: Validitas Tinggi : Validitas Sangat Tinggi
Penentukan validitas item yang digunakan kriteria dari Arikunto 2007 yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien
item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20 hal ini mengingat bahwa suatu instrumen adalah valid jika disusun dari item yang valid juga.
b. Reliabilitas
Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat evaluasi yang digunakan. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan rumus alpha cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Analisis validitas instrumen dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS for windows seri 16.0. Klasifikasi interpretasi derajat reliabilitas menurut Guilford Suherman, 2003
sebagai berikut:
: Reliabilitas Sangat Rendah : Reliabilitas Rendah
: Reliabilitas Cukup : Reliabilitas Tinggi
: Reliabilitas Tinggi Uji coba instrumen diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Pabelan. Tujuan dari pelaksanaan uji coba item tes adalah mengetahui kelayakan butir - butir item yang nantinya akan dipergunakan untuk
pengukuran variabel penelitian.
c. Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran tes adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi siswa. Tingkat kesukaran
merupakan salah satu ciri tes yang perlu diperhatikan, karena tingkat kesukaran tes menunjukkan seberapa sukar atau mudahnya butir-butir
tes atau tes secara keseluruhan yang telah diselenggarakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan: P = Indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut:
Klasifikasi Indeks Kesukaran Keterangan
0,00 – 3,00
Sukar 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
Setelah uji validitas dan relibilitas uji instrumen pretest dilakukan taraf kesukaran soal. Hasil taraf kesukaran dari sebaran uji instrumen
pretes dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3
Hasil Taraf Kesukaran Soal
Kategori Frekuensi
No. Item Soal
Sukar 5
4, 5, 6, 7, 17 Sedang
16 3, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18,
19, 20, 21, 22, 23, 24 Mudah
4 1, 2, 12, 25
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah Arikunto, 2007. Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pandai atau
kelompok atas dan kelompok bodoh atau kelompok rendah. Rumus untuk menentukan daya beda adalah:
Keterangan: D = daya beda
B
A
= respon betul kelompok atas B
B
= respon betul kelompok bawah J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
Klasifikasi Daya Pembeda Keterangan
0,00 – 0,20
Jelek 0,21
– 0,40 Cukup
0,41 – 0,70
Baik 0,71
– 1,00 Baik sekali
Hasil uji daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4
Hasil Uji Daya Beda Soal
Berdasarkan Tabel 3.4, nomor item soal 2 diperoleh hasil -0,22, nomor item 13 diperoleh hasil -0,11, nomor Item 14 diperoleh hasil
0,22 dan nomor item 17 diperoleh hasil -0,11. Dengan demikian nomor item 2, 13, 14 dan 17 tidak masuk dalam kriteia yang telah
ditentukan.
F.
Teknik Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan
Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan topik bangun ruang segi datar. Kedalaman materi yang akan
digunakan disesuaikan dengan KTSP khususnya kelas VIII semester 2. RPP juga dilengkapi dengan post test.
b. Lembar Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pengamatan,
observasi dipergunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas dalam kelompok belajar.
c. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat yang
dipergunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar matematika dalam memahami dan menguasai pelajaran matematika, baik siswa
yang belajar dalam diskusi kelompok beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang.
d. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan
dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang sudah tersedia seperti jumlah siswa, daftar nilai siswa, foto dan sebagainya.
G.
Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga memperoleh gambaran
mengenai keadaan suatu obyek yang diteliti melalui data subyek penelitian sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
Kategori Frekuensi
No. Item soal Jelek
7 1, 5, 6, 16, 19, 23, 24
Cukup 5
3, 8, 20, 21, 22 Baik
7 4, 9, 10, 11, 12, 15, 18
Baik sekali 2
7, 25
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum sugiyono, 2002. Ukuran yang digunakan adalah nilai rata
– rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.
b. Analisis Uji Beda Rata – Rata Analisis uji berda rata
– rata anova digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok yang beranggota
3 orang, 5 orang dan 7 orang. c. Uji Paired-Samples T-Test
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Paired-Samples T-Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada satu
kelompok orang antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Uji digunakan untuk menegathui perbedaan hasil belajar pretest dan
postest kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang.
d. Uji N-Gain Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berasal
dari data kuantitatif. Data kuantitatif yang akan dianalisis adalah data pretest, postest dan gain. Setelah pretest dan postest dilaksanakan,
langkah selanjutnya
adalah menghitung
gain peningkatan
kemampuan matematik siswa kelas VIII. N-Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan kemampuan matematik siswa adalah gain
ternormalisasi kontrol normalisasi gain. Adapun rumus dari gain ternormalisasi yang digunakan adalah
sebagai berikut: Normalisasi gain g =
Tabel 3.5 Klasifikasi Normalisasi Gain Hake, 1998
Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi
g 0,3
Rendah 0,3
g 0,7 Sedang
g 0,7
Tinggi
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D SMP Kristen
2 Salatiga tahun pelajaran 20122013. Siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D sebagai kelas eksperimen karena dalam penelitian ini tidak menggunakan
kelas kontrol. Kelas VIII-A terdiri dari 20 siswa, VIII-C terdiri dari 19 siswa dan VIII-D terdiri dari 20 siswa, jadi subyek penelitian keseluruhan ada 59
siswa.
B. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pretest dan Postest
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total, menggunakan Pearson Product Moment yang dilakukan dengan SPSS
versi 16.00. Hasil uji validitas pretest dan Postest dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal
di SMP Negeri 2 Pabelan Kelas VIII-A
Butir soal
r Keterangan
Butir soal
R Keterangan
1 -.022
Tidak valid 14
-.286 Tidak valid
2 -.187
Tidak valid 15
.241 Valid
3 .009
Tidak valid 16
-.214 Tidak valid
4 .282
Valid 17
-.331 Tidak valid
5 .044
Tidak valid 18
.301 Valid
6 .000
Tidak valid 19
.037 Tidak valid
7 .434
Valid 20
.242 Valid
8 .236
Valid 21
.201 Valid
9 .164
Tidak valid 22
.370 Valid
10 .312
Valid 23
-.157 Tidak valid
11 .505
Valid 24
-.126 Tidak valid
12 .461
Valid 25
.077 Tidak valid
13 -.121
Tidak valid
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 34 siswa yang diteliti pada uji coba pretest dan postest, jumlah soal sebanyak 25 soal yang di uji cobakan,
hanya 11 soal yang valid dan 14 soal tidak valid. Sebanyak 11 soal yang valid, diuji lagi validitas dan reliabilitas dari butir
– butir soal tersebut. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal
Butir Soal
R Keterangan
4 .689
Valid 7
.675 Valid
8 .702
Valid 10
.685 Valid
11 .663
Valid 12
.680 Valid
15 .707
Valid 18
.719 Valid
20 .706
Valid 21
.709 Valid
22 .684
Valid
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 11 soal tes valid dan koefisien validitas antara 0,663 sampai 0,719. Analisis reliabilitas
instrumen menggunakan Cronbachs Alpha dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,713.
Hasil analisis data Tabel 4.2 menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Blue print akhir instrumen
yang layak digunakan untuk pretest dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3
Blue Print Butir Soal Pretest
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Butir
Soal Jumlah
Memahami sifat-sifat
kubus, balok,
prisma, limas,
dan bagian-
bagiannya serta
menentukan ukurannya.
Mengidentifikasi sifat-sifat kubus,
balok, prisma,
dan limas serta bagian-
bagiannya.
Mengidentifikasi sifat-sifat kubus
dan balok serta bagiannya.
Mengidentifikasi
sifat-sifat prismadan limas
serta bagiannya. 4, 7,
18 10,
11,12, 15,
20 3
5
Membuat jaring-jaring
kubus, balok,
prisma, dan
limas
Membuat jaring
– jaring kubus dan balok
Membuat jaring-
jaring prisma,
dan limas. 8
21, 22 1
2
Total 11
Blue print akhir instrumen yang layak digunakan untuk postest dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Blue Print Butir Soal Postest
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Butir
Soal Jumlah
Memahami sifat-sifat
kubus, balok,
prisma, limas,
dan bagian-
bagiannya serta
menentukan ukurannya.
Mengidentifikas i
sifat-sifat kubus,
balok, prisma,
dan limas
serta bagian-
bagiannya.
Mengidentifikasi sifat-sifat kubus
dan balok serta bagiannya.
Mengidentifikasi
sifat-sifat prisma dan limas serta
bagiannya. 2, 4,
8, 1, 6,
7, 9, 10
3 5
Membuat jaring-jaring
kubus, balok,
prisma, dan
limas
Membuat jaring- jaring kubus dan
balok
Membuat jaring- jaring
prisma, dan limas.
11 3, 5
1 2
Total 11
C. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data
1. Pretest
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov- Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data
tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas pretest
dapat di lihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest
Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic Df
Sig. Pretes
.113 59
.058 a. Lilliefors Significance Correction
Dilihat dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,058, artinya sebaran data tersebut
normal. Uji homogenitas pretest dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen
sehingga penelitian biasa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari
0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas pretest dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest
N Valid
59 Missing
Kurtosis .125
Std. Error of Kurtosis .613
Percentiles 25
45.0000 50
54.0000 75
63.0000
Berdasarkan Tabel 4.6, besarnya nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,125 artinya data tersebut homogen sehingga penelitian
dapat dilanjutkan ketahap berikutnya.
2. Postest
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov- Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data
tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas postest
dapat di lihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Postes N
58 Normal Parameters
a
Mean 74.8793
Std. Deviation 1.62147E1
Most Extreme Differences
Absolute .164
Positive .146
Negative -.164
Kolmogorov-Smirnov Z 1.252
Asymp. Sig. 2-tailed .087
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,087, artinya sebaran data tersebut normal. Uji
homogenitas postest dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen
sehingga penelitian bisa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari
0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas postest dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postest
Berdasarkan Tabel 4.8, besarnya taraf nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,467 artinya data tersebut homogen sehingga penelitian
dapat dilanjutkan ketahap berikutnya.
3. Kelompok Kerja Pada Pembelajaran Matematika
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov- Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data
tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat di
lihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kerja
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kelompok N
36 Normal Parameters
a
Mean 76.9167
Std. Deviation 4.66828
Most Extreme Differences Absolute
.183 Positive
.104 Negative
-.183 Kolmogorov-Smirnov Z
1.096 Asymp. Sig. 2-tailed
.181 a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,181 artinya sebaran data tersebut normal. Uji
homogenitas dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan,
N Valid
58 Missing
1 Kurtosis
.467 Std. Error of Kurtosis
.618 Percentiles
25 63.0000
50 81.0000
75 81.0000