LANDASAN TEORI A. Dra. Suminah, MSi

commit to user

II. LANDASAN TEORI A.

Tinjauan Pustaka 1. Pembangunan Pertanian Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terencana untuk melaksanakan perubahan-perubahan yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi dan perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan seluruh warga masyarakat untuk jangka panjang. Dilaksanakan oleh pemerintah yang didukung oleh partisipasi masyarakatnya, dengan menggunakan teknologi yang terpilih Mardikanto, 1993. Pembangunan pertanian merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari pembangunan ekonomi dan pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan pertanian terutama dalam hal peningkatan pendapatan dan ketersediaan bahan pangan pokok bagi masyarakat, akan memacu perkembangan sektor industri dan jasa serta mempercepat transformasi struktur perekonomian nasional Sutopo, 1997. Proses dalam membangun pertanian dapat diwujudkan dalam bentuk bantuan terhadap petani, bantuan dalam bidang penelitian, adanya pemberian inovasi baru, serta pengelolaan hama dan sertifikasi rencana pengelolaan tanah secara spesifik. Hal tersebut harus dilakukan mengingat bahwa adanya pembangunan pertanian membawa sebuah revolusi kearah pertanian yang menguntungkan dan berkelanjutan USDA, 2010 Visi dari pembangunan pertanian yakni terwujudnya masyarakat sejahtera khususnya petani melalui pengembangan sistem agribisnis dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan desentralisasi. 1. Berdaya saing dicirikan antara lain berorientasi pasar, meningkatkan pangan pasar khususnya pasar internasional dan mengandalkan produktivitas dan nilai tambah melalui pemanfaatan modal capital driven , pemanfaatan teknologi inovation driven serta kreativitas sumber daya terdidik skill driven. 5 commit to user 2. Berkerakyatan dicirikan antara lain dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki, dikuasai rakyat banyak, menjadikan organisasi ekonomi dan jaringan organisasi ekonomi rakyat banyak menjadi pelaku utama pembangunan agribisnis sehingga nilai tambah yang tercipta dinikmati secara nyata oleh rakyat banyak. 3. Berkelanjutan dicirikan antara lain memilki kemampuan merespon perubahan pasar yang cepat dan efisien, berorientasi jangka panjang, inovasi teknologi yang terus-menerus, menggunakan teknologi ramah lingkungan dan mengupayakan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. 4. Desentralisasi yang dicirikan antara lain berbasis pada pendayagunaan keragaman sumber daya lokal, berkembang pelaku ekonomi lokal, kemampuan pemerintah daerah sebagai pengelola utama pembangunan agribisnis dan meningkatkan bagian nilai tambah yang dinikmati rakyat lokal. Departemen Pertanian, 2003 Menurut Mosher 1978, terdapat lima macam fasilitas dan jasa yang harus tersedia bagi para petani jika pertanian hendak dimajukan. Masing- masing merupakan syarat pokok. Tanpa salah satu dari padanya tidak akan ada pembangunan pertanian. Kelima syarat pokok itu adalah: 1. Pasaran untuk hasil usahatani 2. Teknologi yang selalu berubah 3. Tersedianya sarana produksi dan peralatan secara lokal 4. Perangsang produksi bagi petani 5. Pengangkutan Adapun ciri pertanian modern sebagai wujud implementasi pembangunan pertanian antara lain: 1. Usahanya merupakan industri atau perusahaan pertanian memenuhi skala ekonomi dan menerapkan teknologi maju. Menghasilkan produk segar dan berdaya saing dipasar global produk pertanian organik serta mampu tumbuh dan berkelanjutan secara berkelanjutan. 2. Petaninya mampu mengambil keputusan yang rasional dan inovatif commit to user 3. Organisasinya mempunyai organisasi asosiasi diantara petani yang kuat dan berjenjang dari tingkat desa ketingkat nasional serta bisa mengakses lembaga keuangan dan lembaga bisnis. 4. Tetap berpihak kepada petani, khususnya dalam perdagangan global Mardikanto, 2009

2. Pengambilan Keputusan

Keputusan “Decision” didefinisikan sebagai suatu pilihan dari dua atau lebih alternatif Salusu, 2003:51; Wiyadi, 2004:48. Sedang pengambilan suatu keputusan diartikan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti sebagai suatu cara untuk memecahkan masalah. Proses tersebut digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi Atmosudirjo, 1970:51; Siagian, 1979:83; Tahunompson, 1979:13; Hasan, 2002:9; Setiadi, 2008:117. Adapun proses dalam pengambilan keputusan menurut Key Roland dalam bukunya “Farm Management” 1986 dapat diformalkan menjadi langkah logis dan teratur yakni: mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi solusi alternatif, mengkoreksi data dan iformasi, menganalisis dan memilih salah satu alternatif solusi, mengimplementasikan keputusan, memonitor, dan menerima respon. Keputusan inovasi menurut Rogers dalam bukunya “Diffusion of Inovation ” 1983 adalah proses mental sejak seseorang mulai mengenal suatu inovasi sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya dan pengukuhan terhadap keputusan itu. Sedangkan proses keputusan inovasi adalah proses yang dilalui individu atau unit pengambilan keputusan lain yang terdiri dari lima tahap yakni: 1. Pengetahuan knowledge Terjadi ketika individu atau unit lain pengambil keputusan mengetahui adanya suatu inovasi dan memperoleh beberapa pemahaman tentang fungsinya. Terdapat tiga tipe pengetahuan mengenai adanya inovasi yakni pengetahuan kesadaran akan adanya inovasi, pengetahuan teknis yang meliputi informasi yang diperlukan mengenai cara pemakaian atau penggunaan inovasi. Adopter harus