pada lingkungan danau yang bersifat alkali. Pemanfaatan yang potensial adalah penggunaan lumpur untul beton dengan pencampuran lumpur
4m
3
, 20 liter polimer dan semen 1,6 ton. Berdasarkan penelitian sifat mekanis beton dari lumpur baik,uji TCLP memenuhi baku mutu dan biaya lebih murah
karena menggunakan bahan yang dianggap limbah Budi Lantiono, LAPI ITB
2.1.5. Agregat
Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton. Agregat ini menempati sebanyak 60 - 80
dari volume mortar atau beton. Meskipun hanya sebagai bahan pengisi, tetapi agregat sangat berpengaruh terhadap sifat mortar atau beton, sehingga pemilihan
agregat merupakan suatu bagian penting dalam pembuatan mortar atau beton. Berdasarkan ukuran butirannya, agregat yang dipakai beton dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu : a. Agregat kasar, adalah agregat yang butirannya berkisar antara 5 mm sampai
40 mm. b. Agregat halus, adalah agregat yang butirannya berkisar antara 0,15 mm
sampai 5 mm. Dalam peneltian ini digunakan pasir dari letusan gunung Merapi sebagai agregat
halus dan kerikil sebagai agregat kasar.
2.1.6. Agregat Halus
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam hasil disintegrasi alami dari batu-batuan alam natural sand atau berupa pasir buatan yang dihasilkan dari
alat-alat pemecah batuan artificial sand dengan ukuran kecil 0,15 mm- 5 mm atau lebih kecil dari 4,74 mm SK SNI T-15-1991. Agregat halus harus
memenuhi persyaratan gradasi agregat halus yang telah ditentukan. Syarat-syarat agregat halus sesuai standar PBI 1971NI-2 Pasal 3.3, adalah
sebagai berikut : a. Agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras.
b. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 ditentukan terhadap berat kering. Bila kadar lumpur melampui batas 5 maka agregat
harus dicuci dahulu sebelum digunakan pada campuran.
commit to user 14
c. Agregat halus tidak boleh mengandung zat organik terlalu banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrams-Harder dengan larutan
NaOH. d. Agregat halus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam dan apabila diayak,
harus memenuhi syarat-syarat berikut : 1 Sisa di atas ayakan 4 mm, harus minimum 2 berat.
2 Sisa di atas ayakan 1 mm, harus minimum 10 berat. 3 Sisa di atas ayakan 0,25 mm, harus berkisar antara 80 sampai 90 berat.
e. Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk lembaga paemeriksaan bahan yang diakui.
Persyaratan gradasi agregat halus dapat dilihat dalam Tabel 2.3 berikut ini:
Tabel 2.3. Persyaratan Gradasi Agregat Halus ASTM C 33-74a
Ukuran saringan mm Persentase lolos
9,5 100
4,75 95-100
2,36 80-100
1,18 55-85
0,60 25-60
0,3 10-30
0,15 2-10
Sumber : Murdock Brook 1979
2.1.7. Agregat Kasar