commit to user 4
Pada penelitian kali ini juga menggunakan Pasir Merapi. Pasir Merapi merupakan pasir vulkanik berasal dari lava yang dingin dan memiliki
permukaan yang kasar dan berpori. Pasir sebagai unsur pembentuk beton juga akan meningkat
kebutuhannya dalam pembuatan beton, di sisi lain bencana Gunung Merapi semakin meluas dan material pasir yang dihasilkan terus
bertambah sehingga menimbulkan berbagai permasalahan. Hal inilah yang menjadikan alasan untuk memanfaatkan pasir Gunung Merapi sebagai
bahan dalam campuran beton yang mempunyai persyaratan teknis dan nilai ekonomis yang tinggi.
Hubungan tegangan-regangan beton yang timbul akibat beban luar yang bekerja,merupakan hal yang penting untuk mempelajari karakteristik
dari gaya-gaya dalam beton. Hal ini dapat digunakan untuk menyelesaikan analisis dan perencanaan suatu bagian struktur. Dari parameter tegangan-
tegangan beton ada hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut,yaitu modulus elastisitas. Modulus elastisitas merupakan suatu tolak ukur umum
yang digunakan untuk pengukuran sifat-sifat elastis suatu bahan. Modulus elastisitas suatu bahan sangat erat hubungannya dengan kekuatan suatu
bahan menahan suatu beban. Selain parameter modulus elastisitas ada ladi yaitu kuat tekan. Kuat tekan merupakan kemampuan beton tersebut dalam
menahan beban yang dipikulnya, apabilla kuat tekan beton semakin besar maka mutu beton juga semakin baik. Dengan penggunan lumpur lapindo
sebagai pengganti sebagian semen diharapkan mampu meningkatkan elastisitas beton dan kuat tekan beton sehingga dengan sendirinya
elastisitas beton dan kuat tekan beton semakin tinggi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pasir merapi dalam campuran beton terhadap nilai kuat tekan dan modulus elastisitas.
commit to user 5
2. Bagaimana pengaruh lumpur lapindo sebagai additive bahan tambah terhadap nilai kuat tekan dan modulus elastisitas.
3. Mengetahui nilai kadar optimum pasir merapi terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas.
1.3. Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini, maka diperlukan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1. Semen yang digunakan adalah semen tipe I OPC. 2. Mutu beton yang disyaratkan adalah memiliki f’c = 30 MPa.
3. Pozzolan yang digunakan adalah hasil kalsinasi lumpur Lapindo pada suhu 750º C.
4. Ukuran agregat kasar maksimal 20 mm dan minimum 5 mm. 5. Reaksi kimia yang timbul akibat penggantian semen dan penggunaan
pasir merapi tidak dibahas secara mendalam.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana pengaruh penggunaan lumpur Lapindo sebagai pengganti sebagian semen dan pasir
dari letusan gunung Merapi sebagai pengganti sebagian agregat halus terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas.
1.5. Manfaat Penelitian
Diharapkan dalam penelitian ini dapat diperoleh manfaat : 1. Manfaat teoritis
a. Memberikan pengetahuan tentang beton terutama penggunaan lumpur Lapindo sebagai pengganti sebagian semen.
b. Memberikan pengetahuan tentang beton terutama penggunaan pasir dari letusan gunung Merapi sebagai pengganti sebagian agregat
halus.
commit to user 6
c. Memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu bahan dan struktur. 2. Manfaat praktis
a. Menambah alternatif bahan penyusun beton yaitu bahan pengganti semen dan pengganti agregat halus untuk mengatasi kekurangan dan
kelangkaan bahan pembuat semen dan persediaan agregat halus serta juga untuk mengurangi biaya.
b. Mampu memberikan solusi terhadap bencana Lumpur Lapindo dan meletusnya Gunung Merapi.
c. Memanfaatkan Lumpur Lapindo untuk diproduksi sebagai bahan bangunan terutama sebagai bahan pengganti sebagian semen dan
pasir dari letusan gunung Merapi sebagai agregat halus.
commit to user
7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA