Penatalaksanaan Kanker Kolorektal TINJAUAN PUSTAKA

11 Tabel2.4 Klasifikasi histopatologi karsinoma kolorektal menurut World Health OrganizationCompton dkk, 2008. N o T i p e s e l 1 A d e n o c a r c i n o m a 2 M u c i n o u s c o l l o i d a d e n o c a r c i n o m a 5 0 m u c i n o u s 3 S i g n e t - r i n g c e l l c a r c i n o m a 5 0 s i g n e t - r i n g c e l l s 4 S q u a m o u s c e l l e p i d e r m o i d c a r c i n o m a 5 A d e n o s q u a m o u s c a r c i n o m a 6 S m a l l c e l l o a t c e l l c a r c i n o m a 7 M e d u l l a r y c a r c i n o m a 8 U n d i f f e r e n t i a t e d c a r c i n o m a 9 O t h e r e . g . , p a p i l l a r y c a r c i n o m a NOS not otherwise specified bukan bagian klasifikasi WHO Grading karsinoma kolorektal, secara keseluruhan dinilai bedasarkan arsitektur dan sitologi contoh pleomerfism, hiperkromatisme dan produksi musin tetapi derajat bentuk kelenjar secara luas adalah paling penting dalam grading, sebagian besar sistem stratifikasi tumor dibagi 4 danhampir semua penelitian mendokumentasikan kekuatan prognosis tingkat tumor menjadi 4 antara lain: Compton dkk, 2008 Tabel 2.5 Grading Karsinoma Kolorektal dan kekuatan prognosis Compton dkk, 2008. Grade K e t e r a n g a n K e k u a t a n p r o g n o s i s 1 W e l l d i f f e r e n t i a t e d L o w - g r a d e 2 M o d e r a t e l y d i f f e r e n t i a t e d L o w - g r a d e 3 P o o r l y d i f f e r e n t i a t e d H i g h - g r a d e 4 U n d i f f e r e n t i a t e d H i g h - g r a d e

1.6 Penatalaksanaan Kanker Kolorektal

Kanker Kolorektal adalah penyakit bedah. Pembedahan masih menjadi modalitas terapi utama. Kemoterapi dan atau radioterapi memainkan peranan penting dalam memaksimalkan pengobatan pada konjungsi dengan pembedahan, atau memberikan peningkatan durasi dan quality of life untuk penderita dengan 12 metastasis Hyman, 2000. Hemikolektomi dengan diseksi kelenjar getah bening regional diindikasikan untuk penderita pada kanker kolon stadium 1,2 atau 3, untuk penderita yang resektabel atau pada kanker kolon metastasis low volume synchronous dan untuk penderita dengan perforasi atau obstruksi. Angka 5years survivalDari reseksi metastasis hati atau paru yang mengalami rekurensi anastomosis atau rekurensi pada kelenjar getah bening sekitar20-40. Pada penderita stadium 2 atau 3 sekitar 20-50berkembang menjadi metastasis atau lokal recurent karena adanya mikrometastasis atau reseksi tumor yang tidak adekuat. Kemoterapi sitotaksik punya 3 peranan: 1. Memberikan terapi adjuvant yang efektif untuk mengeliminasi atau mereduksi seluruh mikrometastasis tumor, 2. Merubah penyakit penderita yang unresectable menjadi resectable dan 3. Untuk memperpanjang waktu progresi tumor atau untuk memberikan terapi paliatif dan meningkatkan survival dan quality of life penderita metastasis KKR Lin dan Xiong, 2005. Strategi pengobatan baru untuk KKR metastasis telah dikembangkan selama akhir dekade ini dan hasilnya secara signifikan meningkat pada keseluruhan survival dari 6 bulan menjadi 24 bulan Therkildsen dkk, 2014. Kanker kolorektal relatif resisten untuk kemoterapi Debas, 2004. Selama beberapa dekade, 5-FU adalah satu-satunya agen kemoterapi yang digunakan, dan pilihan terapi sekarang telah berkembang pesatLin dan Xiong, 2005. Percobaan klinis telah menunjukkan kombinasi dari levamizol dan 5-FU setelah reseksi kuratif meningkatkan angka disease-free survival dan angka survival setelah pembedahan pada kanker stadium 3 Dukes C. Angka rekurensi berkurang 39, 13 kematian akibat kanker berkurang 32 dan angka kematian secara keseluruhan menurun 31 pada penderita yang menerima kombinasi kemoterapi setelah operasi dibandingkan dengan yang dilakukan reseksi tetapi tidak menerima kemoterapi. Tidak ada keuntungan survival kemoterapi terlihat pada kanker stadium 2 Debas, 2004. Standar pengobatan KKR metastasis telah berubah dari monoterapi 5-FU menuju kombinasi kemoterapi berdasarkan 5-FU dan irinocetan dan atau oxiloplatin, dan yang lebih mutahir diperkenalkan biological agents targeted pada angiogenesis dan epidermal growth faktor receptor EGFR signaling Therkildsen dkk, 2014. Epidermal growth faktor EGFR memiliki semua 6 keunggulan pada terapi kanker. Cetuximab Erbitux adalah human-murine chimeric anti-EGFR immunoglobulinG monoclonal antibody. Diekspresikan pada 70-80 kanker kolorektal Lin dan Xiong, 2005. Penelitian prospektif secara acak telah menjelaskan fungsi kemoterapi adjuvant pada penderita dengan resiko tinggi kanker kolontetapi fungsi terapi radiasi adjuvant masih sulit dijelaskan. Radioterapi adjuvant belum dapat dipraktekkan secara umum, karena lebih banyak mengalami kegagalan setelah dilakukan reseksi kuratif pada abdomen. Meskipun insiden lokal failure mencapai 20 dan lokal failure secara signifikan lebih tinggi pada penderita tertentu, mengimplikasikan bahwa penerapan secara selektif terapi radiasi post operasi memberikan manfaat pada pengobatan kanker kolorektal Compton dkk, 2008.

2.7 RAS dan jalur sinyalnya