Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada PT Aksara Honda Motor Medan

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PELANGGAN BERALIH KE PESAING (STUDI KASUS PADA PENGGUNA

OPERATOR TELKOMSEL PADA MAHASISWA FE UISU DI MEDAN)

OLEH

Nurul Putri Ariva 080502203

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Analisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelanggan Beralih Ke Pesaing (Studi Kasus Pengguna Operator Telkomsel Pada Mahasiswa FE UISU di Kota

Medan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor harga dan iklan terhadap perilaku beralih ke pesaing pada jasa telekomunikasi di kota Medan. Jenis penelitian adalah Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian. Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui kuesioner di lapangan dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dan daftar pertanyaan (questionnaire). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi angakatan 2010-2012 pada Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan yang tidak diketahui secara pasti jumlahnya, jumlah sampel yakni sebanyak 96 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa secara serempak harga dan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Secara parsial harga dan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Tetapi harga lebih berpengaruh atau paling dominan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Kata kunci: Harga, Iklan dan Penyebab Konsumen Beralih Ke Pesaing


(3)

ABSTRACT

Analysis of Factors Causing Customers to Switched Into Competitors (Operator Telkomsel User Case Study On Student FE UISU in Medan)

This study aims to identify and analyze the influence of price and advertising on the behavior of switching to a competitor in the telecommunications services in the city of Medan. This type of research is descriptive quantitative method is a form of research that is based on data collected during the study. Type of data used consists of primary data is data obtained directly from survey respondents through questionnaires in the field and secondary data, the data obtained in the form of ready-made, are collected and processed by the other party.

Method of data collection was done with the study documentation and a list of questions (questionnaire). The population in this study were students of the Faculty of Economics at the Islamic University of Force 2010-2012 North Sumatra (UISU) in Medan which is not known for certain amount, the sample size was that as many as 96 respondents. Sampling technique using purposive sampling method, the sample is selected with certain criteria.

The results showed that (1) simultaneous price and advertising significantly influence the decision to switch to a competitor on the operator Telkomsel. (2) the partial price and advertising significantly influence the decision to switch to a competitor on the operator Telkomsel. (3) the price of the most dominant influence on the decision to switch to a competitor on the operator Telkomsel.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan ridho serta nikmat-Nya khususnya pada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Dalam penelitian skripsi ini peneliti mengangkat judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada PT Aksara Honda Motor Medan”.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas dan tak terhingga kepada kedua orang tua peneliti, Ayahanda H. Agus Tripriono, SE, Msi, AKdan Ibunda Hj. Endang Rahmadaniyang telah memberikan kasih sayang serta dukungan moril dan materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Pada kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Azhar,MEC.AC selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti S, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan arahan dalam menyusun skripsi.

6. Ibu Dra. Marhaini, MS, selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan dalam skripsi ini.


(5)

7. Terima kasih banyak untuk semua keluarga besarku atas kasih sayang dan dukungan doa dan semangat yang telah diberikan selama ini.

8. Teristimewa kepada suami tercinta Zulfi Nasutionyang selalu setia memberikan semangat, dorongan, motivasi, dan doa kepada peneliti.

9. Untuk Mutia, Reny, Sandra, Lina dan seluruh teman Manajemen Stambuk 2008. Terima kasih atas bantuan dan doa yang telah diberikan selama ini.

Semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril, spritual maupun pengetahuan kepada peneliti. Peneliti menyadari skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Medan, September 2013 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Perilaku Konsumen ... 7

2.1.1 Defenisi perilaku konsumen ... 7

2.1.2 Tipe-tipe Perilaku Konsumen ... 9

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 9

2.1.3.1 Faktor-faktor Kebudayaan ... 10

2.1.3.2 Faktor-faktor Sosial ... 10

2.1.3.3 Faktor-faktor Pribadi ... 10

2.1.3.4 Faktor-faktor Psikologis ... 11

2.2 Harga ... 11

2.2.1 Definisi Harga ... 11

2.2.2 Strategi Penyesuaian Harga... 13

2.2.3 Tujuan Penetapan Harga ... 14

2.3 Iklan ... 15

2.3.1 Definisi Iklan ... 15

2.3.2 Jenis-jenis Iklan ... 16

2.3.3 Tujuan Iklan ... 17

2.4 Perilaku Beralih ... 18

2.5 Kerangka Konseptual ... 20


(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Batasan Operasional ... 23

3.4 Definisi Operasional ... 24

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 25

3.6 Populasi dan Sampel ... 26

3.6.1 Populasi Penelitian ... 26

3.6.2 Sampel Penelitian ... 26

3.7 Jenis dan Sumber data ... 27

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ... 28

3.9.1 Uji Validitas ... 28

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 30

3.10 Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Gambaran Umum ... 34

4.2 Analisis Deskriptif. ... 40

4.2.1 Karakteristik Responden ... 41

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... ... 41

4.2.1.2 Karakteristik Responden operator yang Digunakan saat ini... ... 41

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel.. ... 42

4.2.2.1 Deskripsi Variabel Harga (X1)... ... 42

4.2.2.2 Deskripsi Variabel Iklan (X2) ... 45

4.2.2.3 Deskripsi Variabel Keputusan Beralih Ke Pesaing(Y)... ... 46

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 48

4.3.1 Uji Normalitas Data. ... 48

4.3.2 Pengujian Heteroskedastisitas ... 50

4.3.3 Pengujian Multikolinieritas ... 51

4.4 Pengujian Hipotesis ... 52

4.4.1 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F) ... 52

4.4.2 Uji Parsial/Uji Individu (Uji t) ... 53

4.4.3 Koefisien determinan R2 ... 55

4.5 Pembahasan ... 56

4.5.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Beralih Ke Pesaing ... 56

4.5.2 Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Beralih Ke Pesaing ... 56


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(9)

DAFTAR TABEL

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Perusahaan Operator di Indonesia... 2

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 24

3.2 Instrumen Skala Likert ... 26

3.4 Hasil Uji Validitas (Item-Total Statistics) ... 29

3.5 Hasil Uji Reliabilitas (Reability Statistics) ... 30

4.1 Karakteristik Responden Jenis Kelamin ... 41

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Operator Yang Digunakan Saat ini ... 42

4.3 Distribusi Pendapat Responden terhadap Harga (X1) ... 43

4.4 Distribusi Pendapat Responden terhadap Iklan (X2)... 45

4.5 Distribusi Pendapat Responden terhadap Keputusan Beralih Ke pesaing (Y) ... 47

4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 49

4.7 Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 51

4.8 Hasil Uji-F ... 52

4.9 Hasil Uji-t ... 53


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Tabel Judul Halaman

2.1Kerangka Konseptual ... 24

4.1 Struktur Organisasi PT. TELKOMSEL Pada Divisi SISFO ... 36

4.2 Struktur Organisasi Sub-Directorat Information Technology ... 37

4.3 Histogram Uji Normalitas ... 48

4.4 Plot Uji Normalitas ... 49


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


(12)

ABSTRAK

Analisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelanggan Beralih Ke Pesaing (Studi Kasus Pengguna Operator Telkomsel Pada Mahasiswa FE UISU di Kota

Medan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor harga dan iklan terhadap perilaku beralih ke pesaing pada jasa telekomunikasi di kota Medan. Jenis penelitian adalah Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian. Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui kuesioner di lapangan dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dan daftar pertanyaan (questionnaire). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi angakatan 2010-2012 pada Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan yang tidak diketahui secara pasti jumlahnya, jumlah sampel yakni sebanyak 96 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa secara serempak harga dan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Secara parsial harga dan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Tetapi harga lebih berpengaruh atau paling dominan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Kata kunci: Harga, Iklan dan Penyebab Konsumen Beralih Ke Pesaing


(13)

ABSTRACT

Analysis of Factors Causing Customers to Switched Into Competitors (Operator Telkomsel User Case Study On Student FE UISU in Medan)

This study aims to identify and analyze the influence of price and advertising on the behavior of switching to a competitor in the telecommunications services in the city of Medan. This type of research is descriptive quantitative method is a form of research that is based on data collected during the study. Type of data used consists of primary data is data obtained directly from survey respondents through questionnaires in the field and secondary data, the data obtained in the form of ready-made, are collected and processed by the other party.

Method of data collection was done with the study documentation and a list of questions (questionnaire). The population in this study were students of the Faculty of Economics at the Islamic University of Force 2010-2012 North Sumatra (UISU) in Medan which is not known for certain amount, the sample size was that as many as 96 respondents. Sampling technique using purposive sampling method, the sample is selected with certain criteria.

The results showed that (1) simultaneous price and advertising significantly influence the decision to switch to a competitor on the operator Telkomsel. (2) the partial price and advertising significantly influence the decision to switch to a competitor on the operator Telkomsel. (3) the price of the most dominant influence on the decision to switch to a competitor on the operator Telkomsel.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam satu dekade terakhir ini, perkembangan teknologi yang berhubungan dengan alat komunikasi sangat pesat sekali. Hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan manusia akan alat komunikasi itu sendiri. Sudah tidak ada batasan bagi manusia untuk melakukan komunikasi, sebab dengan alat komunikasi yang dimilikinya maka setiap orang akan dengan mudah menghubungi teman, keluarga atau rekan sejawat untuk berkomunikasi.

Seiring dengan perkembangan tentang komunikasi dan alat komunikasi, didukung oleh perkembangan operator-operator yang menyediakan jasa telekomunikasi dan sejalan dengan undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang telekomunikasi yang menyebutkan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan badan usaha swasta serta koperasi dapat melakukan penyelenggaraan jasa komunikasi. Hal ini menyebabkan setiap orang bebas menentukan operator mana yang akan digunakannya. Jumlah operator telekomunikasi hingga akhir tahun 1999 tidak lebih dari tiga operator saja, yaitu Telkomsel, Indosat dan XL. Namun hingga tahun 2012 jumlah operator telekomunikasi di Indonesia sudah mencapai sembilan operator.


(15)

Perusahaan operator yang terdapat di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Perusahaan Operator Di Indonesia

Nama Perusahaan Jaringan Nama Produk

Telkomsel CDMA Flexi

GSM Halo, SumPATI, AS

Indosat CDMA StarOne, Matrix

GSM IM3, Mentari

XL GSM Hauraa dan XL

AXIS Telekom Indonesia GSM AXIS

Bakrie Telekom CDMA Aha, Esia

Kabel Wifone Hutchison Charoen Pokphand

Telecom

GSM 3

Pasifik Satelit Nusantara (PSN) GSM ByRU pasti

Sampoerna Telekom CDMA Ceria

Smartfren Telekom CDMA Smartfren

Sumber: www.embundaunhijau.blogspot.com

Jumlah operator yang banyak tersebut, menyebabkan persaingan antara satu operator dengan operator lainnya tidak terelakkan dan menjadi persaingan yang sangat ketat. Persaingan tersebut bukan hanya pada vitur produk yang disediakan tetapi juga pada tarif komunikasi antar operator juga terjadi, sehingga seperti tercipta perang tarif antar operator selular itu sendiri. Dampak perang tarif tersebut adalah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tarif selular termurah kedua di dunia setelah India (Anonim, 2010)

Persaingan ketat yang memicu timbunya perang tarif ini, selanjutnya menimbulkan dampak pada tingkat perpindahan (switching) pelanggan yang sangat tinggi. Hasil survey yang dilakukan oleh Indonesia Development Monitoring (IDM)


(16)

yang dipublikasi oleh Antara News menyebutkan bahwa dari 1.227 responden pengguna ponsel di 33 provinsi di Indonesia terjadi tingkat perpindahan pelanggan kepada operator lain sebesar 26% dalam setahun sedangkan yang terjadi di ASEAN rata-rata hanya 15%. (Anonim, 2007).

Tingkat perpindahan yang tinggi sebagai representasi perilaku beralih pada pelanggan selular akan mengakibatkan meningkatnya biaya operasional operator selular. Kartu SIM (Subcriber Identification Module Card) yang telah habis masa berlakunya memerlukan proses administrasi dan waktu yang cukup lama untuk dialokasikan kembali menjadi nomor baru yang dapat dijual kembali. (Manuadi, 2011:115). Hal ini akan meningkatkan biaya setiap operator yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, sangat penting bagi setiap operator telekomunikasi di Indonesia untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pelanggan beralih ke pesaing.

Menurut Shiffman dan Kanuk (2004:6), “perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, menentukan barang, jasa dan ide yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka”.

Salah satu faktor yang menyebabkan konsumen beralih ke produk pesaing adalah harga. Menurut Swastha (2000:76) Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Sebagai contoh, harga yang ditawarkan suatu produk yang terlalu mahal sementara karakteristik yang ditawarkan sama dengan produk saingannya, hal semacam itu juga dapat menyebabkan perpindahan penggunaan produk.


(17)

Harga suatu merek yang terlalu mahal dengan karakteristik yang ditawarkan sama dengan produk pesing, dapat menyebabkan pelanggan berpindah kepada perusahaan pesaing, konsumen akan loyal pada produk berkualitas tinggi dengan harga yang wajar. Harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk karena berbagai alasan.

Selain faktor yang sudah dijelaskan, iklan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan konsumen beralih ke produk pesaing. Menurut Deighton dalam Hafizha (2010:56), adanya iklan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya keputusan perpindahan pelanggan kepada pesaing. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Stephan dan Tannenholz dalam Hafizha (2010:64) disebutkan alasan peralihan merek produk yang berkaitan dengan kegiatan periklanan yaitu adanya campur tangan kegiatan periklanan dan promosi merubah probabilitas seorang konsumen dalam membeli sebuah produk pada suatu kategori yang sama di masa yang akan datang.

Lu-Hsu dalam Hafizha (2010:65) juga berpendapat bahwa periklanan memberikan perangsang dan pendorong bagi konsumen untuk berpindah kepada produk pesaing dan menyatakan bahwa konsumen dengan tingkat persepsi yang berbeda mempunyai berbagai macam kemungkinan untuk berpindah ke pesaing. Pada penelitian ini peneliti ingin melihat konsumen yang beralih ke produk pesaing yaitu konsumen yang menggunakan produk Telkomsel yang beralih ke produk pesaing yaitu XL. Di Indonesia kedua produk tersebut sama-sama memiliki pasar yang kuat.


(18)

Kedua perusahaan tersebut menawarkan berbagai fitur yang menarik dengan tarif yang bersaing untuk menarik daya tarik konsumen. Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelanggan Beralih Ke Pesaing (Studi Kasus Pengguna Operator Telkomsel Pada Mahasiswa FE UISU di Kota Medan)”.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah dan penjelasan di atas yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:

“Apakah faktor-faktor yang terdiri dari harga dan iklan berpengaruh positif terhadap perilaku beralih ke pesaing pengguna operator Telkomsel pada mahasiswa FE UISU di kota Medan?”

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor harga dan iklan terhadap perilaku beralih ke pesaing pada jasa telekomunikasi di kota Medan.

1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan loyalitas konsumen melalui perwujudan variabel-variabel yang mempengaruhinya.


(19)

2. Bagi Peneliti

Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang Manajemen Usaha Kecil khususnya yang berhubungan dengan pengaruh harga dan iklan terhadap perilaku beralih ke pesaing.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada bidang lain di masa yang akan datang.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

2..1 Defenisi perilaku konsumen

Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya:

The American Assosiation dalam Setiadi (2003:2) definisi perilaku konsumen adalah “Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan, atau mengatur barang-barang dan jasa.” Kemudian oleh Setiadi (2003:3) dinyatakan bahwa “perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.”

Menurut Shiffman dan Kanuk (2004:6), “perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, menentukan barang, jasa dan ide yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka”. Definisi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2007:214) adalah “perilaku dari konsumen akhir, individu dan rumah tangga, yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.”


(21)

Peter dan Olson dalam Munardi (2011:14) menyatakan perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Setidaknya terdapat tiga ide penting dalam definisi tersebut yaitu:

1. Perilaku konsumen adalah dinamis

Perilaku konsumen itu dinamis berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Dalam hal studi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk satu jangka waktu tertentu, produk dan individu atau grup tertentu. 2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh kognisi, perilaku dan

kejadian di sekitar

Hal ini bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat harus dipahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh) apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta dimana (kejadian sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.

3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran di antara individu

Hal ini berarti definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran.


(22)

2.1.2 Tipe-tipe Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2007:234) adapun tipe-tipe perilaku membeli berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan diantara merek yaitu: 1. Perilaku membeli yang kompleks

Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan keterlibatan mendalam konsumen dalam membeli.

2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Terjadi ketika konsumen sangat terlibat dengan pembelian yang mahal, jarang atau beresiko tetapi hanya melihat sedikit perbedaan diantara merek-merek yang ada. 3. Perilaku membeli karena kebiasaan

Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan yang dirasakan di antara merek-merek yang ada.

4. Perilaku membeli yang mencari variasi

Perilaku membeli konsumen yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen tetapi perbedaan diantara merek dianggap besar.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Setiadi (2002:11-15) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen yaitu terdiri dari:


(23)

2.1.3.1`Faktor-faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga sosial lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya yang kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.

2.1.3.2Faktor-Faktor Sosial

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu keluarga orientasi yakni merupakan orang tua dari seseorang, dan keluarga prokreasi yakni pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status.

2.1.3.3Faktor Pribadi

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh umur dan tahapan siklus hidup keluarga dan juga pekerjaan. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan


(24)

sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian dan konsep diri merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

2.1.3.4Faktor Psikologis

Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari suatu keadaan psikologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman. Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan

informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Kepercayaan dan sikap merupakan suatu gagasan deskriptif yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu.

2.2 Harga

2.2.1 Definisi Harga

Definisi harga menurut Kotler dan Amstrong (2008:439) “harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.”


(25)

Menurut Kotler (2005:139) “Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan: unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya”. Menurut Saladin (2003:95) harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk dan harga. Sedangkan menurut Dharmesta dan Irawan (2005:241) harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Tjiptono, (2002:152) mengatakan bahwa, harga memiliki dua peranan utama dalam mempengaruhi minat beli, yaitu:

1. Peranan alokasi dari harga

Fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

2. Peranan informasi dari harga

Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.


(26)

2.2.2 Strategi Penyesuaian Harga

Menurut Kotler&Amstrong (2008:485), Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Dibawah ini merupakan strategi penyesuaian harga diantaranya adalah:

1. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga.

Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk.

Macam-macam diskon yang ditawarkan perusahaan:

a. Diskon kas adalah pengurangan harga pada pembeli yang membayar tagihan mereka tepat waktu.

b. Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam volume besar.

c. Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan penjual bagi anggota jalur distribusi yang melakukan fungsi-fungsi tertentu.

d. Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang atau jasa diluar musim.

2. Penetapan harga tersegmentasi.

Menyesuaikan harga untuk membuat perbedaan diantara pelanggan, produk maupun lokasi.

3. Penetapan harga psikologis.


(27)

4. Penetapan harga promosi.

Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.

5. Penetapan harga geografis.

Menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis pelanggan. 6. Penetapan harga internasional.

Menyesuaikan harga untuk pasar tradisional. 2.3.3 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Suratno dan Rismiati (2006:215), pada dasarnya tujuan utama kebijakan penetapan harga , yaitu :

1. Bertahan hidup

Jika perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebih, atau terus perubahan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat menetapkan harga jual yang rendah agar pabrik dapat terus berproduksi dan persediaan bisa berputar. Perusahaan-perusahaan ini akan mampu bertahan hidup dalam bisnisnya sepanjang harga jualnya dapat menutup biaya variabel saja. 2. Memaksimalisasi laba jangka pendek

Kebanyakan perusahaan akan menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya ada hubungannya dengan tingkat harga sehingga menetapkan tingkat harga tertentu untuk memperoleh keuntungan maksimal dan


(28)

arus kas. Dalam hal ini, perusahaan lebih menekankan keuntungan jangka pendek.

3. Unggul dalam bagian pasar

Perusahaan-perusahaan lain juga berusaha meraih pasar yang dominan. Perusahaan yang memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati struktur biaya yang rendah dan keuntungan jangka panjang yang tinggi. Perusahaan-perusahaan ini berusaha keras agar mendapat bagian pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual serendah mungkin.

4. Unggul dalam kualitas produk

Suatu perusahaan mungkin berkeinginan menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk di pasarnya. Umumnya, perusahaan ini menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar bisa menutup biaya penelitian dan pengembangan dan biaya-biaya untuk menghasilkan mutu produk yang tinggi.

2.3 Iklan

2.3.1 Definisi Iklan

Menurut Lee dan Johson (2007:3), “Periklanan adalah komunikasi komersil dan non-personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum”.


(29)

Menurut Kotler (2005:113), Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Fandy Tjiptono (2002:103) menyatakan bahwa iklan memegang peranan penting dalam pemasaran karena iklan akan menyampaikan beberapa pesan diantaranya adalah brand awareness (dikenal oleh masyarakat),

strong brand association (memiliki persepsi terhadap merek tertentu yang baik),

perceived quality (dipersepsikan konsumen untuk mengetahui produk tersebut bagian dari produk berkualitas), dan brand loyality (memiliki pelanggan setia).

Adanya iklan yang sering muncul atau dilihat konsumen akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan iklan yang sering muncul, konsumen akan membandingkan apa yang sering dibelinya dengan produk yang baru dibelinya. Jika konsumen lebih menyukai produk lama, maka konsumen akan kembali mengkonsumsi produk lamanya. Namun, jika produk yang baru dibelinya memberikan manfaat lebih dibanding produk lama, maka konsumen akan melakukan perpindahan merek.

2.4.2 Jenis-jenis Iklan

Kotler (2005:659) membagi iklan kepada empat golongan:

1. Informative Advertising, digunakan oleh perusahaan disaat terjadi peluncuran produk baru, berguna untuk memberitahukan pada masyarakat atau pasar tentang keberadaan produk baru, menginformasikan kegunaan baru, perubahan harga, cara kerja, pelayanan, memperbaiki kesalahan persepsi, membangun citra merek perusahaan.


(30)

2. Persuasive Advertising, menjadi sangat vital disaat persaingan di pasar meningkat, perusahaan bertujuan membentuk permintaan sehingga konsumen memilih produk yang dihasilkan perusahaan dibandingkan produk lain.

3. Comparison Advertising, adalah variasi dari iklan persuasif yang bentuknya membandingkan langsung suatu merek dengan merek lain.

4. Reminder Advertising, adalah tipe iklan yang sangat vital bagi produk yang berada pada tahap dewasa, iklan membuat konsumen selalu mengingat keberadaan produk.

2.4.3 Tujuan Iklan

Menurut Kotler (2005:278) tujuan dari periklanan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan atau memperkuat. Tujuan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Iklan Informatif (InformatifAdvertising)

Iklan yang dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.

2. Iklan Persuasif (PersuasiveAdvertising)

Iklan yang dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa.

3. Iklan Pengingat (RemindingAdvertising)


(31)

4. Iklan Penguatan (ReinforcementAdvertising)

Iklan yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

2.5 Perilaku Beralih

Menurut Dharmesta (2002:82), “switching behaviour adalah perilaku beralih yang dilakukan konsumen karena beberapa alasan tertentu atau diartikan juga sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke jasa lain”. Penilaian konsumen terhadap suatu produk atau jasa dapat timbul dari berbagai variabel, seperti pengalaman konsumen terhadap produk sebelumnya dan pengetahuan konsumen tentang produk. Pengalaman konsumen dalam memakai produk dapat memunculkan komitmen terhadap merek produk tersebut. Pencarian merek lain dapat dilakukan konsumen dengan mendapatkan informasi melalui media cetak, media audio ataupun melalui interpersonal, dimana tujuan akhirnya adalah perilaku untuk berpindah (Dharmesta, 2002:83)

Menurut Junaidi dan Dharmesta (2002:80), perilaku beralih merupakan gambaran dari beralihnya pengkonsumsian konsumen atas suatu produk ke produk lainnya. Banyak penyebab yang mengakibatkan beralihnya konsumen ke lain produk, antara lain:

1. Berubahnya daya beli konsumen

2. Berubahnya variabel marketing mix suatu produk 3. Gempuran produk pesaing


(32)

Berbagai penyebab tersebut memungkinkan konsumen untuk mengalihkan pembelian dari suatu produk ke produk lainnya. Lebih lanjut Junaidi dan Dharmesta (2002:81), menjelaskan tentang keberadaan perilaku beralih dari sisi perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk mengalihkan pengkonsumsian suatu produk yang lain ke produk yang ditawarkan perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut perilaku beralih juga bisa dianggap sebagai kemampuan perusahaan untuk memperluas pasaran, karena dengan perpindahan merek tersebut memungkinkan perusahaan mendapatkan tambahan jumlah konsumen yang berasal dari konsumen perusahaan pesaing.

Seperti yang diungkapan Schifman dan Kanuk (2004:112), bahwa tidak semua pelanggan itu setia, beberapa dari pelanggan melakukan peralihan (switching behaviour) disebabkan karena ketidakpuasan pelanggan terhadap produk yang sudah dibeli, layanan yang tidak memuaskan atau hanya karena bosan. Diehl dan Gilman (1999:106) meneliti hubungan umur dengan perilaku berpindah pelanggan, menyimpulkan bahwa:

1. Pelanggan lebih muda memiliki kecendrungan berpindah lebih tinggi daripada pelanggan lebih tua

2. Pelanggan yang sebelumnya pernah berpindah, cenderung lebih mudah pindah 3. Loyalitas yang paling kuat disebabkan oleh penggunaan yang telah lama dan


(33)

2.6 Kerangka Konseptual

Tingkat perpindahan yang tinggi sebagai representasi perilaku beralih pada pelanggan selular akan mengakibatkan meningkatnya biaya operasional operator selular. Hal ini akan meningkatkan biaya setiap operator yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, sangat penting bagi setiap operator telekomunikasi di Indonesia untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pelanggan beralih ke pesaing. Menurut Shiffman dan Kanuk (2004:6), “perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, menentukan barang, jasa dan ide yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka”.

Salah satu faktor yang menyebabkan konsumen beralih ke produk pesaing adalah harga. Menurut Swastha (2000:76) Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga suatu produk yang terlalu mahal dengan karakteristik yang ditawarkan sama dengan produk pesing, dapat menyebabkan pelanggan berpindah kepada perusahaan pesaing, konsumen akan loyal pada produk berkualitas tinggi dengan harga yang wajar. Harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk karena berbagai alasan.


(34)

Selain faktor yang sudah dijelaskan, iklan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan konsumen beralih ke produk pesaing. Menurut Deighton dalam Hafizha (2010:56), adanya iklan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya keputusan perpindahan pelanggan kepada pesaing.

Penilaian konsumen terhadap suatu produk atau jasa dapat timbul dari berbagai variabel, seperti karena faktor mencari variasi, harga dan iklan yang disampaikan oleh suatu produk atau jasa. Pengalaman konsumen dalam memakai produk dapat memunculkan komitmen terhadap merek produk tersebut. Pencarian merek lain dapat dilakukan konsumen dengan mendapatkan informasi melalui media cetak, media audio ataupun melalui interpersonal, dimana tujuan akhirnya adalah perilaku untuk berpindah (Dharmesta, 2002:83)

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Dharmesta (2002), Kotler&Amstrong (2008), Data Diolah Gambar 2.1: Kerangka Konseptual

Harga

Iklan

Perilaku Beralih Ke Pesaing


(35)

2.7 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2005 : 70) adalah “jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

“Faktor harga dan iklan berpengaruh positif terhadap perilaku beralih ke pesaing pengguna operator Telkomsel pada mahasiswa FE UISU di Medan.”


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini berpendekatan kuantitatif dan berjenis deskriptif. Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang digunakan di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan membuat pencanderaan/ lukisan/ deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti (Ginting, 2008:55). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2013 sampai dengan Agustus 2013.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Maka batasan operasional Penelitian ini dibatasi pada variabel bebas (independent), harga (X1),


(37)

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel. Berikut ini menjelaskan defenisi operasional variabel yang berisikan indikator, yang digunakan untuk membantu membuat daftar pernyataan pada penelitian ini.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran Harga

(X1)

sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut

1. Harga terjangkau. 2. Kesesuain harga dengan

kualitas

3. Perbandingan harga dengan produk sejenis lainnya

Likert

Iklan (X2) komunikasi komersil dan

non-personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal

1. Kemenarikan iklan dari merek lain

2. Frekuensi/intensitas iklan lebih sering di media.

3. Gambar tayangan iklan lebih mampu memberikan informasi pesan yang baik

Likert

Beralih Ke Pesaing (Y)

perilaku beralih yang dilakukan konsumen karena beberapa alasan tertentu atau diartikan juga sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke produk atau jasa lain

1. Beralih karena keinginan sendiri

2. Beralih karena keterpaksaan

3. Beralih karena

ketidakpuasan

Likert

Kotler&Amstrong (2001), Lee dan Johnson (2007), data diolah peneliti.

Seperti penjelasan sebelumnya dan terlihat pada Tabel 3.1, adapun variabel pada penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya.


(38)

1. Variabel harga (X1)

sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut

2. Variabel iklan (X2)

komunikasi komersil dan non-personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal

b. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas

a. Beralih ke pesaing (Y)

perilaku beralih yang dilakukan konsumen karena beberapa alasan tertentu atau diartikan juga sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke produk atau jasa lain

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Adapun yang menjadi skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala

Likert. Menurut Sugiyono (2007:107) skala likert adalah “alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor, yaitu:


(39)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Jawaban Skala

1 2 3 4 5

Sangat Setuju (SS) Setuju (S)

Kurang Setuju Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1 Sumber: Sugiyono, (2007) diolah peneliti

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2007:90) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi angakatan 2010-2012 pada Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan yang tidak diketahui secara pasti jumlahnya.

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007:91). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari mahasiswa Fakultas Ekonomi angakatan 2010-2012 pada Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan. Dalam penelitian ini, pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Supramono (2003:63) sebagai berikut:

� = (��)2(�)(�)


(40)

Dimana

N : Jumlah sampel

Zα : Nilai tabel Zα berdasarkan tingkat signifikansi tertentu Bila α = 0,05 Z= 1,67

Bila α = 0,01 Z= 1,96

P : estimasi proporsi populasi yang sesuai dengan kriteria sample

Q : proporsi populasi yang tidak sesuai sample (1-p) d : penyimpangan yang ditolerin (10%)

Penulis memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p yang belum diketahui maka dapat digunakan p-0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

� = (1,96)2(0,5)(0,5)

�0,012� = 96,04 orang

Jadi, jumlah sampel 96,04 orang dan dibulatkan menjadi 96 orang

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2007:122). Kriteria sampel yang diambil adalah mahasiswa yang pernah beralih dari operator Telkomsel ke operator XL pada Fakultas Ekonomi angakatan 2010-2012 Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan.

3.7 Jenis dan Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.


(41)

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pernyataan tertulis untuk diisi responden. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pernyataan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

Data yang dikumpulkan meliputi: a. Identitas responden

b. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah diperoleh setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan. Valid berarti alat ukur tersebut dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur.


(42)

Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 13 item pernyataan mengenai faktor harga (X1) dan iklan (X2) yang mempengaruhi perilaku beralih ke pesaing,

disebarkan kepada 30 responden di luar sampel penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,0 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung> r tabel, maka pernyataan dikatakan valid

2. Jika r hitung< r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid

3. r tabel pada sampel (n) sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,361

4. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics Pernyataan r hitung Corrected Item-Total

Correlation r tabel Keterangan

P1 .638 0.361 Valid

P2 .584 0.361 Valid

P3 .654 0.361 Valid

P4 .597 0.361 Valid

P5 .638 0.361 Valid

P6 .712 0.361 Valid

P7 .555 0.361 Valid

P8 .645 0.361 Valid

P9 .694 0.361 Valid

P10 .618 0.361 Valid

P11 .645 0.361 Valid

P12 .552 0.361 Valid

P13 .468 0.361 Valid

P14 .654 0.361 Valid


(43)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid, hal ini dapat dilihat dari rhitung pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan butir

lebih besar dari rtabel (0,361)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang, 2008:37). Bila suatu alat pengukur di pakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha yaitu suatu kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.60 (Ghozali, 2005:41-42). Responden yang dipilih untuk uji validitas dan realibilitas adalah dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari 30 orang.

Tabel 3.4 Hasil Uji Realibilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.910 14

Sumber: Hasil pegolahan SPSS 17,0 (Oktober 2012)

Pada Tabel 3.4 diketahui bahwa koefisien alpha pada tingkat signifikansi 5% adalah 0,910. Ini berarti 0,910 > 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden agar dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.


(44)

3.10 Teknik Analisis Data

Dalam melakukan penelitian ini jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterprestasikan secara objektif untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

2. Metode Analisis Statistik

Analisis Regresi Linier Berganda, Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu Faktor Harga (X1) dan Iklan (X2). Dengan variabel dependen,

Beralih Ke Pesaing (Y). Menggunakan software SPSS 16.00 for Windows.

Adapun model persamaan yang digunakan:

Keterangan:

Y = beralih ke pesaing

X1 = Skor dimensi variabel harga

X2 = Skor dimensi variabel iklan

b1-b2 = Koefisien Regresi

a = Konstanta

e = Standar Error Y=a+b1X1+b2X2+ e


(45)

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.

2. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut :

a). VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas.


(46)

c. Pengujian Hipotesis

Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan

digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut: 1) Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

H0 : b1 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H0 : b1≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Koefisien Determinan (R²)

Koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel bebas (harga dan iklan) terhadap variabel terikat (beralih ke pesaing), dimana 0 < R2< 1. Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.


(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. Telkomsel

1. Sejarah PT. Telkomsel

PT. Telkomsel mulai didirikan pada tanggal 26 Mei 1995. PT. Telkomsel bergerak dalam bidang telekomunikasi untuk sistem telepon selular dengan teknologi GSM (Global Sistem for Mobile communications) yang terkenal di seluruh dunia dan merupakan perusahaan yang pertama kali mempergunakannnya di Indonesia.

Telkomsel sesuai dengan komitmennya sebagai operator telepon selular tingkat dunia yang selalu memunculkan inovasi-inovasi baru seperti : kartuHALO (pasca bayar), SimPATI (pra bayar), Kartu AS, serta memberikan feature-feature baru seperti : Call Waiting, Call Holding, Three Party, Fax, Data, Caller ID dll. Pada tahun ini juga Telkomsel semakin mengembangkan sayapnya ke manca negara. Jika di tanah air, hampir semua kabupaten telah terliput dengan kualitas yang baik, maka ke manca negara pun kartuHALO telah semakin kuat dengan dapat dipergunakannya

roaming international di 37 negara dan 50 operator dan jumlah tersebut akan terus berkembang.

2. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan ini adalah melalui program cybercell, Telkomsel bertekad untuk menjadi operator kelas dunia sehingga mencapai status operator GSM Indonesia yang berstandar internasional dengan menggabungkan pelayanan handal dan profesionalisme, teknologi, pengelolaan usaha dan pemasaran yang efisien.


(48)

3. Struktur Organisasi PT Telkomsel Indonesia a. Struktur Organisasi

Didalam berusaha untuk mencapai suatu tujuan akan memerlukan suatu kerja sama antara orang-orang yang terkait didalamnya , sehingga orang yang terlibat didalam tujuan ini memegang peranan penting demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan, apalagi jika hal tersebut dilakukan dalam dunia bisnis, jelas sekali bahwa kerja sama yang dilakukan harus lebih terencana, untuk mencapai tujuan kerja sama ini biasanya dilakukan dalam suatu wadah yang dalam masyarakat dikenal dengan nama organisasi.

Dalam pencapaian tujuan kita melihat bahwa unsur manusia yang mempunyai peranan yang penting sekali dalam rangka melaksanakan aktivitasnya guna mencapai suatu kerja sama yang baik.Manusia atau individu di sini dituntut untuk saling mengerti akan fungsi-fungsi dan statusnya masing-masing. Jadi dengan demikian manusia berperan dalam organisasi tadi sangat membantu kelancaran jayanya organisasi dalam perusahaan yang bersangkutan.

Kita dapat melihat bagan / struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Telkomsel, khususnya Divisi Sistem Informasi (SISFO).


(49)

Sumber : PT. Telkomsel


(50)

INFORMATION TECHNOLOGY SUB

DIRECTORATE IT DEVELOPMENT DIVISION IT APPLICATION OPERATION DIVISION IT PLANNING DIVISION IT INFRASTRUCTURE DIVISION

IT PLANNING & ARCHITECTURE GROUP IT SECURITY GROUP IT CORPORATE SYSTEM DEV. DEPT. IT BUSINESS SYSTEM DEV. DEPT. IT VALUE ADDED SYSTEM DEV. DEPT. IT CUSTOMER OPERATION DEPT. IT CORPORATE OPERATION DEPT. IT SERVICE MAGT DEPT.

IT DATA CENTER DEPT. IT DATA COMMUNICATION DEPT. IT OPERATIO SUPPORT SYSTEM DEPT.

Sumber : PT. Telkomsel

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Sub-Directorat Information Technology b. Tugas dan Deskripsi Kerja :

1) Sub Direktorat Information Technology

(a). Memastikan terlaksananya IT Strategy, IT Architecture, IT Security System/Policy, IT Policy & IT Programs.

(b). Memastikan pembangunan IT System yang mencakup Corporate System, Business System & Value Added System, dalam rangka mendukung pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal dan internal secara efisien dan efektif.


(51)

(c). Memantau kelancaran operasional dan pemeliharaan IT Infrastructure dan IT Application serta bertanggung jawab atas performansinya.

(d) Bertanggung jawab dalam hal prevensi, deteksi dan pemecahan masalah IT yang related terhadap fraud dan security isu.

2) Divisi IT Application Operations

(a). Memastikan kelancaran pengoperasian dan pemeliharaan aplikasi yang dipergunakan korporasi.

(b). Memastikan implementasi system pengamanan logis untuk aplikasi korporasi.

(c). Memastikan quality assurance untuk implementasi software. 3) Department IT Corporate Operation

(a). Melakukan pemeliharaan terhadap sistem aplikasi yang mendukung internal bisnis proses Telkomsel.

(b). Menjamin ketersediaan sistem yang akurat, konsisten dan highly-available.

Ruang lingkup kegiatan (Scope of Work):

(a). Memelihara sistem production (OASIS, Supply Chain Management, Datawarehouse, etc) serta memastikan kesiapannya dengan :

(1) Melakukan sistem upgrade termasuk memperbaharui kontrak

maintenance dengan vendor dan apply patch, service pack atau version upgrade.


(52)

(2) Mengidentifikasi sistem update dan standar pengukuran kinerja sistem. (3) Menganalisa kinerja system dan meramalkan trend-nya berdasarkan hasil

monitoring yang dilakukan.

(4) Memastikan availability dan reliability aplikasi terkait dengan cara membandingkan kinerja sistem sekarang dengan target yang ditentukan serta identifikasi setiap terjadinya degradasi sistem.

(5) Memberikan dukungan operasional kepada IT Service Management

terhadap masalah yang timbul pada kegiatan rutin (second level) pada aplikasi korporasi.

(6) Berpartisipasi dalam pembangunan sistem aplikasi yang berhubungan dengan sistem korporat maupun VAS (Value Added Service).

(7) Mendukung kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sistem IT di Kantor Regional.

(8) Membangun dan mengimplementasikan strategy/action plan untuk memecahkan permasalahan aplikasi

4. Uraian Kegiatan Administrasi Sistem Yang Berjalan

Sistem yang ada sebelumnya di Sub DirectorateInformation Technology (IT) di PT Telkomsel hanya sistem administrasi surat menyurat yang meliputi proses penomoran surat keluar, pengiriman surat, penerimaan surat, disposisi surat masuk/keluar, dokumentasi surat keluar/masuk pada Sub DirectorateInformation Technology di PT Telkomsel adalah sangat tinggi sekali.


(53)

Surat yang keluar/masuk pada pada umumnya berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan seluruh kegiatan operasional dan non operasional di PT Telkomsel. Sehubungan dengan adanya Department IT Corporate Operation yang bertanggung jawab terhadap availability dan reliability sistem-sistem aplikasi corporate yang digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis PT Telkomsel, maka surat-surat yang keluar/masuk ke Sub Directorate IT PT Telkomsel ada yang berkaitan dengan sistem-sistem aplikasi corporate tersebut.

Saat ini kegiatan administrasi surat menyurat (distribusi dan dokumentasi) untuk sistem aplikasi bisnis corporate yang digunakan oleh PT Telkomsel yang ada di Sub Directorate IT PT Telkomsel seorang sekertaris. Kegiatan surat menyurat ini terdiri dari beberapa proses diantaranya : proses penomoran surat keluar, pengiriman surat, penerimaan surat, disposisi surat masuk/keluar, dokumentasi surat keluar/masuk. 4.2 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterprestasikan secara objektif untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan sebagai berikut:


(54)

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Pria 46 48%

2 Wanita 50 52%

Jumlah 96 100%

Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner (Juli 2012).

Pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak diteliti adalah pria yaitu sebanyak 46 orang (48%), sedangkan sisanya yakni sebanyak 50 orang (52%) adalah wanita. Dalam hal jenis kelamin pada pengguna operator selluler

jumlah responden tidak memiliki perbedaan jauh, hal ini dikarenakan baik pria maupun wanita kerap melakukan perpindahan operator selluler dari satu operator

selluler ke operator selluler lainnya yang menurut mereka lebih baik.

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Operator Selluler Yang Digunakan Saat Ini

Karakteristik responden berdasarkan operator selluler yang digunakan saat ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:


(55)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Operator Frekuensi Persentase

1 Telkomsel 31 32,3%

2 XL 40 41,6%

3 Menggunakan

keduanya 25 26,1%

4 Jumlah 96 100%

Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner (Juli 2013)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan operator selluler saat ini yaitu Telkomsel sebanyak 31 orang (32,3), diikuti dengan XL sebanyak 40 orang (41,6), serta responden yang menggunakan kedua operator

selluler tersebut sebanyak 25 (26,1).

Berdasarkan karakteristik usia responden tersebut mengindikasikan bahwa responden paling banyak menggunakan operator selluler XL. Hal ini dikarenakan operator XL lebih memiliki tarif telpon, sms dan internet yang lebih murah dibandingkan operator Telkomsel.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

4.2.2.1 Deskripsi Variabel Penentuan Harga (X1)

Harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.


(56)

Hasil tanggapan terhadap harga dapat dijelaskan pada Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3

Distribusi Pendapat Responden terhadap Harga (X1)

Item Pernyataan

SS S KS TS STS Total F

Pengguna Total %

F % F % F % F % F % F %

1 37 38.5 35 36.5 19 19.8 4 4.2 1 1 96 100

2 27 28.1 32 33.3 23 24 10 10.4 4 4.2 96 100

3 34 35.4 33 34.4 24 25 5 5.2 - - 96 100

4 34 35.4 33 34.4 16 16.7 10 10.4 3 3.1 96 100

5 41 42.7 36 37.5 12 12.5 5 5.2 2 2.1 96 100

6 41 42.7 29 30.2 20 20.8 6 6.3 - - 96 100

7 38 39.6 30 31.3 13 13.5 10 10.4 5 5.2 96 100

Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (Juli 2013) Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa:

1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa tarif telepon operator XL lebih terjangkau, yaitu 1% menyatakan sangat tidak setuju, 4,2% menyatakan tidak setuju, 19,8% menyatakan kurang setuju, 36,5% menyatakan setuju dan 38,5% menyatakan sangat setuju.

2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa tarif sms operator XL lebih terjangkau, yaitu 4,2% menyatakan sangat tidak setuju, 10,4% menyatakan tidak setuju, 24% menyatakan kurang setuju, 33,3% menyatakan setuju dan 28,1% menyatakan sangat setuju.

3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa tarif internet operator XL lebih terjangkau, yaitu 5,2% menyatakan tidak setuju, 25% menyatakan kurang setuju, 34,4% menyatakan setuju dan 35,4% menyatakan sangat setuju.


(57)

4. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa beralihnya saya ke operator lain disebabkan oleh karena harganya sesuai dengan kualitas yang dimiliki, yaitu 5,2% menyatakan sangat tidak setuju, 10,4% menyatakan tidak setuju, 13,5% menyatakan kurang setuju, 31,3% menyatakan setuju dan 39,6% menyatakan sangat setuju.

5. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa tarif paket telepon operator XL lebih terjangkau, yaitu 2,1% menyatakan sangat tidak setuju, 5,2% menyatakan tidak setuju, 12,5% menyatakan kurang setuju, 37,5% menyatakan setuju dan 42,7% menyatakan sangat setuju

6. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa tarif paket telepon operator sms lebih terjangkau, yaitu 6,3% menyatakan tidak setuju, 20,8% menyatakan kurang setuju, 30,2% menyatakan setuju dan 42,7% menyatakan sangat setuju

7. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa tarif paket telepon operator sms lebih terjangkau, yaitu 5,2% menyatakan sangat tidak setuju, 10,4% menyatakan tidak setuju, 13,5% menyatakan kurang setuju, 31,3% menyatakan setuju dan 39,6% menyatakan sangat setuju

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap harga melalui seluruh pernyataan yang diberikan peneliti, responden sangat setuju dengan seluruh pernyataan, XL memiliki tarif telepon, sms dan internet yang murah dan XL juga menawarkan paket telepon, sms dan internet yang terjangkau sehingga konsumen memilih beralih ke operator XL.


(58)

4.2.2.2 Deskripsi Variabel Iklan (X2)

Iklan adalah komunikasi komersil dan non-personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal. Hasil tanggapan terhadap iklan dapat dijelaskan pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Distribusi Pendapat Responden terhadap Iklan (X2)

Item Pernyataan

SS S KS TS STS Total F

Pengguna Total %

F % F % F % F % F % F %

1 26 27.1 33 34.4 23 24 12 12.5 2 2.1 96 100

2 22 22.9 33 34.4 29 30.2 9 9.4 3 3.1 96 100

3 22 22.9 32 33.3 30 31.3 9 9.4 3 3.1 96 100

4 31 32.3 35 36.5 20 20.8 7 7.3 3 3.1 96 100

Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (Juli 2013) Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa iklan operator XL yang dibintangi oleh Band Noah lebih menarik dibandingkan operator Telkomsel, yaitu 2,1% menyatakan sangat tidak setuju, 12,5% menyatakan tidak setuju, 24% menyatakan kurang setuju, 34,4% menyatakan setuju dan 27,1% menyatakan sangat setuju. 2. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa iklan operator Telkomsel yang

dibintangi oleh Sule kurang menarik dibandingkan dengan iklan XL, yaitu 3,1% menyatakan sangat tidak setuju, 9,4% menyatakan tidak setuju, 30,2% menyatakan kurang setuju, 34,4% menyatakan setuju dan 22,9% menyatakan sangat setuju.


(59)

3. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa iklan operator XL memiliki frekuensi yang lebih sering di media daripada operator Telkomsel, yaitu 3,1% menyatakan sangat tidak setuju, 9,4% menyatakan tidak setuju, 31,3% menyatakan kurang setuju, 33,3% menyatakan setuju dan 22,9% menyatakan sangat setuju.

4. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa tayangan iklan XL lebih mudah dipahami dibandingkan operator Telkomsel, yaitu 3,1% menyatakan sangat tidak setuju, 7,3% menyatakan tidak setuju, 20,8% menyatakan kurang setuju, 36,5% menyatakan setuju dan 32,3% menyatakan sangat setuju.

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap iklan melalui seluruh pernyataan yang diberikan peneliti, responden setuju dengan seluruh pernyataan artinya Band Noah sukses membintangi iklan XL, mereka mampu menyampaikan pesan XL dengan baik dan diterima oleh konsumen. Frekuensi iklan XL yang sering di media menambah daya tarik pada konsumen. Hal tersebut membuat konsumen beralih ke operator XL.

4.2.2.3 Deskripsi Variabel Beralih Ke Pesaing (Y)

Perilaku beralih yang dilakukan konsumen karena beberapa alasan tertentu atau diartikan juga sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke produk atau jasa lain. Hasil tanggapan terhadap keberhasilan usaha dapat dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut ini:


(60)

Tabel 4.5

Distribusi Pendapat Responden terhadap Beralih Ke Pesaing (Y) Item

Pernyataan

SS S KS TS STS Total F

Pengguna Total %

F % F % F % F % F % F %

1 40 41.7 30 31.3 20 20.8 6 6.3 - - 96 100

2 31 32.3 35 36.5 20 20.8 7 7.3 3 3.1 96 100

3 32 33.3 33 34.4 20 20.8 8 8.3 3 3.1 96 100

Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (Juli 2013) Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Melalui pernyataan Saya beralih dari operator Telkomsel ke operator XL karena keinginan sendiri, yaitu 6,3% menyatakan tidak setuju, 20,8% menyatakan kurang setuju, 31,3% menyatakan setuju dan 41,7% menyatakan sangat setuju.

2. Melalui pernyataan Saya beralih dari operator Telkomsel ke operator XL karena iklan operator XL menarik, yaitu 3,1% menyatakan sangat tidak setuju, 7,3% menyatakan tidak setuju, 20,8% menyatakan kurang setuju, 36,5% menyatakan setuju dan 32,3% menyatakan sangat setuju.

3. Melalui pernyataan Saya beralih dari operator Telkomsel ke operator XL karena ketidakpuasan terhadap produk Telkomsel, yaitu 3,1% menyatakan sangat tidak setuju, 8,3% menyatakan tidak setuju, 20,8% menyatakan kurang setuju, 34,4% menyatakan setuju dan 33,3% menyatakan sangat setuju.

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap beralih ke pesaing melalui seluruh pernyataan yang diberikan peneliti, responden setuju dengan seluruh pernyataan artinya konsumen memiliki keinginan untuk berpindah ke operator lain


(61)

karena ketidakpuasan terhadap produk Telkomsel dan juga karena mendapat pengaruh dari teman/kerabat/famili dan lain-lain.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas adalah mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat pp plot yang membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari keduanya berbentuk linear (dapat didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Ada tiga pendekatan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan Histogram, pendekatan Grafik dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.

1. Pendekatan Histogram

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juli 2013) Gambar 4.3

Histogram Uji Normalitas

Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.


(62)

2. Pendekatan Grafik

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juli 2013) Gambar 4.4 Plot Uji Normalitas

Pada grafik scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.

3. pendekatan Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 96

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .92700810

Most Extreme Differences Absolute .090

Positive .090

Negative -.061

Kolmogorov-Smirnov Z .881

Asymp. Sig. (2-tailed) .420

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(63)

Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai Asymp.sig. (2-tailed) adalah 0,846 dan diatas nilai signifikan (0,05) dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal. 4.3.2 Pengujian Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Hasil pengujian pada lampiran sebagaimana juga pada Gambar 4.3 di halaman berikut :

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juli 2013) Gambar 4.5: Scatterplot


(64)

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, yang berarti bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini.

4.3.3 Pengujian Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut :

a). VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas.

b). Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Tabel 4.7

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.063 1.302 -.049 .961

Harga .382 .048 .621 7.988 .000 .930 1.075 Iklan .085 .037 .179 2.295 .024 .930 1.075 a. Dependent Variable: BeralihKePesaing


(65)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai prediktor model regresi menunjukkan nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF berada di bawah 5. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dan dapat digunakan sebagai variabel yang saling independen.

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

4.4.1 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serentak) variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu: H0 diterima jika Fhitung< Ftabel pada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%

Tabel 4.8

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 74.352 2 37.176 42.350 .000a

Residual 81.638 93 .878

Total 155.990 95

a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga b. Dependent Variable: BeralihKePesaing


(66)

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar

42.350> dari nilai Ftabel yakni sebesar 2,70 dengan tingkat signifikansi 0,000. Kriteria

pengujian hipotesis jika Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05,

menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari harga (X1) dan iklan (X2)

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap yaitu Keputusan Beralih Ke Pesaing pada operator Telkomsel.

4.4.2 Uji Parsial/Uji Individu (Uji t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Kriteria Pengambilan Keputusan, yaitu: H0 diterima, apabila thitung< ttabelpada α = 5%

Ha diterima, apabila thitung> ttabelpada α = 5%

Berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing variabel secara parsial: Tabel 4.9

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.063 1.302 -.049 .961

Harga .382 .048 .621 7.988 .000

Iklan .085 .037 .179 2.295 .024

a. Dependent Variable: BeralihKePesaing


(67)

1. Berdasarkan hasil output tersebut maka rumus persamaan regresinya adalah: Y = 0.036+0,382X1+ 0,85X2

Keterangan:

Y: Beralih Ke Pesaing X1: Harga

X2: Iklan

2. Berdasarkan perolehan hasil uji t diatas terlihat tingkat signifikansi (0,000) < (lebih kecil dari) 0,05 dan nilai thitung (7,988) > ttabel (0,6770), dapat disimpulkan

bahwa variabel harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Artinya, jika variabel harga ditingkatkan maka keputusan beralih ke pesaing pada operator telkomsel (Y) akan meningkat.

3. Berdasarkan perolehan hasil uji t diatas terlihat tingkat signifikansi (0,024) < (lebih kecil dari) 0,05 dan nilai thitung (2.295) > ttabel (0,6770), dapat disimpulkan

bahwa variabel iklan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Artinya, jika variabel iklan ditingkatkan maka keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel (Y) akan meningkat.


(68)

4.4.3 Pengujian Koefisien Determinan (R²)

Koefisien determinasi menunjukkan besar kecilnya kontribusi variabel bebas (harga dan iklan) terhadap variabel terikat (beralih ke pesaing), dimana 0 < R2< 1. Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat

Tabel 4.10

Analisis Regresi Linear Berganda Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .690a .477 .465 .93692

a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 (Juli 2013) Pada Tabel 4.10 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. R sebesar 0,690berarti hubungan antara antara harga (X1), dan iklan (X2), terhadap

keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel sebesar 69%. Hal ini berarti hubungannya erat.

2. Adjusted R2 sebesar 0,465berarti 46,5% faktor-faktor keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel hanya dapat dijelaskan oleh harga (X1), dan iklan (X2),

sedangkan sisanya sebesar 53,5% dapat dijelaskan faktor-faktor yang tidak diteliti oleh penelitian ini.


(69)

4.5 Pembahasan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dua variabel independen yaitu harga, dan iklan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing pada operator Telkomsel. Penjelasan dari masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut:

4.5.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Beralih Ke Pesaing

Faktor harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing yaitu terlihat tingkat signifikansi (0,000) < (lebih kecil dari) 0,05 dan nilai thitung (7,988) > ttabel (0,6770). Hal ini dikarenakan harga yang

ditawarkan suatu produk yang lebih mahal sementara karakteristik yang ditawarkan sama dengan produk saingannya, hal semacam itu juga dapat menyebabkan perpindahan penggunaan produk.

Hasil penelitian juga menjelaskan bahwaharga suatu merek yang lebih mahal dengan karakteristik yang ditawarkan sama dengan produk pesaing, dapat menyebabkan pelanggan berpindah kepada perusahaan pesaing, konsumen akan loyal pada produk berkualitas tinggi dengan harga yang wajar. Harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk karena berbagai alasan.


(70)

4.5.2 Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Beralih Ke Pesaing

Faktor iklan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan beralih ke pesaing yaitu terlihat tingkat signifikansi (0,024) < (lebih kecil dari) 0,05 dan nilai thitung (2.295) > ttabel (0,6770). Walaupun ternyata pengaruhnya

kecil namun iklan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan konsumen kemungkinan beralih ke produk pesaing, adanya iklan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya keputusan perpindahan pelanggan kepada pesaing.

Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa periklanan memberikan perangsang dan pendorong bagi konsumen untuk berpindah kepada produk pesaing dan menyatakan bahwa konsumen dengan tingkat persepsi yang berbeda mempunyai berbagai macam kemungkinan untuk berpindah ke pesaing. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Stephan dan Tannenholz dalam Hafizha (2010:64) disebutkan alasan peralihan merek produk yang berkaitan dengan kegiatan periklanan yaitu adanya campur tangan kegiatan periklanan dan promosi merubah probabilitas seorang konsumen dalam membeli sebuah produk pada suatu kategori yang sama di masa yang akan datang. Berdasarkan pendapat tersebut periklanan dapat menarik konsumen untuk beralih ke merek pesaing. Seperti Iklan XL yang dibintangi oleh salah satu grup band yang sedang naik daun yaitu band NOAH, berhasil menarik konsumen untuk menggunakan produk XL.


(1)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 3.1 3.1 3.1

2.00 10 10.4 10.4 13.5

3.00 16 16.7 16.7 30.2

4.00 33 34.4 34.4 64.6

5.00 34 35.4 35.4 100.0

Total 96 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 2 2.1 2.1 2.1

2.00 5 5.2 5.2 7.3

3.00 12 12.5 12.5 19.8

4.00 36 37.5 37.5 57.3

5.00 41 42.7 42.7 100.0

Total 96 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 6 6.3 6.3 6.3

3.00 20 20.8 20.8 27.1

4.00 29 30.2 30.2 57.3

5.00 41 42.7 42.7 100.0


(2)

VAR00007

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 5 5.2 5.2 5.2

2.00 10 10.4 10.4 15.6

3.00 13 13.5 13.5 29.2

4.00 30 31.3 31.3 60.4

5.00 38 39.6 39.6 100.0

Total 96 100.0 100.0

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 2 2.1 2.1 2.1

2.00 12 12.5 12.5 14.6

3.00 23 24.0 24.0 38.5

4.00 33 34.4 34.4 72.9

5.00 26 27.1 27.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 3.1 3.1 3.1

2.00 9 9.4 9.4 12.5

3.00 29 30.2 30.2 42.7

4.00 33 34.4 34.4 77.1


(3)

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 3.1 3.1 3.1

2.00 9 9.4 9.4 12.5

3.00 30 31.3 31.3 43.8

4.00 32 33.3 33.3 77.1

5.00 22 22.9 22.9 100.0

Total 96 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 3.1 3.1 3.1

2.00 7 7.3 7.3 10.4

3.00 20 20.8 20.8 31.3

4.00 35 36.5 36.5 67.7

5.00 31 32.3 32.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 6 6.3 6.3 6.3

3.00 20 20.8 20.8 27.1

4.00 30 31.3 31.3 58.3

5.00 40 41.7 41.7 100.0


(4)

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 3.1 3.1 3.1

2.00 7 7.3 7.3 10.4

3.00 20 20.8 20.8 31.3

4.00 35 36.5 36.5 67.7

5.00 31 32.3 32.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 3 3.1 3.1 3.1

2.00 8 8.3 8.3 11.5

3.00 20 20.8 20.8 32.3

4.00 33 34.4 34.4 66.7

5.00 32 33.3 33.3 100.0

Total 96 100.0 100.0


(5)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 96

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .92700810

Most Extreme Differences Absolute .090

Positive .090

Negative -.061

Kolmogorov-Smirnov Z .881

Asymp. Sig. (2-tailed) .420

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(6)

Multikolinieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -.063 1.302 -.049 .961

Harga .382 .048 .621 7.988 .000 .930 1.075 Iklan .085 .037 .179 2.295 .024 .930 1.075 a. Dependent Variable: BeralihKePesaing

Analisis Regresi Berganda

Model Summary Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .690a .477 .465 .93692

a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga

ANOVAb Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 74.352 2 37.176 42.350 .000a

Residual 81.638 93 .878

Total 155.990 95

a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga b. Dependent Variable: BeralihKePesaing

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta