Ciri-ciri Jabatan Profesionalisme Profesionalisme Guru 1. Pengertian Profesionalisme Guru

59 Untuk menjadi profesionalisme, seorang guru diharuskan memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada siswa dalam proses belajarnya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan mata pelajaran yang diajarkanya serta cara mengajarkanya pada siswa. Ketiga, guru bertanggung-jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi. Keempat, guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukanya dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam profesinya. 102 Dari pemahaman tentang pengertian atau definisi “profesional” dan pengertian “guru” maka dapat ditarik kesimpulan bahwa profesional guru secara utuh yaitu seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan yang memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan atau latihan dilembaga pendidikan guru dan mampu mengembangkan profesinya secara ilmiah. 103

2. Ciri-ciri Jabatan Profesionalisme

Setelah kita memahami pengertian profesi, profesional dan profesionalisme maka kita tahu bahwa sesuatu professional aktivitas tersebut sarat dengan pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan tertentu dan tidak semua pekerjaan menunjuk pada sebuah profesi. “Adapun ciri-ciri dan syarat dari profesi adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Houston sebagaimana dikutip oleh HM. Arifin yaitu: 1. Profesi harus memenuhi kebutuhan berdasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah 102 Ibid, h. 152. 103 W.J.S. Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,2003, h. 911. 60 yang dapat diterima oleh masyarakat dan prinsip-prinsip itu telah benar-benar teruji dan benar. 2. Harus diperoleh melalui kultur dan professional yang cukup memadai. 3. Menguasai seperangkat ilmu pengetahuan yang sistematik dan kekhususan. 4. Harus dapat membuktikan skill yang diperlukan masyarakat dimana kebanyakan orang tidak memiliki skill tersebut yaitu skill yang sebagian merupakan pembawaan dan sebagian merupakan hasil belajar. 5. Memenuhi syarat-syarat penilaian terhadap penampilan dalam pelaksanaan tugas dilihat dari segi waktu dan cara kerja. 6. Harus dapat mengembangkan teknik-teknik imiah dari hasil pengalaman yang teruji. 7. Merupakan tipe pekerjaan yang memberikan keuntungan yang hasil-hasilnya tidak dilakukan berdasarkan penampilan dan elemen waktu. 8. Merupakan kesadaran kelompok yang dilakukan untuk memperluas pengetahuan yang ilmiah menurut bahasa teknisnya. 9. Harus mempunyai kemampuan sendiri untuk tetap berada pada profesi selama hidupnya dan tidak menjadikan profesinya sebagai batuu loncatan ke profesi lain. 10. Harus menujukan kepada masyarakat bahwa anggota-anggota professional menjunjung tinggi dan menerima kode etik profesionalnya ” 104 . “Sedangkan menurut Wolment dan Mills sebagaimana dikutip oleh Sardiman AM, mengemukakan bahwa pekerjaan itu baru dikatakan sebagai suatu profesi manakala memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki spesialisasi dengan latar belakan teori yang luas, maksudnya: a. Mempunyai pengetahuan yang luas. b. Memiliki keahlian khusus yang mendalam. 2. Merupakan karier yang dibina dalam suatu organisatoris, maksudnya: a. Adanya keterkaitan dalam suatu organisasi professional. b. Memiliki otonomi jabatan. c. Merupakan karya bakti seumur hidup. 3. Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status professional, maksudnya: a. Memperoleh dukungan masyarakat b. Mendapat pengesahan dan perlindungan hokum c. Memiliki persyaratan kerja yang sehat 104 Ibid, h. 105-106 61 d. Memiliki jaminan hidup yang layak ”. 105

3. Guru Sebagai Jabatan Profesionalisme