Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 45 lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga mudah diolah. Bentuk tes atau instrumen yang akan digunakan dalam mengukur keterampilan guling depan, guling belakang dan baling-baling ini mengacu pada Pedoman Penilaian Praktik Penjas dalam Modul Didaktik Metodik Pembelajaran Senam oleh Uhamisastra, dkk. Suntoda 2013:1 menjelaskan bahwa “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasidata tentang seseorang atau objek tertentu”. Untuk penilaian psikomotor, dalam pedoman tersebutdijelaskan setiap satu aspek dalam rangkaian gerak memiliki skor yang menjadi patokan penilaian, penilaian dilihat dari hasil gerakan dengan aspek-aspek gerak yang terdapat dalam rangkaian gerak tersebut. Untuk penilaian kognitif, penulis akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam bentuk pertanyaan tertulis. Selanjutnya untuk penilaian afektif penulis akan memperhatikan penilaian sikap yang tertuang dalam standar kompetensi kurikulum 2013 Permendikbud No 702013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK. Dalam hal ini instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan kognitif, tes kemampuan afektifserta tes kemampuan psikomotor guling depan, guling belakang, baling-baling, dan senam aerobik. Berikut adalah kisi-kisi instrumen pengukuran kognitif, afektif dan psikomtor yang akan digunakan dalam penelitian ini: 1. Instrumen Pengukuran Kognitif Instrumen pengukuran kemampuan kognitif ini disusun untuk menguji kemampuan siswa dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru, pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru. Berikut adalah kisi-kisi instrumen pengukuran kognitif dalam penelitian ini : Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Kognitif Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 46 Variabel Sub Kognitif Indikator Kode soal No soal Dalam konteks pendidikan, Bloom dan kawan-kawandalam Makmun. 2007:26 telah merinci dan sistematikanya secara meningkat. Secara garis besarThe Cognitive Domain Kawasan Kognitif adalah sebagai berikut: Knowledge pengetahuan, Comprehension pemahaman, Application penerapan, Analysis penguraian, synthesis memadukan, Pengetahuan Siswa mengetahui keterampilan senam lantai guling depan, guling belakang dan baling-baling serta senam ritmik. C 1 1, 2, 3, 19, 25, 32, 35, 36, 37, 38. Pemahaman Siswa paham keterampilan senam lantai guling depan, guling belakang dan baling-baling serta senam ritmik. C 2 4, 5, 18, 20, 28, 31, 33, 34, 40, 41, Penerapan Siswa mampu menerapkan C 3 6, 7, 8, 12, 17, Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Kognitif Lanjutan Evaluation penilaian. keterampilan senam lantai guling depan, guling belakang dan baling-baling serta senam ritmik. 29, 42, 43, 49, 54. Penguraian Siswa mampu menguraikan keterampilan senam lantai guling depan, guling belakang dan baling-baling serta senam ritmik. C 4 9, 13, 14, 22, 39, 44, 52, 53, 57, 58, 60. Memadukan Siswa mampu mengintegrasi informasi keterampilan senam C 5 10, 11, 26, 27, 30, 46, 47, 56, Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 47 lantai guling depan, guling belakang dan baling-baling serta senam ritmik. 59. Evaluasi Siswa mampu menilai kemampuan dalam keterampilan senam lantai guling depan, guling belakang dan baling- baling serta senam ritmik. C 6 15, 16, 21, 23, 24, 45, 48, 50, 51. Berdasarkan kisi-kisi yang telah penulis susun diatas, maka disusunlah sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diujikan kepada sampel penelitian. Jenis kuesioner tertutup dengan empat alternatif jawaban adalah yang akan diberikan. Arikunto 2006:152 menjelaskan: “kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”. 2. Instrumen Pengukuran Afektif Instrumen pengukuran kemampuan afektif ini disusun untuk mengukur perilaku yang ditampilkan siswa selama proses belajar mengajar. Berikut adalah kisi-kisi instrumen pengukuran afektif dalam penelitian ini : Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Afektif Variabel Sub Afektif Indikator Dalam konteks pendidikan, Bloom dan kawan-kawan Makmun. 2007:27 telah merinci dan sistematikanya secara meningkat. Secara garis Tekun 1. Menyukai tantangan 2. Giat dalam belajar dan bekerja 3. Tidak mudah menyerah menghadapi kesulitan 4. Berusaha menjadi lebih baik Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 48 besarThe Affective Domain Kawasan Afektif adalah : Receiving penerimaan, Responding sambutan, Valuing penghargaan, Organization pengorganisasian, Characterization by Value or Value Complex karakterisasi, internalisasi, penjelmaan. Kerjasama 1. Terlibat aktif dalam bekerja kelompok 2. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan 3. Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan 4. Rela berkorban untuk teman lain Tanggung jawab 1. Melaksanakan tugas individu dengan baik 2. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan 3. Mengembalikan barang yang dipinjam 4. Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Toleran 1. Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat 2. Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan gender 3. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya 4. Dapat mememaafkan kesalahankekurangan orang lain Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Afektif Lanjutan Kreativitas 1. Dapat menyatakan pendapat dengan jelas ideational fluency 2. Dapat menemukan ide baru yang belum dijelaskan guru originality 3. Mengenali masalah yang perlu dipecahkan dan tahu bagaimana memecahkannya critical thinking Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49 4. Senang terhadap materi pelajaran dan berusaha mempelajarinya enjoyment 5. Mempunyai rasa seni dalam memecahkan masalah aesthetics 6. Berani mengambil risiko untuk menemukan hal-hal yang baru risk-taking 7. Mencoba berulang-ulang untuk menemukan ide yang terbaik 8. cyclical procedure Kejujuran 1. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujianulangan 2. Tidak menjadi plagiat mengambilmenyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber dalam mengerjakan setiap tugas 3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya 4. Melaporkan barang yang ditemukan 5. Melaporkan data atau informasi apa adanya 6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Afektif Lanjutan Kecermatan 1. Mengerjakan tugas dengan teliti 2. Berhati-hati dalam menggunakan peralatan 3. Memperhatikan keselamatan diri 4. Memperhatikan keselamatan lingkungan Santun 1. Baik budi bahasanya sopan ucapannya Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 50 2. Menggunakan ungkapan yang tepat 3. Mengekspresikan wajah yang cerah 4. Berperilaku sopan Responsif 1. acuh tidak merespon 2. ragu-ragubimbang dalam merespon 3. lamban memberikan respontanggapan 4. cepat meresponmenanggapi Proaktif 1. berinisiatif dalam bertindak 2. mampu menggunakan kesempatan 3. memiliki prinsip dalam bertindak tidak ikut- ikutan 4. bertindak dengan penuh tanggung jawab Taat menjalankan agama 1. Disiplin selalu tepat waktu dalam menjalankan agamanya 2. Teratur dalam menjalankan agamanya 3. Bersungguh-sungguh menjalankan ajaran agama 4. Berakhlakberperilaku santun dan menghargai orang lain 3. Instrumen Pengukuran Psikomotor Instrumen pengukuran kemampuan psikomotor ini disusun untuk mengukur penampilan siswa saat mempraktikan keterampilan senam lantai, yaitu gerakan guling depan, guling belakang, baling-baling dan senam aerobik. Berikut adalah kisi-kisi instrumen pengukuran psikomotor dalam penelitian ini : Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Psikomotor Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 51 Variabel Sub Psikomotor Indikator Peter H. Werner 1994 dalam Mahendra, 2001:3 mengatakan : senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau pada alat, yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh. Guling depan 1. Kekuatan dorongan 2. Lurusnya tungkai 3. Kebulatan badan 4. Urutan berguling 5. Kaki rapat dan kedua lengan memeluk lutut 6. Berdiri tanpa bantuan lengan dan seimbang saat berdiri Guling belakang 1. Telapak tangan terbuka 2. Dagu ditarik ke arah dada 3. Kebulatan badan 4. Urutan berguling 5. Kaki rapat dan kedua lengan lurus ke depan 6. Berdiri tanpa bantuan lengan dan seimbang saat berdiri Baling-baling 1. Kekuatan tangan tumpuan 2. Posisi kedua tangan tumpuan 3. Kaki lurus dan membuka 4. Mendarat tangan dan kaki secara berurutan 5. Berdiri seimbang saat berdiri Senam Aerobik 1. Digerakan dengan memberi tenaga. 2. Digerakan sesuai dengan urutan. 3. Digerakan dengan memberi tenaga. 4. Digerakan sesuai dengan urutan. 5. Gerakan sesuai dengan urutan gerak. 6. Gerakan sesuai dengan irama musik.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum sebuah instrumen digunakan dalam sebuah penelitian, instrumen terlebih dahulu di uji dan harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Sugiyono 2013:173: “... instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52 yang valid dan reliabel”. Oleh sebab itu peneliti harus mampu menyusun instrumen penelitian dan mampu untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Valid sering diartikan dengan tepat guna atau sesuai dengan peruntukannya, Sugiyo no 2013:173 menjelaskan bahwa : “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diu kur”. Selanjutnya Suntoda 2013:9 menjelaskan: “sebuah instrumen dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur secara tepat terhadap apa yang semestinya diukur”. Selanjutnya reliabilitas dapat dikatakan keajegan, yaitu hasil yang diperoleh dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama atau dapat dikatakan hasil yang diperoleh stabil, Sugiyono 2013: 173 menjelaskan: “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. a. Uji Coba Angket Angket yang telah peneliti susun, selanjutnya diuji cobakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas dari setiap butir-butir pertanyaannya. Dari hasil pengujian tersebut akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpul data dalam penelitian. Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014 di SMK Negeri 1 Bandung, Kota bandung. Angket tersebut di uji cobakan kepada 29 siswa. Berikut adalah langkah-langkah pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian: 1. Analisis validitas instrumen Sugiyono 2013:172 menjelaskan: “Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”. Pengujian validitas sangat penting dilakukan, dengan hasil validitas yang tinggi dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.