commit to user
45
ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari pemanasan sampai kegiatan penutup.
4 Refleksi reflection
Setelah selesai tindakan pada pertemuan pertama, peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan siswa dalam melakukan
belajar pass bawah, kolaborator memberikan masukan dan saran terhadap peneliti untuk bahan pada pembelajaran yang berikutnya. Hambatan-
hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran pass bawah yang banyak dialami oleh siswa adalah kesalahan pada saat
melakukan pass bawah. Hambatan tersebut diatasi oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu dengan cara melakukan koreksi
terhadap siswa yang kesulitan dalam melakukan latihan atau gerakan pass bawah. Sedangkan untuk siswa yang kurang tertib guru selalu
memberikan teguran dan bimbingan. Untuk mengurangi hambatan-hambatan yang muncul pada saat
tindakan pertama, peniliti merencanakan tindakan kedua yang diutamakan pada teknik pass bawah pada saat games permainan, sikap
badan dan tangan lebih ditegaskan sehingga gerakan akan benar. Untuk teknik pass bawah mayoritas sudah paham, namun masih ada yang
melakukan kesalahan, jadi disiklus kedua nanti masih akan diulang.
b. Pertemuan Kedua
1 Perencanaan planning
Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan kolaborasi untuk menentukan permasalahan
dalam penelitian, membuat skenario, menentukan waktu tindakan, perencanaan tindakan games dan materi, pembuatan RPP dan
menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam proses
commit to user
46
pembelajaran, dengan mengambil hasil pembelajaran pada pertemuan pertama.
Setelah peneliti dan kolaborator melakukan refleksi pada pertemuan yang pertama maka diperlukan lagi tindakan pada
pertemuan yang kedua, hal ini karena proses belajar siswa pada pertemuan yang pertama belum memenuhi nilai yang diharapkan
dari KKM yang telah ditentukan yaitu nilai 70. Adapun waktu pelaksanaan tindakan pada hari Sabtu, 7 Mei
2011, pada tahap ini peneliti sudah mendata dan mengidentifikasi serta menganalisis yang akan dilakukan dalam Penelitian Tindakan
Kelas.
2 Pelaksanaan Tindakan action
Materi sama dengan pertemuan yang pertama yaitu. Materi pokok pembelajaran pass bawah permainan bola voli dengan
menggunakan dua bola plastik berspon. Adapun bentuk pembelajarannya menggunakan pendekatan
permainan. Siswa dibariskan kemudian guru memimpin berdo’a, setelah itu dilakukan presensi. Setelah semua siswa dipersensi
kemudian guru memberikan apersepsi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama serta menjelaskan materi
pembelajaran yang akan diajarkan. Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, pemanasan dilakukan
dengan bentuk permainan games “permainan bola estafet” hal ini agar membuat siswa lebih senang dan bentuk permainannya
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok saling berhadapan
kemudian saling melakukan pass bawah lakukan beberapa kali sambil seriap pasanganya menghitung kegagalan dalam melakukan
commit to user
47
pass bawah. Kemudian siswa saling berhadapan dengan dibatasi net kelompok yang satu melemparmelambungkan bola kearah teman
pasangannya kemudian saling melakukan pass bawah secara bergantian,
dengan masing-masing
siswa menghitung
kesalahankegagalan teman pasangannya masing-masing. Setelah semua siswa melakukan pass bawah dilanjutkan dengan permainan
bola voli tetapi menggunakan dua bola secara bersamaan. Dalam melakukan pass bawah awalnya kebanyakkan siswa agak
kesulitan, setalah dilakukan berulang-ulang kesalahan-kesalahan siswa dalam melakukan pass bawah mulai berkurang dan
kebanyakkan siswa sudah dianggap bisa. Siswa yang sudah bisa melakukan dengan benar salah satunya dipanggil oleh guru untuk
memberikan contoh. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup siswa dibariskan dalam tiga bersaf.
Guru kemudian memberikan koreksi atas kesalahan-kesalahan siswa. Serta memberi penghargaan reward bagi siswa yang sudah dapat
melakukan pass bawah dengan benar, guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya apabila dalam materi yang sudah
diajarkan ada yang belum jelas, kemudian diakhiri dengan berdo’a dan pembubaran.
3 Observasi observation
Pada pertemuan yang kedua ini, kolaborator mencermati, mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama proses
pembelajaran atau tindakan berlangsung, meliputi sikap siswa, guru, penggunaan alat dan fasilitas yang digunakan selama proses
pembelajaran. Secara umum pengelolaan kelas cukup baik siswa aktif, ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti
pembelajaran, dari pemanasan sampai kegiatan penutup.
commit to user
48
4 Refleksi reflection
Setelah selesai tindakan pada pertemuan kedua, peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan siswa dalam
melakukan belajar pass bawah. Hambatan-hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran pass bawah yang banyak
dialami oleh siswa adalah kesalahan pada saat melakukan pass bawah. Hambatan tersebut diatasi oleh guru selama proses
pembelajaran berlangsung, yaitu dengan cara melakukan koreksi terhadap siswa yang kesulitan dalam melakukan latihan atau gerakan
pass bawah. Sedangkan untuk siswa yang kurang tertib guru selalu memberikan teguran dan bimbingan.
Untuk mengurangi hambatan-hambatan yang muncul pada saat tindakan pertama, peniliti merencanakan tindakan kedua yang
diutamakan pada teknik pass bawah pada saat games permainan, sikap badan dan ayunan tangan dalam memberikan bola kepada
teman pasangannya sehingga bola mengarah dengan benar lebih ditegaskan sehingga gerakan akan benar. Untuk teknik pass bawah
mayoritas sudah paham, namun masih ada yang melakukan kesalahan, jadi disiklus kedua nanti masih akan diulang.
Pada siklus kedua terjadi perubahan yang sangat signifikan baik pada waktu proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran,
siswa yang mengikuti pembelajaran pass bawah dari sejumlah 37 siswa semua terlihat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan
siswa begitu antusias mengikuti pembelajaran pass bawah dengan pendekatan permainan dua bola. Siswa begitu senang dan aktif
bergerak dalam mengikuti pembelajaran hal ini terlihat dengan hasil pencaian hasil test formatif yang meningkat dari siklus pertama yang
hanya 46 sekarang menjadi 91,8 semua siswa sudah dapat memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dalam proses
commit to user
49
pembelajaran pass bawah pada siklus kedua siswa begitu senang ini dibuktikan dengan semua siswa begitu aktif mengikuti proses
pembelajaran tidak ada lagi siswa yang malas-malasan dan duduk- duduk. Hal ini dapat dilihat dari hasil data test formatif siklus kedua
meningkat drastis dari yang 21 siswa yang belum tuntas pada siklus pertama menjadi 34 siswa telah tuntas atau memenuhi KKM yang
ditentukan oleh sekolah. Tabel 6. Hasil tes formatif siklus kedua siswa belajar pass bawah pada siswa
kelas IV SD Negeri 1 Bawang, dengan KKM : 70 No
Nama Siswa Aspek
Nilai Ket
Psikomotor Affektif Kognitif Rata-
rata 1.
Yono Dwiantoro 70
72 70
70.6 tuntas
2. Devi Susanti
70 70
71 70.3
tuntas 3.
Farhan Budi S 72
80 73
75 tuntas
4. Junanda M.P
75 70
80 75
tuntas 5.
Maretta Pricellia 72
70 80
74 tuntas
6. Agnesya Dwi S
68 69
68 68.3
remidi 7.
Akhmad Husni R 70
71 71
70.6 tuntas
8. Annisa Midha DK
75 72
80 75.6
tuntas 9
Annisa Deska P 71
70 73
71.3 tuntas
10. Ayu Sri Lestari 75
75 75
75 tuntas
11. Brilian Praditya 69
68 69
68.6 remidi
12. Daffa Rahma R 70
72 72
71.3 tuntas
13. Dea Sekar KH 70
70 80
73.3 tuntas
14. Diorendra P 70
75 76
73.6 tuntas
15. Dimas Kirana A.S 70
73 72
71.6 tuntas
16. Fais Hermawan 75
72 80
75.6 tuntas
17. Frista Meila A 70
71 71
70.6 tuntas
18. Fillah Putra R. 70
72 70
70.6 tuntas
19. Hanitya Gian D 70
71 70
70.3 tuntas
20. Hilma Fauziah 70
80 75
75 tuntas
21. Midha Lunicha 72
80 73
75 tuntas
22. Nadhia T 69
69 69
69 remidi
23. Okta hafi Z.S 70
72 71
71 tuntas
24. Rasyid Nur A 71
73 71
71.6 tuntas
commit to user
50
25. Riski Nur Ikhsan 70
71 71
70.6 tuntas
26. Sandi Kurnia F 71
72 71
71.3 tuntas
27. Sasmita Novalis 70
73 72
71.6 tuntas
28. Salya Kharisma P 70
72 73
71.6 tuntas
29. Uki Baskoro 72
75 74
73.6 tuntas
30. Vinanti Faraswati 71
70 71
70.6 tuntas
31. Yanuar Riski S 71
72 72
71.6 tuntas
32. Zebina Mirza M 73
70 71
71.3 tuntas
33. Lutfi Faturohman 70
73 75
72.6 tuntas
34. Priyanka K 72
70 71
71 tuntas
35. M. Ikhlasul Amal 71
72 72
71.6 tuntas
36. Tahsyal Riliani E 72
75 70
72.3 tuntas
37. Adinda Viona A 73
75 74
74 tuntas
Jumlah 2630
2677 2697
2668 Rata-rata Kelas
71 72.3
72.8 72.1
Hasil akhir pada siklus kedua pada aspek psikomotor jika dipersentasekan adalah sebagai berikut :
1. Siswa yang memperoleh nilai 70-80 berjumlah 34 siswa 91,8 2. Siswa yang memperoleh nilai 60-69 berjumlah 3 siswa 8,2
3. Rata-rata aspek psikomotor 71 Hasil akhir pada siklus kedua pada aspek affektif jika dipersentasekan
adalah sebagai berikut : 1. Siswa yang memperoleh nilai 70-80 berjumlah 34 siswa 91,8
2. Siswa yang memperoleh nilai 60-69 berjumlah 3 siswa 8,2 3. Rata-rata aspek affektif 72,3
Hasil akhir pada siklus kedua pada aspek kognitif jika dipersentasekan adalah sebagai berikut :
1. Siswa yang memperoleh nilai 70-80 berjumlah 34 siswa 91,8 2. Siswa yang memperoleh nilai 60-69 berjumlah 3 siswa 8,2
3. Rata-rata aspek affektif 72,8 Pada siklus kedua setelah guru melakukan pembelajaran dengan metode
bentuk-bentuk permainan yang arah gerakan mengerucut kearah gerakan pass bawah siswa mulai termotivasi untuk melakukan gerakan yang diarahkan oleh
commit to user
51
guru dan siswa begitu aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil pengamatan dari beberapa guru kolaborasi dan hasil test formatif didapat dari
siklus pertama siswa yang dapat melakukan gerakan pass bawah dari 37 siswa hanya 17 siswa yang sudah mendekati gerakan pass bawah. Baru pada siklus ke
dua terjadi peningkatan 91,8 siswa dapat melakukan gerakan pass bawah. Pada proses pembelajaran terjadi perubahan sikap siswa tentang :
1. Kehadiran siswa yang menyeluruh mencapai 100 2. Partisipasi dalam kegiatan pembelajaran mencapai 100
3. Keseriusan dalam kegiatan dapat dinyatakan optimal, karena tidak ada siswa yang bermain sendiri dan bermalas-malasan.
4. Usaha yang dilakukan peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sangat tinggi.
5. Kerjasama mereka sangat baik, dilihat dari pengamatan ketika mereka melaksanakan perlombaan dan tugas
6. Siswa aktif bertanya kepada guru tentang materi yang belum mereka pahami 7. Siswa begitu senang dalam mengikuti pembelajaran ini dilihat setelah materi
pembelajaran selesai siswa minta lagi pembelajaran 8. KKM yang telah ditentukan dapat tercapai secara optimal
Data kentutasan hasil belajar pass bawah permainan bola voli dengan metode permainan dua bola dapat dilihat dari hasil rekapitulasi test formatif dari
studi awal, siklus pertama sampai siklus kedua sebagai berikut :
commit to user
52
Tabel 7. Data ketuntasan belajar pass bawah permainan bola voli dari studi awal, siklus pertama, sampai siklus kedua SD Negeri 1 Bawang.
Uraian Belum Tuntas
Sudah Tuntas Jumlah
Rata-rata Frekuensi
Frekuensi Siswa
Studi Awal 24
64,8 13
35,2 37
66,2 Siklus I
20 54
17 46
37 69,5
Siklus II 3
8,2 34
91,8 37
72,1
Dari tabel diatas dapat kita lihat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran pass bawah permainan bola voli dari studi awal siklus pertama dan
siklus kedua mengalami Peningkatan yang cukup berarti, hal ini tentu sangat
memuaskan
Langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk menguraikan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Membuat histogram batang untuk menggambarkan tingkat ketuntasan siswa dalam prosentase.
2. Membuat diagaram lingkaran untuk melihat jumlah ketuntasan masing- masing siklus dari studi awal sampai siklus kedua.
3. Membuat diagram peningkatan nilai-nilai rata-rata dari studi awal, siklus pertama dan siklus kedua.
Hal ini dapat kita sajikan dalam histogram batang sebagai berikut :
commit to user
53
Gambar 1. Diagram batang tentang prensentase belajar pass bawah bola voli dari Studi Awal, Siklus I, dan Siklus II.
Dengan memperhatikan histogram batang tersebut dapat dilihat kemajuan belajar siswa, terutama ketuntasan belajar siswa. Dari Studi Awal ke Siklus
pertama, dari Siklus pertama ke Siklus kedua terlihat adanya peningkatan. Sebaliknya dapat dilihat penurunan ketidaktuntasan belajar siswa terutama pada
Siklus kedua. Dengan memperhatikan data-data pada Studi Awal, Siklus pertama dan Siklus kedua maka pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa
pembelajaran pass bawah permainan bola voli dengan pendekatan permainan dua bola. Hal ini dapat kita sajikan dalam diagram lingkaran sebagai berikut :
Gambar 2. Diagram jumlah ketuntasan belajar siswa pada Studi Awal
64.8 54
8.2 35.2
46 91.8
20 40
60 80
100
Studi Awal Siklus I
Siklus II
Chart Title
Belum Tuntas
Tuntas
13 24
Tuntas Belum
commit to user
54
Gambar 3. Diagram jumlah ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama
Gambar 4. Diagram jumlah ketuntasan belajar siswa pada Siklus kedua Dengan memperhatikan diagram lingkaran tersebut dapat kita melihat
peningkatan hasil belajar siswa, dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas dari Studi Awal, Siklus pertama dan Siklus kedua
B. Pembahasan
Dari hasil evaluasi belajar pass bawah permainan bola voli dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan metode pendakatan permainan dua bola
dapat meningkatkan hasil belajar pass bawah pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Bawang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Hal ini ditandai dengan
nilai rata-rata diatas Kriteria Ketuntasan Minimum KKM, yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.
Pada kegiatan ini “learning by doing” sangat tepat diterapkan, dimana peserta didik diberi tugas untuk menemukan sendiri gerakan bola voli baik secara
kelompok maupun individual. Menurut Endang Suyatna dan Adang Suherman
17 20
Tuntas Belum
3
34 Belum
Tuntas