Hipotesis Paradigma Penelitian. PENDAHULUAN

12

c. Lembaga

1. memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan kondisi di kelas untuk meningkatkan hasil belajar 2. dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran yang relevan dengan permasalahan yang terjadi di sekolah.

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang relevan pada bab 2, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Terdapat persamaan antara kelas eksperiman dengan kelas kontrol pada pengukuran awal pre test. 2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas kontrol antara pre test dengan post test. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen antara pre test dengan post test. 4. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada pengukuran akhir post test.

F. Paradigma Penelitian.

Peran guru dan metode pembelajaran yang digunakan untuk membawakan materi pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Banyak siswa yang tidak tertarik mengikuti pelajaran IPS karena bosan dan mengantuk. Sebenarnya tidak ada 13 pelajaran yang membosankan tetapi yang benar adalah gurunya yang membosankan karena tidak mengerti cara menyajikan materi IPS yang baik, santai, menyenangkan dan menarik minat serta perhatian siswa. Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di samping juga menyelaraskan dan menyerasikan proses pembelajaran dengan pandangan- pandangan dan temuan-temuan baru dipelbagai bidang, falsafah dan metodologi pembelajaran senantiasa dimutakhirkan, diperbaharui, dan dikembangkan oleh berbagai kalangan khususnya kalangan pendidikan-pengajaran-pembelajaran. Oleh karena itu, falsafah dan metodologi pembelajaran silih berganti dipertimbangkan, digunakan atau diterapkan dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Lebih-lebih dalam dunia yang lepas kendali atau berlari tunggang-langgang sekarang, falsafah dan metodologi pembelajaran sangat cepat berubah dan berganti, bahkan bermunculan secara serempak; satu falsafah dan metodologi pembelajaran dengan cepat dirasakan usang dan ditinggalkan, kemudian diganti dengan cepat pula dengan dan dimunculkan satu falsafah dan metodologi pembelajaran yang lain, malahan sering diumumkan atau dipopulerkan secara serentak beberapa falsafah dan metodologi pembelajaran. Konsep-konsep alternatif solusi sistem pendidikan sebagai wahana untuk menutupi kekurangan sistem pendidikan konvensional masih dibutuhkan dalam kaitan membangun idealisme sistem pendidikan yang baik untuk kemajuan dan kecerdasan bangsa. Strategi kemudian perlu ditawarkan metode quantum teaching sebagai alternatif bentuk metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan anak didik. Tantangannya adalah bahwa masyarakat masih dalam posisi dinamis. Belum dapat ditemukan alternatif solusi yang tepat dan pasti sebagai rujukan sistem pendidikan nasional, karenanya wacana konsepsional dihadirkan di sini dalam rangka membangun idealitas 14 sistemmetode pendidikanpembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang terus cenderung dinamis dan berkembang sampai saat ini. Metode quantum teaching diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Pemanfaatan sains dan teknologi sebagai media pembelajaran juga dibutuhkan untuk mencapai tingkat kemajuan seiring dengan globalitas di dunia pendidikan. Pada tataran berikutnya adalah konsisten dalam membangun metode pembelajaran yang kreatif dan sistem pendidikan yang menyenangkan. Yang pada akhirnya dukungan dari berbagai pihak yang bersimpati di dunia pendidikan dapat menjadikan alternatif metode pembelajaran quantum teaching sebagai solusi di dunia pendidikan. Guru merupakan faktor penting untuk memberikan pemahaman pengetahuan dan penanaman nilai kepada peserta didik. Harapan yang dapat disampaikan adalah guru hendaknya dapat berperan sebagai fasilitator, observer dan desainer dan tanggap terhadap perubahan dan perkembangan dunia pendidikan. 72

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan analisa data hasil penelitian secara eksak dan menganalisis data menggunakan perhitungan statistik. Oleh karena itu pendekatan kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan hasilnya Pendekatan ini mengasumsikan bahwa dunia merupakan realitas tunggal yang diukur dengan instrumen, bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan fakta sosial Mc. Millan dan Shumacher dalam arikunto 2002:10. Ditinjau dari cara tingkat penjelasannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan verifikasi. Menurut Mc. Millan dan Shumacher penelitian deskriptif adalah : Penelitian yang menyangkut status sesuatu pada masa sekarang dan masa lalu. jenis penelitian ini menerangkan tentang preatasi, sikap perilaku atau karakteristik lain suatu kelompok atau subyek. Mc. Millan dan Shumacher, 2001:283 Menurut Sukardi 2003:157 penelitian deskriptif ditujukan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek atau subyek yang diteliti secara tepat. Cara ini digunakan untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia, yaitu studi yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya. Sudjana 2000:52. Data yang diperoleh kemudian diolah, ditafsirkan, dan disimpulkan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

1 12 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM ( Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 7 48

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 27 61

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 124

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LIMBAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Sidomulyo Kab. Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUGAN (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Talangpadang Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 8 56

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 3 53

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP RESPON DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP

0 8 11