2.5.2 Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah Purposive sampling Judgement Sampling Expert Choise. Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu
memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, atau sering juga dikatakan pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan karena dalam
pelaksanaannya digunakan pertimbangan tertentu oleh periset. Data yang digunakan merupakan data primer yang kemudian diuji validitas dan dan
reliabilitasnya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka digunakan kuesioner untuk mengetahui beberapa informasi yang dapat digunakan dalam
penelitian. Teknik pengambilan sampel Purposive sampling Judgement Sampling Expert ChoiseHusein Umar 2003 dapat dipakai pada saat ingin mengetahui
pendapat konsumen yang memakai sendiri tentang produk Sepeda motor honda yang akan dibuat. Peneliti telah beranggapan bahwa konsumen sepeda motor
honda akan lebih banyak tahu daripada orang- orang lain, peneliti telah melakukan pertimbangan untuk hal tersebut.
Untuk mendapatkan sampel, maka dalam penelitian ini teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus pendugaan proporsi sebagai berikut:
� =
�
�2 2
�� �
2
4 Keterangan:
n : Jumlah sampel �
� 2
: Nilai Z pada derajat kemaknaan P : Proporsi kasus yang diteliti
Q: 1-P e: derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan.
2.6 Variabel Dummy
Variabel yang di analisis dengan model regresi dapat berupa variabel kuantitatif dan dapat pula berupa variabel kualitatif. Variabel kualitatif dalam
Universitas Sumatera Utara
model regresi sering juga disebut dengan istilah Dummy Algifari:2000
Untuk membangun model regresi yang peubah bebasnya mengandung variabel kualitatif, salah satunya adalah menggunakan peubah boneka. Peubah
boneka merupakan cara yang sederhana untuk mengkuantifikasi variabel yang kualitatif. Untuk variabel kualitatif yang mempunyai k kategori bisa dibangun
k–1 peubah boneka. Peubah boneka ini biasanya mengambil nilai 1 atau 0. Kedua nilai yang diberikan tidak menunjukkan bilangan numerik tetapi
hanya sebagai identifikasi kelas atau kategorinya. Di dalam literatur Supranto 2004 menyebutkan bahwa:
a. Atribut yang mempunyai dua taraf diberi kode 1 untuk salah satu taraf
dan 0 untuk lainnya. b.
Atribut dengan tiga taraf pengkodean disajikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tiga Taraf Pengkodean
Taraf Kode
Taraf 1 1
Taraf 2 1
Taraf 3
Untuk taraf lebih dari tiga, pengkodean dilakukan dengan cara yang sama sehingga setiap faktor memiliki k-1 peubah boneka. Banyaknya peubah
boneka sama dengan banyaknya kategori taraf dikurangi satu. Metode regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis
nonmetrik maupun metrik, dimana data telah diperoleh melalui pengurutan maupun penilaian terhadap kombinasi atribut atau stimulus yang telah
dirancang sebelumnya. Terdapat beberapa variasi penggunaan metode regresi dengan variabel dummy yakni:
a. Bila data yang digunakan berasal dari penilaian stimulus yang telah
dirancang sebelumnya dan penilaian dilakukan dengan menggunakan skala metrik, maka regresi dengan variabel dummy dapat dihitung dengan
langsung menggunakan pendekatan ordinary least square OLS. b.
Bila penilaian stimulus menggunakan urutan rangking stimulus, maka data harus diubah lebih dulu menjadi skala interval dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
Monotonic Regressiom atau menggunakan Multidimensional Scaling MDS yang dikombinasikan dengan Multy Analysis Of Variance
MANOVA. Kemudian analisis dilanjutkan dengan regresi menggunakan variabel dummy.
c. Bila data diperoleh melalui penilaian secara terpisah dari masing- masing
atribut, dimana variabel tak bebas umumnya berupa intensitas pilihan, maka analisis yang digunakan adalah LOGIT model.
2.7 Uji Validitas dan Reliabilitas