commit to user
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam proses Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 1 Bawang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, peneliti melakukan pengamatan
dan observasi terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam upaya meningkatkan pembelajaran pass bawah permainan bola
voli dengan dua bola yang dimodifikasi bola plastik berspon yang dilakukan dua siklus dalam dua bulan.
Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi proses pembelajaran pass bawah pada permainan bola voli dengan menggunakan dua bola plastik berspon, agar
anak-anak suka dengan permainan tersebut. Adapun proses penelitian dilakukan secara bertahap dengan tahapan sebagai berikut :
1. Siklus Pertama
a. Pertemuan Pertama
1 Perencanaan planning
Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan kolaborasi untuk menentukan permasalahan dalam
penelitian, membuat skenario, menentukan waktu tindakan, perencanaan tindakan games dan materi, pembuatan RPP dan menyiapkan sarana
dan prasarana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun waktu pelaksanaan tindakan pada hari Rabu, 30 Maret 2011,
pada tahap ini peneliti sudah mendata dan mengidentifikasi serta menganalisis yang akan dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas.
2 Pelaksanaan Tindakan action
Pelaksanaan tindakan kelas pada proses pembelajaran dalam satu siklus berlangsung satu pertemuan tatap muka 70 menit. Materi pokok
commit to user
37
pembelajaran pass bawah permainan bola voli dengan menggunakan dua bola plastik berspon.
Adapun bentuk
pembelajarannya menggunakan
pendekatan permainan. Siswa dibariskan kemudian guru memimpin berdo’a, setelah
itu dilakukan presensi. Setelah semua siswa dipersensi kemudian guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan diajarkan.
Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, pemanasan dilakukan dengan bentuk permainan games “permainan tembak burung” hal ini
agar membuat siswa lebih senang dalam mengikuti pembelajaran yang akan diajarkan oleh guru.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok siswa
melakukan pass
bawah sendiri
dengan bola
dilempardilambungkan keatas sendiri, kemudian dipass bawah, yang pertama dengan satu tangan agar anak-anak mengenal dan merasakan
terlebih dahulu perkenaan tangan terhadap bola. Setelah semua siswa melakukan dilanjutkan dengan pass bawah, siswa dibagi menajadi
beberapa kelompok yang saling berhadapan kemudian kelompok yang satu melemparmelambungkan bola kearah teman pasangannya lakukan
sebanyak tiga kali kemudian bergantian. Dalam melakukan pass bawah awalnya kebanyakkan siswa agak
kesulitan, setalah dilakukan berulang-ulang kesalahan-kesalahan siswa dalam melakukan pass bawah mulai berkurang dan kebanyakkan siswa
sudah dianggap bisa. Siswa yang sudah bisa melakukan dengan benar salah satunya dipanggil oleh guru untuk memberikan contoh. Setelah itu
dilanjutkan dengan kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup siswa dibariskan dalam tiga bersaf. Guru kemudian memberikan koreksi atas
kesalahan-kesalahan siswa. Serta memberi penghargaan reward bagi siswa yang sudah dapat melakukan pass bawah dengan benar, guru
memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya apabila dalam materi
commit to user
38
yang sudah diajarkan ada yang belum jelas, kemudian diakhiri dengan berdo’a dan pembubaran.
3 Observasi observation
Pada pertemuan yang pertama ini, kolaborator mencermati, mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran
atau tindakan berlangsung, meliputi sikap siswa, guru, penggunaan alat dan fasilitas yang digunakan selama proses pembelajaran. Secara umum
suasana kelas cukup aktif, ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari pemanasan sampai kegiatan penutup.
4 Refleksi reflection
Setelah selesai tindakan pada pertemuan pertama, peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan siswa dalam melakukan
belajar pass bawah. Hambatan-hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses pembelajaran pass bawah yang banyak dialami oleh siswa
adalah kesalahan pada saat melakukan pass bawah. Hambatan tersebut diatasi oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu dengan
cara melakukan koreksi terhadap siswa yang kesulitan dalam melakukan latihan atau gerakan pass bawah. Sedangkan untuk siswa yang kurang
tertib guru selalu memberikan teguran dan bimbingan. Untuk mengurangi hambatan-hambatan yang muncul pada saat
tindakan pertama, peniliti merencanakan tindakan kedua yang diutamakan pada teknik pass bawah pada saat games permainan, sikap
badan dan tangan lebih ditegaskan sehingga gerakan akan benar. Untuk teknik pass bawah mayoritas sudah paham, namun masih ada yang
melakukan kesalahan, jadi disiklus kedua nanti masih akan diulang.
b. Pertemuan Kedua