Pertemuan Kedua Siklus Kedua

commit to user 45 ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari pemanasan sampai kegiatan penutup. 4 Refleksi reflection Setelah selesai tindakan pada pertemuan pertama, peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan siswa dalam melakukan belajar pass bawah, kolaborator memberikan masukan dan saran terhadap peneliti untuk bahan pada pembelajaran yang berikutnya. Hambatan- hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran pass bawah yang banyak dialami oleh siswa adalah kesalahan pada saat melakukan pass bawah. Hambatan tersebut diatasi oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu dengan cara melakukan koreksi terhadap siswa yang kesulitan dalam melakukan latihan atau gerakan pass bawah. Sedangkan untuk siswa yang kurang tertib guru selalu memberikan teguran dan bimbingan. Untuk mengurangi hambatan-hambatan yang muncul pada saat tindakan pertama, peniliti merencanakan tindakan kedua yang diutamakan pada teknik pass bawah pada saat games permainan, sikap badan dan tangan lebih ditegaskan sehingga gerakan akan benar. Untuk teknik pass bawah mayoritas sudah paham, namun masih ada yang melakukan kesalahan, jadi disiklus kedua nanti masih akan diulang.

b. Pertemuan Kedua

1 Perencanaan planning Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan kolaborasi untuk menentukan permasalahan dalam penelitian, membuat skenario, menentukan waktu tindakan, perencanaan tindakan games dan materi, pembuatan RPP dan menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam proses commit to user 46 pembelajaran, dengan mengambil hasil pembelajaran pada pertemuan pertama. Setelah peneliti dan kolaborator melakukan refleksi pada pertemuan yang pertama maka diperlukan lagi tindakan pada pertemuan yang kedua, hal ini karena proses belajar siswa pada pertemuan yang pertama belum memenuhi nilai yang diharapkan dari KKM yang telah ditentukan yaitu nilai 70. Adapun waktu pelaksanaan tindakan pada hari Sabtu, 7 Mei 2011, pada tahap ini peneliti sudah mendata dan mengidentifikasi serta menganalisis yang akan dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas. 2 Pelaksanaan Tindakan action Materi sama dengan pertemuan yang pertama yaitu. Materi pokok pembelajaran pass bawah permainan bola voli dengan menggunakan dua bola plastik berspon. Adapun bentuk pembelajarannya menggunakan pendekatan permainan. Siswa dibariskan kemudian guru memimpin berdo’a, setelah itu dilakukan presensi. Setelah semua siswa dipersensi kemudian guru memberikan apersepsi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama serta menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, pemanasan dilakukan dengan bentuk permainan games “permainan bola estafet” hal ini agar membuat siswa lebih senang dan bentuk permainannya berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok saling berhadapan kemudian saling melakukan pass bawah lakukan beberapa kali sambil seriap pasanganya menghitung kegagalan dalam melakukan commit to user 47 pass bawah. Kemudian siswa saling berhadapan dengan dibatasi net kelompok yang satu melemparmelambungkan bola kearah teman pasangannya kemudian saling melakukan pass bawah secara bergantian, dengan masing-masing siswa menghitung kesalahankegagalan teman pasangannya masing-masing. Setelah semua siswa melakukan pass bawah dilanjutkan dengan permainan bola voli tetapi menggunakan dua bola secara bersamaan. Dalam melakukan pass bawah awalnya kebanyakkan siswa agak kesulitan, setalah dilakukan berulang-ulang kesalahan-kesalahan siswa dalam melakukan pass bawah mulai berkurang dan kebanyakkan siswa sudah dianggap bisa. Siswa yang sudah bisa melakukan dengan benar salah satunya dipanggil oleh guru untuk memberikan contoh. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup siswa dibariskan dalam tiga bersaf. Guru kemudian memberikan koreksi atas kesalahan-kesalahan siswa. Serta memberi penghargaan reward bagi siswa yang sudah dapat melakukan pass bawah dengan benar, guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya apabila dalam materi yang sudah diajarkan ada yang belum jelas, kemudian diakhiri dengan berdo’a dan pembubaran. 3 Observasi observation Pada pertemuan yang kedua ini, kolaborator mencermati, mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran atau tindakan berlangsung, meliputi sikap siswa, guru, penggunaan alat dan fasilitas yang digunakan selama proses pembelajaran. Secara umum pengelolaan kelas cukup baik siswa aktif, ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari pemanasan sampai kegiatan penutup. commit to user 48 4 Refleksi reflection Setelah selesai tindakan pada pertemuan kedua, peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan siswa dalam melakukan belajar pass bawah. Hambatan-hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran pass bawah yang banyak dialami oleh siswa adalah kesalahan pada saat melakukan pass bawah. Hambatan tersebut diatasi oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu dengan cara melakukan koreksi terhadap siswa yang kesulitan dalam melakukan latihan atau gerakan pass bawah. Sedangkan untuk siswa yang kurang tertib guru selalu memberikan teguran dan bimbingan. Untuk mengurangi hambatan-hambatan yang muncul pada saat tindakan pertama, peniliti merencanakan tindakan kedua yang diutamakan pada teknik pass bawah pada saat games permainan, sikap badan dan ayunan tangan dalam memberikan bola kepada teman pasangannya sehingga bola mengarah dengan benar lebih ditegaskan sehingga gerakan akan benar. Untuk teknik pass bawah mayoritas sudah paham, namun masih ada yang melakukan kesalahan, jadi disiklus kedua nanti masih akan diulang. Pada siklus kedua terjadi perubahan yang sangat signifikan baik pada waktu proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran, siswa yang mengikuti pembelajaran pass bawah dari sejumlah 37 siswa semua terlihat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan siswa begitu antusias mengikuti pembelajaran pass bawah dengan pendekatan permainan dua bola. Siswa begitu senang dan aktif bergerak dalam mengikuti pembelajaran hal ini terlihat dengan hasil pencaian hasil test formatif yang meningkat dari siklus pertama yang hanya 46 sekarang menjadi 91,8 semua siswa sudah dapat memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dalam proses commit to user 49 pembelajaran pass bawah pada siklus kedua siswa begitu senang ini dibuktikan dengan semua siswa begitu aktif mengikuti proses pembelajaran tidak ada lagi siswa yang malas-malasan dan duduk- duduk. Hal ini dapat dilihat dari hasil data test formatif siklus kedua meningkat drastis dari yang 21 siswa yang belum tuntas pada siklus pertama menjadi 34 siswa telah tuntas atau memenuhi KKM yang ditentukan oleh sekolah. Tabel 6. Hasil tes formatif siklus kedua siswa belajar pass bawah pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Bawang, dengan KKM : 70 No Nama Siswa Aspek Nilai Ket Psikomotor Affektif Kognitif Rata- rata 1. Yono Dwiantoro 70 72 70 70.6 tuntas 2. Devi Susanti 70 70 71 70.3 tuntas 3. Farhan Budi S 72 80 73 75 tuntas 4. Junanda M.P 75 70 80 75 tuntas 5. Maretta Pricellia 72 70 80 74 tuntas 6. Agnesya Dwi S 68 69 68 68.3 remidi 7. Akhmad Husni R 70 71 71 70.6 tuntas 8. Annisa Midha DK 75 72 80 75.6 tuntas 9 Annisa Deska P 71 70 73 71.3 tuntas 10. Ayu Sri Lestari 75 75 75 75 tuntas 11. Brilian Praditya 69 68 69 68.6 remidi 12. Daffa Rahma R 70 72 72 71.3 tuntas 13. Dea Sekar KH 70 70 80 73.3 tuntas 14. Diorendra P 70 75 76 73.6 tuntas 15. Dimas Kirana A.S 70 73 72 71.6 tuntas 16. Fais Hermawan 75 72 80 75.6 tuntas 17. Frista Meila A 70 71 71 70.6 tuntas 18. Fillah Putra R. 70 72 70 70.6 tuntas 19. Hanitya Gian D 70 71 70 70.3 tuntas 20. Hilma Fauziah 70 80 75 75 tuntas 21. Midha Lunicha 72 80 73 75 tuntas 22. Nadhia T 69 69 69 69 remidi 23. Okta hafi Z.S 70 72 71 71 tuntas 24. Rasyid Nur A 71 73 71 71.6 tuntas commit to user 50 25. Riski Nur Ikhsan 70 71 71 70.6 tuntas 26. Sandi Kurnia F 71 72 71 71.3 tuntas 27. Sasmita Novalis 70 73 72 71.6 tuntas 28. Salya Kharisma P 70 72 73 71.6 tuntas 29. Uki Baskoro 72 75 74 73.6 tuntas 30. Vinanti Faraswati 71 70 71 70.6 tuntas 31. Yanuar Riski S 71 72 72 71.6 tuntas 32. Zebina Mirza M 73 70 71 71.3 tuntas 33. Lutfi Faturohman 70 73 75 72.6 tuntas 34. Priyanka K 72 70 71 71 tuntas 35. M. Ikhlasul Amal 71 72 72 71.6 tuntas 36. Tahsyal Riliani E 72 75 70 72.3 tuntas 37. Adinda Viona A 73 75 74 74 tuntas Jumlah 2630 2677 2697 2668 Rata-rata Kelas 71 72.3 72.8 72.1 Hasil akhir pada siklus kedua pada aspek psikomotor jika dipersentasekan adalah sebagai berikut : 1. Siswa yang memperoleh nilai 70-80 berjumlah 34 siswa 91,8 2. Siswa yang memperoleh nilai 60-69 berjumlah 3 siswa 8,2 3. Rata-rata aspek psikomotor 71 Hasil akhir pada siklus kedua pada aspek affektif jika dipersentasekan adalah sebagai berikut : 1. Siswa yang memperoleh nilai 70-80 berjumlah 34 siswa 91,8 2. Siswa yang memperoleh nilai 60-69 berjumlah 3 siswa 8,2 3. Rata-rata aspek affektif 72,3 Hasil akhir pada siklus kedua pada aspek kognitif jika dipersentasekan adalah sebagai berikut : 1. Siswa yang memperoleh nilai 70-80 berjumlah 34 siswa 91,8 2. Siswa yang memperoleh nilai 60-69 berjumlah 3 siswa 8,2 3. Rata-rata aspek affektif 72,8 Pada siklus kedua setelah guru melakukan pembelajaran dengan metode bentuk-bentuk permainan yang arah gerakan mengerucut kearah gerakan pass bawah siswa mulai termotivasi untuk melakukan gerakan yang diarahkan oleh commit to user 51 guru dan siswa begitu aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil pengamatan dari beberapa guru kolaborasi dan hasil test formatif didapat dari siklus pertama siswa yang dapat melakukan gerakan pass bawah dari 37 siswa hanya 17 siswa yang sudah mendekati gerakan pass bawah. Baru pada siklus ke dua terjadi peningkatan 91,8 siswa dapat melakukan gerakan pass bawah. Pada proses pembelajaran terjadi perubahan sikap siswa tentang : 1. Kehadiran siswa yang menyeluruh mencapai 100 2. Partisipasi dalam kegiatan pembelajaran mencapai 100 3. Keseriusan dalam kegiatan dapat dinyatakan optimal, karena tidak ada siswa yang bermain sendiri dan bermalas-malasan. 4. Usaha yang dilakukan peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sangat tinggi. 5. Kerjasama mereka sangat baik, dilihat dari pengamatan ketika mereka melaksanakan perlombaan dan tugas 6. Siswa aktif bertanya kepada guru tentang materi yang belum mereka pahami 7. Siswa begitu senang dalam mengikuti pembelajaran ini dilihat setelah materi pembelajaran selesai siswa minta lagi pembelajaran 8. KKM yang telah ditentukan dapat tercapai secara optimal Data kentutasan hasil belajar pass bawah permainan bola voli dengan metode permainan dua bola dapat dilihat dari hasil rekapitulasi test formatif dari studi awal, siklus pertama sampai siklus kedua sebagai berikut : commit to user 52 Tabel 7. Data ketuntasan belajar pass bawah permainan bola voli dari studi awal, siklus pertama, sampai siklus kedua SD Negeri 1 Bawang. Uraian Belum Tuntas Sudah Tuntas Jumlah Rata-rata Frekuensi Frekuensi Siswa Studi Awal 24 64,8 13 35,2 37 66,2 Siklus I 20 54 17 46 37 69,5 Siklus II 3 8,2 34 91,8 37 72,1 Dari tabel diatas dapat kita lihat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran pass bawah permainan bola voli dari studi awal siklus pertama dan siklus kedua mengalami Peningkatan yang cukup berarti, hal ini tentu sangat memuaskan Langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk menguraikan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Membuat histogram batang untuk menggambarkan tingkat ketuntasan siswa dalam prosentase. 2. Membuat diagaram lingkaran untuk melihat jumlah ketuntasan masing- masing siklus dari studi awal sampai siklus kedua. 3. Membuat diagram peningkatan nilai-nilai rata-rata dari studi awal, siklus pertama dan siklus kedua. Hal ini dapat kita sajikan dalam histogram batang sebagai berikut : commit to user 53 Gambar 1. Diagram batang tentang prensentase belajar pass bawah bola voli dari Studi Awal, Siklus I, dan Siklus II. Dengan memperhatikan histogram batang tersebut dapat dilihat kemajuan belajar siswa, terutama ketuntasan belajar siswa. Dari Studi Awal ke Siklus pertama, dari Siklus pertama ke Siklus kedua terlihat adanya peningkatan. Sebaliknya dapat dilihat penurunan ketidaktuntasan belajar siswa terutama pada Siklus kedua. Dengan memperhatikan data-data pada Studi Awal, Siklus pertama dan Siklus kedua maka pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa pembelajaran pass bawah permainan bola voli dengan pendekatan permainan dua bola. Hal ini dapat kita sajikan dalam diagram lingkaran sebagai berikut : Gambar 2. Diagram jumlah ketuntasan belajar siswa pada Studi Awal 64.8 54 8.2 35.2 46 91.8 20 40 60 80 100 Studi Awal Siklus I Siklus II Chart Title Belum Tuntas Tuntas 13 24 Tuntas Belum commit to user 54 Gambar 3. Diagram jumlah ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama Gambar 4. Diagram jumlah ketuntasan belajar siswa pada Siklus kedua Dengan memperhatikan diagram lingkaran tersebut dapat kita melihat peningkatan hasil belajar siswa, dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas dari Studi Awal, Siklus pertama dan Siklus kedua

B. Pembahasan

Dari hasil evaluasi belajar pass bawah permainan bola voli dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan metode pendakatan permainan dua bola dapat meningkatkan hasil belajar pass bawah pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Bawang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata diatas Kriteria Ketuntasan Minimum KKM, yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Pada kegiatan ini “learning by doing” sangat tepat diterapkan, dimana peserta didik diberi tugas untuk menemukan sendiri gerakan bola voli baik secara kelompok maupun individual. Menurut Endang Suyatna dan Adang Suherman 17 20 Tuntas Belum 3 34 Belum Tuntas

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE KELOMPOK BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 PANTIANOM KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

0 27 165

PENGGUNAAN BOLA PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KALITORONG KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG TAHUN

1 16 131

PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI 01 SEMAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL

1 12 78

UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI SENAM KEBUGARAN JASMANI 2008 SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 GEMURUH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 60

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA MENGGANTUNG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 107437 KECAMATAN STM HULU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

1 1 26

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 CIWIRU KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN.

0 0 61

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANGJAMBE KECAMATAN PADAMARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI BOLA DENGAN UKURANNYA SISWA KELAS IV SD NEGERI PECARIKAN KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIREJO 1 TAHUN PELAJARAN 2016 -

0 1 72

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN MELEMPAR BOLA PADA SISWA SD

0 0 11