Dini Asri Kusnia Dewi, 2014 Desain Didaktis Konsep Garis Singgung Lingkaran Pada Pembelajaran Matematika Di Sekolah
Menengah Pertama Berdasarkan Learning Obstacle Dan Learning Trajectory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
responden yang jumlahnya sedikit. Wawancara dilakukan agar peneliti dapat mengidentifikasi kesulitan belajar dalam konsep garis singgung lingkaran.
Observasi adalah suatu teknik evaluasi non tes yang menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian. Data yang diperoleh dari hasil observasi
bersifat relatif karena dipengaruhi oleh keadaan dan subjektivitas pengamat. Observasi yang dilakukan penulis adalah onservasi non partisipant, artinya
penulis hanya bertindak sebagai pengamat independent tanpa harus masuk kedalam kehidupan sehari-hari subjek yang diteliti.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk memeroleh data langsung dari tempat peneliti, meliputi video pembelajaran,
buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, dan data lain yang relevan. Hal ini ditujukan untuk perolehan data yang semakin objektif.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
peneliti dalam tahap analisis data sebagai berikut. 1.
Mengumpulkan informasi 2.
Menganalisis secara keseluruhan informasi yang diperoleh 3.
Mengklasifikasikan informasi yang diperoleh 4.
Membuat uraian terperinci mengenai hal-hal muncul pada saat pengujian 5.
Mencari hubungan dan membandingkan antara beberapa kategori 6.
Menemukan dan menetapkan pola atas dasar data aslinya 7.
Melakukan interpretasi 8.
Menyajikan secara naratif
Dini Asri Kusnia Dewi, 2014 Desain Didaktis Konsep Garis Singgung Lingkaran Pada Pembelajaran Matematika Di Sekolah
Menengah Pertama Berdasarkan Learning Obstacle Dan Learning Trajectory Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa masalah yang terdapat dalam pembelajaran konsep garis
singgung lingkaran di Sekolah Menengah Pertama SMP yaitu siswa masih mengalami kesulitan belajar terkait dengan materi prasayat, yaitu teorema
Pythagoras. Hal ini terjadi akibat dari pengalaman belajar yang biasa menghapal dan menghitung, bukan memahami konsep.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis membuat desain didaktis awal konsep garis singgung lingkaran yang disusun mulai pengertian garis singgung lingkaran,
sifat garis singgung lingkaran, sampai pada menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dan dalam dau lingkaran. Desain ini disusun untuk memudahkan
proses berpikir siswa dalam menghitung panjang garis singgung lingkaran dan mengurangi kebiasaan siswa untuk bergantung pada sebuah rumus.
Adapun hasil implementasi desain didaktis alternatif konsep garis singgung lingkaran :
1. Pada awal pembelajaran siswa mengalami kesulitan saat menggambar
kedudukan sebuah lingkaran dengan garis. Namun kesulitan itu membuahkan hasil yaitu pemahaman siswa yang kuat terhadap pengertian garis singgung
lingkaran. 2.
Pada saat siswa mengerjakan dua aktivitas untuk menemukan sifat garis singgung lingkaran, hambatan siswa hanya bersifat teknis. Siswa mampu
memahami sifat garis singgung lingkaran dengan baik. 3.
Pada saat menghitung panjang garis singgung persekutuan luar maupun dalam dua lingkaran siswa mengalami kesulitan ketika menghitung panjang
garis singgung pada dua buah lingkaran yang jari-jarinya berbeda. Siswa