4.4 Deskripsi Jenis 1
Acroporium sigmatodontum C. Mull.
Pleurokarpus, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turf, percabangan dimulai dari bagian tengah, jarang di bagian dasar batang, terdapat 1-2 cabang,
jarang beraturan, hijau muda Daun; panjang 55-61 mm, lebar 19-22 mm, orientasi
falcate, susunan rapat, bentuk lanset, ujung aristet, tepi rata, sel vermiculuse,
memiliki sel alar, acroporoid, coklat-kekuningan, Costa; ecostate, Seta; 0,3-0,5, coklat-kemerahan, Spora; ovoid, coklat-kekuningan.
Spesimen : EKA 05 Distribusi : Sumatera, Sulawesi, Jawa.
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di kayu lapuk, ditemukan pada ketinggian
896 m dpl pada titik kordinat 03 16’21.1” LU 98
32’06,4” BT, suhu 22
C dan kelembaban 92.
Gambar 10. Acroporium sigmatodontum
2 Acroporium lamprophyllum Mitt.
Akrokarpus, tinggi total 1,3-1,5 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf,
percabangan tunggal, mengkilap, hijau-kecoklatan, Batang; panjang 0,5-0,8 cm, berwarna merah-kecoklatan, Daun; panjang 62-65 mm, lebar 12-15 mm, orientasi
falcate, susunan daun rapat, ujung cuspidate, tepi rata, sel irregular, memiliki sel alar,
acroporoid, Costa; ecostate, Seta; panjang 0,6-0,8 cm, merah-kecoklatan, Spora;
ovoid, coklat kekuningan.
Universitas Sumatera Utara
Spesimen : EKA 21
Distribusi : Sumatera, Jawa
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di tebing, ditemukan pada ketinggian 909 m dpl pada titik kordinat 03
16’20,4” LU 98 32’05,2” BT,
suhu 22 C dan kelembaban 83.
Gambar 11. Acroporium lamprophyllum
3 Acroporium sp.
Pleurokarpus, arah pertumbuhan searah, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf, dengan dua atau tiga percabangan, hijau mengkilap saat muda, coklat muda
saat tua, Batang; panjang 0,7-1,2 cm, berwarna coklat muda, Daun; panjang 75-76
mm, lebar 25-28 mm, orientasi tegak-tersebar, susunan daun rapat, ujung meruncing,
tepi rata, sel irregular, memiliki sel alar, acroporoid, Costa; ecostate, tidak ditemukan
generasi sporofit. Spesimen
: EKA 36 Distribusi
: Sumatera Habitat Ekologi
: Tumbuh epifit di bebatuan, kayu lapuk, tanah, ditemukan pada ketinggian 909 m dpl pada titik kordinat
03 15’33,2” LU 98
30’47,8” BT, suhu 20 C dan
kelembaban 83.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. Acroporium sp.
4 Barbula indica Hook. Spreng.
Akrokarpus, tinggi total 1,8-2 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turf,
jarak pertumbuhan jarang, hijau muda, Batang; panjang 75-80 mm, kuning- kecoklatan, Daun; panjang 50-52 mm, lebar 8-12 mm, orientasi tegak, susunan daun
rapat, memenuhi batang dari dasar-ujung, bentuk lanceolate, tepi beringgit, sel dasar
rectangular, berupa sel cancellina, tengah-ujung quadrat, Costa; percurrent, terlihat jelas, Seta; panjang 1,1-1,3 cm, coklat-kemerahan, Spora; ovoid, hijau.
Spesimen : EKA 04
Distribusi : Sumatera, Malaysia Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di batu, tanah, ditemukan pada ketinggian 896
m dpl pada titik kordinat 03 16’21.1” LU 98
32’06,4” BT, suhu 23
C dan kelembaban 84.
Gambar 13. Barbula indica
Universitas Sumatera Utara
5 Barbula consanguineae Thw Mitt Jaeg.
Akrokarpus, tinggi total 2-2,3 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turf,
hijau muda, Batang; panjang 0,7-1 cm, merah kecoklatan, Daun; panjang 90-96 mm,
lebar 15-19 mm, orientasi tegak, susunan rapat, bentuk lancet, tepi rata, sel dasar
rectangular, membentuk sel cancellina, tengah-ujung quadrat, Costa; excurrent, warna sel sangat mencolok dari sel daun Seta; panjang 1,5-1,8 cm, hijau kekuningan,
Spora; ovoid, hijau kecoklatan. Spesimen
: EKA 16 Distribusi
: Sumatera, Malaysia Habitat Ekologi
: Tumbuh epifit di tanah, ditemukan pada ketinggian 896 m dpl pada titik kordinat 03
16’29.2” LU 98 32’06,2” BT,
suhu 22 C dan kelembaban 81.
Gambar 14. Barbula consanguineae
6 Barbula sp.
Akrokarpus, tinggi total 1-1,2 cm, bentuk pertumbuhan seperti karpet mats,
perawakan pendek, jarak pertumbuhan rapat, hijau, Batang; panjang 85-95 mm, hitam-kecoklatan Daun; panjang 71-75 mm, lebar 20-23 mm, orientasi tegak, rapat,
menumpuk di ujung, bentuk lanset, tepi rata, sel isodiametric, sel cancellina terlihat
jelas, Costa; percurrent, jelas, kuning-kehijauan, Seta; panjang 1,2-1,3 cm, hijau, Spora
; cylindrical, kuning-kecoklatan. Spesimen
: EKA 29 Distribusi
: Sumatera, Malaysia
Universitas Sumatera Utara
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di kayu lapuk, ditemukan pada ketinggian
1900 m dpl pada titik kordinat 03 14’27.4” LU
98 30’21,5” BT, suhu 21
C dan kelembaban 83.
Gambar 15. Barbula sp.
7 Bryum clavatum Schimp. C.Mull.
Akrokarpus, tanpa percabangan, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turf,
perawakan pendek, hijau muda, Batang; panjang 100-113 cm, hijau-kemerahan, Daun
; panjang 54-67 mm, lebar 12-16 mm, ujung cuspidate, orientasi tegak, pada dasar batang daun jarang, tengah-ujung rapat, sel bagian dasar quadrat, tengah -
ujung berbentuk irregular, dinding sel bagian dasar merah, tepi rata, Costa; excurrent, pada bagian dasar daun merah, Seta; 1,8-2,3 cm, orange-kecoklatan, Spora; inclined,
hijau, peristom merah. Spesimen
: EKA 03 Distribusi
: Sumatera, Jawa, Malaysia, Philipina Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di batu dan ditanah, ditemukan pada ketinggian
896 m dpl pada titik kordinat 03 16’21,1” LU 98
32’06,4” BT, suhu 23
C dan kelembaban 84.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 16. Bryum clavatum
8 Campylopus umbelatus Arn. Par.
Akrokarpus, tinggi total 3-4 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf, tanpa percabangan, daun perichatieal terlihat jelas, saat muda berwarna hijau muda,
saat tua berwarna hijau gelap, hijau gelap, Batang; panjang 2-2,5 cm, coklat, Daun;
panjang 280-287 mm, lebar 34-40 mm, orientasi tersebar, bentuk lanset, ujung acute, tepi apex ¼ daun serrate, basal ¾ daun rata, basal terdapat bagian yang tertutup
seperti akar, sel rectangular, Costa; percurrent, Seta; panjang 0,5-0,8 cm, hitam, Spora
; inclined, kuning muda. Spesimen
: EKA 27 Distribusi
: Sumatera Habitat Ekologi
: Tumbuh epifit di tanah, kayu lapuk, ditemukan pada ketinggian 865 m dpl pada titik kordinat 03
16’32.8” LU 98
32’32,8” BT, suhu 23 C dan kelembaban 91.
Gambar 17. Campylopus umbelatus
9 Callicostella sp.
Universitas Sumatera Utara
Pleurocarpus, bentuk pola pertumbuhan karpet mats, percabangan menyirip, tidak beraturan, saat kering daun seperti melekat pada batang, agak keriting, saling
bertumpuk satu sama lain, hijau-kekuningan, Batang; berwarna merah, Daun;
panjang 53-56 mm, lebar 18-20 mm, orientasi complenate, bentuk oblong, tepi
crenate, sel irraguler, Costa; bicosta, memanjang sampai pinggir daun, Seta; panjang
1,9-2 cm, hijau muda. Spesimen : EKA 20
Distribusi : Sumatera Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di tanah, ditemukan pada ketinggian 877 m dpl
pada titik kordinat 03 16’29,2” LU 98
32’06,2” BT, suhu 22
C dan kelembaban 91.
Gambar 18. Callicostella sp.
10 Dicranoloma reflexum C.Mull. Ren.
Akrokarpus, tinggi total 3-3,2 cm, betuk pertumbuhan berumput tinggi long turf,
tanpa percabangan, padat, hijau-kekuningan, sedikit agak mengkilap, Batang; panjang 2-2,5 cm, coklat, Daun; panjang 276-281 mm, lebar daun 28-30 mm,
orientasi tersebar, susunan daun jelas, rapat menutupi batang, ujung cuspidate, tepi dasar-tengah rata, temgah-ujung serrate, menggulung, sel rectangular-vermiculose,
dengan sel alar, heterophylloid, coklat, Costa; percurrent, Seta; panjang 1,2-1,5 cm, hijau-kekuningan, Spora; pyriform, coklat tua.
Spesimen : EKA 18
Distribusi : Sumatera, Jawa, Lampung, Malaya, Peninsula,
Universitas Sumatera Utara
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di kayu lapuk, ranting pohon, ditemukan
pada ketinggian 865 m dpl pada titik kordinat 03 16’29,2”
LU 98 32’06,2” BT, suhu 24
C dan kelembaban 92.
Gambar 19. Dicranoloma reflexum
11 Diphyscium sp.
Akrokarpus, panjang total 1,7-2 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turf, meroset, hijau tua, hijau gelap-kehitam saat kering, batang hampir tidak terlihat,
Daun ; panjang 120-133 mm, lebar 31-37 mm, orientasi tegak, bentuk oblang-lanset,
ujung cuspidate, sel dasar isodiometris, tengah-ujung quadrat, tepi rata, terdapat sel
pembatas, Costa; excurrent, ujungnya berbentuk seperti duri, Seta tidak terlihat, spora
melekat pada batang. Spesimen
: EKA 07 Distribusi
: Sumatera Habitat Ekologi
: Tumbuh epifit di batu, ditemukan pada ketinggian 900 m dpl pada titik kordinat 03
16’21.5” LU 98 32’06,4” BT, suhu
22 C dan kelembaban 91.
Gambar 20. Diphyscium sp.
Universitas Sumatera Utara
12 Ectropothecium dealbatum Hornsch. Reinw Jaeg.
Pleurokarpus, bentuk pertumbuhan seperti karpet mats, percabangan berhadapan, teratur, jarak antar cabang jelas, menggulung saat kering, agak mengkilap, hijau
kekuningan, Batang; berwarna merah, Daun; panjang 33-36 mm, lebar 15-17 mm,
orientasi complanate, menutupi batang, daun bagian ujung melengkung, bentuk lanset, ujung aristete, tepi dasar-tengah rata, ujung bergerigi, sel vermiculose-
rectangular, Costa; ecostate, Seta; panjang 2,4-2,6 cm, coklat muda, Spora;
pendulous, coklat tua. Spesimen
: EKA 15 Distribusi
: Sumatera, Thailand Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di pohon, ditemukan pada ketinggian 862 m
dpl pada titik kordinat 03 16’30,2” LU 98
32’08,52” BT, suhu 22
C dan kelembaban 83.
Gambar 21. Ectropothecium dealbatum
13 Ectropothecium buitenzorgii Bel. Jaeg.
Pleurokarpus, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turf, percabangan
berhadapan, jarak antar cabang jelas, keriting saat kering, mengkilat, hijau Batang; merah Daun; panjang 32-34 mm, lebar 10-12 mm, orientasi complanate, susunan
daun rapat, melekat pada batang, daun bagian ujung melengkung bentuk, ovate, ujung
mucronate, tepi serrate, sel vermiculose, Costa; ecostate, Seta; panjang 2,6-2,8 cm,
putih, Spora; pyriform, hijau-kecoklatan. Spesimen
: EKA 17
Universitas Sumatera Utara
Distribusi : Sumatera, Sulawesi
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di batu, ditemukan pada ketinggian 865 m dpl pada titik kordinat 03
16’29,2” LU 98 32’06,2” BT, suhu
22 C dan kelembaban 91.
Gambar 22. Ectropothecium buitenzorgii
14 Ectropothecium sp.
Pleurokarpus, berwarna, bentuk pertumbuhan seperti karpet mats, percabangan
menyirip, jarak antar cabang terlihat jelas, hijau kekuningan, Batang; merah pudar, Daun
; panjang 30-35 mm, lebar 15-20 mm, orientasi tegak, bagian ujung menggulung, rapat menutupi batang, berpilin, bentuk ovate, ujung aristete, tepi rata,
sel vermiculose-rectangular, Costa; ecostate, Spora tidak ditemukan.
Spesimen : EKA 30
Distribusi : Sumatera
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di batu, ditemukan pada ketinggian 1780 m dpl pada titik kordinat 03
14’15,2” LU 98 29’51,3” BT, suhu
21 C dan kelembaban 83.
Gambar 23. Ectropothecium sp.
Universitas Sumatera Utara
15 Fissidens sp.
Akrokarpus, tinggi total 2,5-3 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf,
hijau gelap, Batang; panjang 2-2,8 dasar merah, tengah-ujung hijau cerah, Daun;
panjang 245 mm, lebar 45-53 mm, orientasi distichous, ujung aristete, tepi daun rata, sel irregullar, vaginant lamina terdapat pada bagian kiri, sel bagian vaginant terlihat
mencolok, rapat, posisi setengah daun, Costa; percurrent, spora tidak ditemukan.
Spesimen : EKA 25
Distribusi : Sumatera
Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah, di batu, ditemukan pada ketinggian 869 m
dpl pada titik kordinat 03 16’34,3” LU 98
32’12,8” BT, suhu 23
C dan kelembaban 91
Gambar 24. Fissidens sp.
16 Leucobryum sumatranum Broth.
Akrokarpus, tinggi total 2,8-3 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf,
bewarna putih-kehijauan saat basah, putih saat kering, Batang; 2-2,5, putih- kehijauan, Daun; panjang 1-1,3 cm, lebar 54-57 mm, melengkung, agak mengkilat,
orientasi falcate, rapat, menutupi seluruh batang, memutar pada satu sisi, batang bentuk linear, tepi rata, sel quadrat, memiliki sel alar pada seluruh bagian basal,
Costa; costate, sporofit tidak ditemukan.
Spesimen : EKA 10
Distribusi : Sumatera
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di batu, tanah ditemukan pada ketinggian
915 m dpl pada titik kordinat 03 16’22.7” LU 98
31’07,1” BT, suhu 23
C dan kelembaban 92.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 25. Leucobryum sumatranum Broth.
17 Leucobryum juniperoideum Brid. Mull. Hal.
Akrokarpus, tinggi total 0,5-0,8 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek short
turf, bewarna putih, Batang; 0,5 cm putih-kecoklan, Daun; panjang 80-81 mm, lebar
15-18 mm, berwarna putih kusam, orientasi tegak-tersebar, rapat, menutupi seluruh batang, batang bentuk linear, tepi rata, sel quadrat, dengan sel-sel sebagian besar
kosong, berklorofil hanya pada bagian dinding sel, tanpa sel alar pada bagian basal,
Costa; ecostate, sporofit tidak ditemukan.
Spesimen : EKA 38
Distribusi : Sumatera
Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah, ditemukan pada ketinggian 915 m dpl
pada titik kordinat 03 16’22.7” LU 98
31’07,1” BT, suhu 23
C dan kelembaban 92.
Gambar 26. Leucobryum juniperoideum
Universitas Sumatera Utara
18 Mniodendron divaricatum Hornsch.and Reinw Lindb.
Akrokarpus, tinggi total 4-5 cm, bentuk pertumbuhan seperti pohon dendroid, hijau, percabangan majemuk, susunan cabang mengelilingi batang, membentuk seperti
kipas, Batang; panjang 1-2 cm, Daun; panjang 60-65 mm, lebar 20-21 mm, orientasi tegak, ujung aristete, tepi serrate, sel linear-rectangular, Costa; exrcurrent, Seta; 1-2
cm, dasar merah, tengah-ujung hijau, Spora; inclined, 2-3 menumpuk di terminal.
Spesimen : EKA 14
Distribusi : Sumatera, Jawa
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di batu, ditemukan pada ketinggian 862 m dpl pada titik kordinat 03
16’13,4” LU 98 32’08,3” BT, suhu
22 C dan kelembaban 83.
Gambar 27. Mniodendron divaricatum
19 Philonotis mollis Dozy Molk Bosch Lac.
Akrokarpus, dengan 4-5 pecabangan di terminal, tinggi total 5,5-6 cm, bentuk
pertumbuhan berumput tinggi long turf, bentuk tekstur lembut, hijau muda, Batang; panjang 2,6-3 cm, merah, Daun; panjang 79-81 mm, lebar 12-13 mm, orientasi
falcate, bentuk triangularis, ujung aristete, tepi crenate, sel rectangular, Costa; percurrent, Seta; panjang 3,3-3,6 cm, orange-kemerahan Spora; globose, orange-
kemerahan. Spesimen
: EKA 11 Distribusi
: Sumatera, Jawa, Malaysia
Universitas Sumatera Utara
Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah, ditemukan pada ketinggian 865 m
dpl pada titik kordinat 03 16’32.8” LU
98 32’32,8” BT, suhu 23
C dan kelembaban 91.
Gambar 28. Philonotis mollis
20 Philonotis sp.
Akrokarpus, percabangan sederhana 2-3 cabang, tinggi total 1-1,5 cm, bentuk
pertumbuhan berumput pendek short turf, padat, hijau-kemerahan, Batang; 0,8-1 cm, merah, Daun; Panjang 10-12 mm, lebar 6-8 mm, orientasi tegak, dengan susunan
daun tidak jelas, melekat pada batang, terlihat melekat pada batang, bentuk
triangularis, tepi crenate, ujung acute, sel quadrat, Costa; percurrent, bagian basal
merah, spora tidak ditemukan. Spesimen
: EKA 34 Distribusi
: Sumatera Habitat Ekologi
: Tumbuh epifit di tebing, ditemukan pada ketinggian 865 m dpl pada titik kordinat 03
16’30.3” LU 98 32’10,6” BT,
suhu 21 C dan kelembaban 92.
Gambar 29. Philonotis sp.
Universitas Sumatera Utara
21 Pogonatum cirratum SW. Brid.
Akrokarpus, tinggi total 10-13 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf,
jarak tumbuh jarang, hijau tua, Batang; panjang 7-10 cm, kuning kemerahan, Daun;
panjang 275-340 mm, lebar 30-40 mm, daun menyebar saat basah, menggulung dan menempel kearah batang saat kering, orientasi tegak-tersebar, bagian dasar melebar,
membentuk sel cancellina, ujung aristate, tepi bergerigi ganda, sel quadrate-oval,
Costa; percurrent, Seta; Panjang 1,5-2,3 cm, Spora; inclined, Kaliptra; cucullate.
Spesimen : EKA 01
Distribusi : Sumatera, Jawa
Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah, ditemukan pada ketinggian 908 m dpl
pada titik kordinat 03 16’20.9” LU 98
32’09,3” BT, suhu 21
C dan kelembaban 83.
Gambar 30. Pogonatum cirratum
22 Pogonatum neesii C Mull. Dozy.
Akrokarpus, tinggi total 7-8,4 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf,
hijau muda, Batang; panjang 2,5-3 cm, merah kekuningan, Daun; panjang 180-183
mm, lebar 40-45 mm, menyebar saat basah, menggulung dan melekat pada batang saat kering, orientasi tesebar, pada bagian basal terdapat seludang yang menempel dan
menutupi batang, ujung cuspidate, tepi bergerigi, sepertiga daun, sel isodiametric, sel
rapat, bentuk sel hampir tidak terlihat, Costa; percurrent, Seta; panjang 5-5,4 cm,
merah, Spora; inclined. Spesimen
: EKA 12
Universitas Sumatera Utara
Distribusi : Sumatera, Jawa
Habitat Ekologi : Tumbuh epifit di tanah, ditemukan pada ketinggian 867 m dpl pada titik kordinat 03
16’32.8” LU 98 32’10,7” BT, suhu
23 C dan kelembaban 91.
Gambar 31. Pogonatum neesii
23 Pogonatum subtortile C. Mull Jaeg.
Akrokarpus, tinggi total 6-6,4 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf, bagian ujung lumut muda berbentuk mawar hijau -kemerahan, jarak tumbuh hampir
rapat, Batang; panjang 2,5-2,8 cm, merah, Daun; panjang 245 mm, lebar 50-53 mm,
menggulung dan menempel pada batang saat kering, menyebar saat basah, orientasi tegak-tersebar, pada dasar daun membentuk sel cancellina, ujung aristete, tepi
crenate, sel quadrate-rectangular, Costa; percurrent, Seta; panjang 3,3-3,6 cm, Spora
; inclined. Spesimen
: EKA 13 Distribusi
: Sumatera, Jawa Habitat Ekologi
: Tumbuh di tanah, ditemukan pada ketinggian 869 m dpl pada titik kordinat 03
16’34,3” LU 98 32’12,8” BT, suhu
23 C dan kelembaban 91.
Gambar 32. Pogonatum subtortile
Universitas Sumatera Utara
24 Pyrrhobryum spiniforme Hedwig. Mitten.
Acrocarpus, tinggi total 6-8,3 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf,
hijau. Batang; tinggi 5-6 cm, kadang bercabang tunggal, merah -kekuningan. Daun;
panjang 48 mm, lebar 15 mm, tersusun lepas berselang seling, keriting dan melekat pada batang saat kering, orientasi berselang seling, basal truncatus, ujung meruncing,
tepi bergerigi ganda, sel-sel lamina isodiametric, Costa; percurrent-excurrent, bergigi tapi tidak sampai ke bagian basal, sel-sel costa bentuk rektangular. Seta; panjang 3-6
cm, lateral dan terminal, orange-kemerahan, ramping. Kapsul; inclined-tegak lurus. Spesimen
: EKA 32 Distrribusi
: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Singapura, Malaysia, Amerika, Australia, Papua Nuginie, Philipina
Habitat Ekologi : Ditemukan epifit di batang pohon, pada ketinggian 940 m
dpl dan 1109 m dpl , dengan titik ordinat 03 18’36.2” LU
098
03
2’04.8” BT dan 03 14’14.2” LU 098º29’50,5” BT .
Kelembaban 84 dan suhu 24 C.
Gambar 33. Pyrrhobryum spiniforme
25 Rhizogonium cf lamii Reim.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan keset mats, merayap, melekat pada substrat,
hijau tua. Percabangan ganda kadang tunggal, Batang; rhizoid terlihat jelas pada batang, Daun; panjang 61-85 mm, lebar 24-43 mm, orientasi complanate, keriting
dan melekat pada batang saat kering, bentuk lanset, ujung aristate, tepi bergerigi,
Universitas Sumatera Utara
dasar rata, sel isodiametric, dibagian dasar terdapat sel cancellina. Costa; excurrent, jelas. Spora; inclined, hijau muda, Seta; 2,3-2,8 cm.
Spesimen : EKA 06
Distribusi : Sumatera, Jawa, Philipina, Sulawesi
Habitat Ekologi : Epifit di batang pohon , pada ketinggian 896 m dpl, pada titik
ordinat 03 16’21.5” LU 098
32’06.4” BT. Kelembaban 92 dan suhu 22
C,
Gambar 34. Rhizogonium cf lamii
26 Rhizogonium sp.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan keset mats, merayap, melekat pada substrat,
hijau tua. Percabangan menyirip, jarak antar cabang terlihat jelas. Batang; rhizoid terlihat jelas pada batang, Daun; panjang 111 mm, lebar 44 mm, orientasi
complanate, keriting dan melekat pada batang saat kering, bentuk lanset, ujung aristate, tepi bergerigi, dasar rata, sel isodiametric, dibagian dasar terdapat sel
cancellina. Costa; ecotaste Generasi sporofit tidak ditemukan.
Spesimen : EKA 24
Distribusi : Sumatera
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk, pada ketinggian 940 m dpl, pada titik ordinat 03
16’36.2” LU 098 32’04.8” BT. kelembaban 84
dan suhu 24 C,
Universitas Sumatera Utara
Gambar 35. Rhizogonium sp.
27 Sematophyllum tristiculum Mitt. Fleisch.
Pleurocarpus, tinggi total; 182 mm, bentuk pertumbuhan seperti keset mats, hijau gelap, mengkilap saat basah, merah-kehijaun saat kering, Batang; merayap,
percabangan menyirip. Daun; panjang 40-44 mm, lebar 18-20 mm, orientasi tegak- tersebar, bentuk oval, rapat, menutupi batang, ujung runcing, tepi rata, sel
isodiometric, terdapat sel alar, tipe acroporoid. Costa; percurrent, orange. Seta; 0,4- 0,5 cm, merah, Spora; inclined, hijau.
Spesimen : EKA 09
Distribusi : Sumatera, Jawa, Philipina.
Habitat Ekologi : Epifit di ranting pohon, tempat terbuka, pada ketinggian 772 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’21.1” LU 098 22’07.9”
BT. Kelembaban 85 suhu 24 C.
Gambar 36. Sematophyllum tristiculum
Universitas Sumatera Utara
28 Sematophyllum sp.
Akrokapus, tinggi total; 9 mm, bentuk pertumbuhan seperti keset mats, hijau kekuningan saat muda, hijau-kecoklatan saat tua, Batang; kadang dengan
percabangan Daun; panjang 28 mm, lebar 12-15 mm, orientasi tegak-tersebar, bentuk oval-lanset, rapat, menutupi batang, ujung runcing, tepi rata, sel rhomboidal, terdapat
sel alar, tipe heterophylloid, orange Costa; ecostate, orange. Seta; 3,1 cm, merah- kecoklatan, Spora; pyriform, hijau-kecoklatan.
Spesimen : EKA 31
Distribusi : Sumatera
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk, tempat terbuka, pada ketinggian 1700 m
dpl, dengan titik ordinat 03 14’09,5” LU 098
29’38,5” BT. Kelembaban 83 suhu 20
C.
Gambar 37. Sematophyllum sp.
29 Sphagnum sp.
Akrokapus, tinggi total; mm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf, hijau
keputihan, batang dan daun seperti berlendir, Batang; dengan percabangan pada bagian ujung, dua sampai tiga, Daun; panjang 18-21 mm, lebar 12-15 mm, orientasi
tegak-tersebar, bentuk oval, rapat, menutupi batang, ujung meruncing, tepi rata, sel
vermiculose, Costa; ecostate, generasi sporofit tidak ditemukan.
Spesimen : EKA 33
Distribusi : Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Habitat Ekologi : Epifit di tanah, tempat berair, pada ketinggian 984 m dpl,
dengan titik ordinat 03 16’20,5”LU 098°32’09,3”BT.
Kelembaban 92 suhu 20 C.
Gambar 38. Sphagnum sp.
30 Thuidium cymbifolium Dozy and Molk Bryd. Jav.
Pleurokarpus, bentuk pertumbuhan seperti anyaman wefs, hijau muda, Batang;
dengan percabangan banyak, hijau-kecoklatan, Daun; panjang 8,2-10 mm, lebar 0,4-
0,5 mm, orientasi complanate , rapat, susunan daun beraturan, dengan pertumbuhan searah, bentuk oval, menutupi batang, ujung runcing, tepi beringgit, sel isodiametric,
pinggir daun menggulung, Costa; ecostate, generasa sporofit tidak ditemukan. Spesimen
: EKA 08 Distribusi
: Sumatera, Jawa, Sulawesi Habitat Ekologi
: Epifit di kayu lapuk pada ketinggian 904 m dpl, dengan titik ordinat 03
16’21,9”LU 098°32’4,12”BT. Kelembaban 92 suhu 23
C.
Gambar 39. Thuidium cymbifolium
Universitas Sumatera Utara
31 Trismegistia lancifolia Mull.Hal
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan anyaman weft, hijau tua, mengkilap. Batang
merayap, percabangan menyirip ganda, Daun; panjang 60-74 mm, lebar 22-23 mm,
orientasi complanate, daun rapat, menutupi batang, kaku, bangun oval-lanset, ujung runcing, tepi bagian tengah-atas berduri, tepi basal rata, sel lamina vermiculose,
terdapat sel alar, bentuk brotheroid, warna hijau ke orange. Costa; ecostate, generasi
sporofit tidak ditemukan. Spesimen
: EKA 35 Distribusi
: Sumatera, Singapura. Habitat Ekologi
: Ditemukan epifit di batu, pada ketinggian 1710 m dpl, dengan titik ordinat 03
14’09.5”LU 098 29’38,5”BT.
Kelembaban 83 dan suhu 21 C.
Gambar 40. Trismegistia lancifolia
32 Species A.
Pleurokarpus, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turf, pertumbuhan teratur, jarak antar batang 0,2-0,3 cm, hijau muda, Batang; ada dan tanpa
percabangan, hijau kecoklatan, Daun; panjang 20-15 mm, lebar 5-10 mm, orientasi complanate, bentuk oval-lanset, rapat, ujung runcing, tepi rata, sel vermiculoce,
Costa; ecostate, Seta; 1,5-3 cm, merah-kecoklatan, Spora; pyriform, coklat tua.
Spesimen : EKA 02
Distribusi : Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Habitat Ekologi : Epifit di bebatuan, pada ketinggian 908-1065 m dpl,
dengan titik ordinat 03 16’20,9”LU 098
32’09,3”BT. Kelembaban 83 suhu 21
C.
Gambar 41. Species A
33 Species B.
pleurokarpus, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf, dengan percabangan hijau muda- agak keputihan , perawakan terlihat seperti berbulu halus, Batang;
dengan percabangan yang tidak beraturan, Daun; panjang 20-25 mm, lebar 8-10 mm, orientasi tegak-tersebar, bentuk lanset, rujung meruncing, pangkal daun membulat,
tepi bergerigi, sel vermiculoce, generasi sporofit tidak ditemukan. Spesimen
: EKA 19 Distribusi
: Sumatera Habitat Ekologi : Epifit di bebatuan, tempat terbuka, pada ketinggian 862 m
dpl dengan titik ordinat 03 16’30,2”LU 098
32’08,52”BT. Kelembaban 83 suhu 22
C.
Gambar 42. Species B.
Universitas Sumatera Utara
34 Species C.
Akrokapus, tinggi total 0,5-0,8 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi short turf, merah muda-merah tua, Batang; merah tua Daun; panjang 116 mm, lebar 17 mm,
orientasi tegak, bentuk oval-lanset, rapat, menutupi batang, ujung meruncing, tepi rata, sel rhomboidal-quadrat, Costa; excurrent, memanjang sampai 8-10 mm dari
ujung, merah tua, geberasi sporofit tidak ditemukan. Spesimen
: EKA 22 Distribusi
: Sumatera Habitat Ekologi
: Epifit di kayu lapuk, tempat terbuka, pada ketinggian 930 m dpl, dengan titik ordinat 03
16’07,5” LU 098 32’07,9” BT.
Kelembaban 91 suhu 21 C.
Gambar 43. Species C.
35 Species D.
Akrokapus, tinggi total 2,5-4 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi long turf, hijau muda, Batang; kadang dengan percabangan, hijau-kemerahan, Daun; panjang
57 mm, lebar 6-8 mm, orientasi tegak-tersebar, hampir menutupi batang, terlihat jelas, bentuk lanset, ujung meruncing, pangkal daun membulat, tepi bergerigi, sel
rectangular, Costa; percurrent, orange-hijau. generasi sporofit tidak ditemukan. Spesimen
: EKA 26 Distribusi
: Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk, tempat terbuka, pada ketinggian 1109 m
dpl, dengan titik ordinat 03 14’14,2” LU 098
29’50,5” BT. Kelembaban 83 suhu 20
C.
Gambar 44. Species D
36 Species E.
Akrokapus, tinggi total; 0,5 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turf, hijau muda saat basah, hijau-tua saat kering dan berbentuk seperti talus, Batang; tanpa
dengan percabangan, berwarna merah-kehijauan Daun; panjang 20-30 mm, lebar 25 mm, orientasi tegak-tersebar, antara daun saling menutupi daun lainnya, bentuk, rapat,
menutupi batang, ujung membulat, pangkal daun membulat, tepi rata, sel isodiametric, generasi sporofit tidak ditemukan.
Spesimen : EKA 37
Distribusi : Sumatera
Habitat Ekologi : Epifit di ranting pohon, tempat tertutup, pada ketinggian
1200 m dpl, dengan titik ordinat 03 16’20,5”
LU 098 32’09,3” BT. Kelembaban 84 suhu 20
C.
Gambar 45. Species
Universitas Sumatera Utara
4.5 Ekologi Lumut Daun Ketinggian Dan Habitat