34
4.2.1. Aspek Kharisma
Kharisma sebagai sebuah proses dimana seorang pemimpin mempengaruhi para pengikut hingga
menimbulkan impuls-impuls emosi yang kuat dalam diri pribadi pengikut, hingga pengikut dengan sukarela
mengikuti perintah, arahan dan gagasan pemimpinnya. Di SD Gugus Maruto yang terdiri dari SD Inti dan SD
Imbas dalam menerima sebuah kepemimpinan mempunyai gambaran yang berbeda.
Aspek kharisma mempunyai peran penting dalam pembentukan watak dari para pengikutnya, dalam
aspek Kharisma memiliki beberapa indikator diantaranya rasa percaya diri, pendirian yang kuat,
kompeten-si, dan perilaku yang baik kepada bawahan. Indikator kharisma ini yang dipergunakan dalam
penyusunan instrumen kuesioner. Dari hasil pengolahan data yang diperoleh dari
questioner tersebut diperoleh gambaran aspek kharisma di SD Gugus Maruto baik di SD inti maupun
di SD Imbas, gambaran tersebut disajikan dalam bentuk tabel 4.3. berikut :
Tabel 4. 3 Indikator Aspek Kharisma dalam Kepemimpinan
N O
Indikator Aspek Kharisma
SD Inti SD Imbas
Rata- rata
Sd Rata-
rata Sd
1 Memiliki rasa percaya
diri 4.00 0.50
3.34 0.50
2 Memiliki pendirian
yangg kuat 3.27 0.45
3.23 0.54
3 Memiliki Kompetensi
3.45 0.52 3.26 0.84
35
4 Memberikan contoh
perilaku baik kepada bawahan
3.55 0.50 3.57
0.55 Rata-rata 3.57
3.35 Total Rata-rata
3.46
Sumber: Data Primer diolah, 2012 Dari tabel diatas secara keseluruhan baik SD Inti
maupun Imbas nampak bahwa aspek kharisma dalam kepemimpinan transformasional mempunyai nilai rata-
rata 3.46. Hal ini berarti bahwa seluruh responden menganggap kepala sekolahnya telah menerapkan
aspek kharisma dalam kepemimpinan tranformasional dengan sangat baik.
Selanjutnya jika dilihat pada masing-masing kelompok sampel SD Inti dan SD Imbas di SD Inti
rata-ratanya 3,57. Hal ini mengandung arti bahwa dari keseluruhan indikator, para responden menyatakan
aspek kharisma dalam kepemimpinan adalah baik, indikator yang memberikan sumbangan terbesar pada
rata-rata kelompok sampel ini adalah rasa percaya diri, memberikan skor sangat baik. Sedangkan yang
memberi skor terkecil adalah pendirian yang kuat dengan rerata 3.27.
Untuk SD Imbas ternyata memiliki rerata indikator sangat baik yaitu 3.35. Hasil yidak jauh
berbeda dengan SD Inti. jika diperhatikan lebih dalam ternyata contoh kepada bawahan yang memberikan
sumbangan terbesar 3.57. Nilai ini bisa artikan bahwa sampel dalam memahami aspek kharisma lebih
mengedepankan pada contoh dari pimpinannya.
36 Sedangkan yang memberikan sumbangan terkecil
dalam indikator ini di SD Imbas adalah pendirian yang kuat. Pengertian ini diartikan bahwa pimpinan lebih
mengedepankan pada musyawarah tidak pada pendirian pemikiran pimpinan semata.
4.2.2. Aspek Motivasi