METODE PENELITIAN T1 202009038 Full text

: Validitas Tinggi : Validitas Sangat Tinggi Penentukan validitas item yang digunakan kriteria dari Arikunto 2007 yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila batas bawah sama dengan 0,20 hal ini mengingat bahwa suatu instrumen adalah valid jika disusun dari item yang valid juga.

b. Reliabilitas

Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat evaluasi yang digunakan. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Analisis validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for windows seri 16.0. Klasifikasi interpretasi derajat reliabilitas menurut Guilford Suherman, 2003 sebagai berikut: : Reliabilitas Sangat Rendah : Reliabilitas Rendah : Reliabilitas Cukup : Reliabilitas Tinggi : Reliabilitas Tinggi Uji coba instrumen diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pabelan. Tujuan dari pelaksanaan uji coba item tes adalah mengetahui kelayakan butir - butir item yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian.

c. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran tes adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi siswa. Tingkat kesukaran merupakan salah satu ciri tes yang perlu diperhatikan, karena tingkat kesukaran tes menunjukkan seberapa sukar atau mudahnya butir-butir tes atau tes secara keseluruhan yang telah diselenggarakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = Indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran sebagai berikut: Klasifikasi Indeks Kesukaran Keterangan 0,00 – 3,00 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Setelah uji validitas dan relibilitas uji instrumen pretest dilakukan taraf kesukaran soal. Hasil taraf kesukaran dari sebaran uji instrumen pretes dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Taraf Kesukaran Soal Kategori Frekuensi No. Item Soal Sukar 5 4, 5, 6, 7, 17 Sedang 16 3, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 Mudah 4 1, 2, 12, 25

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Arikunto, 2007. Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok bodoh atau kelompok rendah. Rumus untuk menentukan daya beda adalah: Keterangan: D = daya beda B A = respon betul kelompok atas B B = respon betul kelompok bawah J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: Klasifikasi Daya Pembeda Keterangan 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali Hasil uji daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Uji Daya Beda Soal Berdasarkan Tabel 3.4, nomor item soal 2 diperoleh hasil -0,22, nomor item 13 diperoleh hasil -0,11, nomor Item 14 diperoleh hasil 0,22 dan nomor item 17 diperoleh hasil -0,11. Dengan demikian nomor item 2, 13, 14 dan 17 tidak masuk dalam kriteia yang telah ditentukan. F. Teknik Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan topik bangun ruang segi datar. Kedalaman materi yang akan digunakan disesuaikan dengan KTSP khususnya kelas VIII semester 2. RPP juga dilengkapi dengan post test. b. Lembar Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pengamatan, observasi dipergunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas dalam kelompok belajar. c. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat yang dipergunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar matematika dalam memahami dan menguasai pelajaran matematika, baik siswa yang belajar dalam diskusi kelompok beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. d. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia seperti jumlah siswa, daftar nilai siswa, foto dan sebagainya. G. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu obyek yang diteliti melalui data subyek penelitian sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan Kategori Frekuensi No. Item soal Jelek 7 1, 5, 6, 16, 19, 23, 24 Cukup 5 3, 8, 20, 21, 22 Baik 7 4, 9, 10, 11, 12, 15, 18 Baik sekali 2 7, 25 membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum sugiyono, 2002. Ukuran yang digunakan adalah nilai rata – rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. b. Analisis Uji Beda Rata – Rata Analisis uji berda rata – rata anova digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok yang beranggota 3 orang, 5 orang dan 7 orang. c. Uji Paired-Samples T-Test Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Paired-Samples T-Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada satu kelompok orang antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Uji digunakan untuk menegathui perbedaan hasil belajar pretest dan postest kelompok kerja pada pembelajaran matematika berdasarkan banyaknya anggota kelompok 3 orang, 5 orang dan 7 orang. d. Uji N-Gain Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari data kuantitatif. Data kuantitatif yang akan dianalisis adalah data pretest, postest dan gain. Setelah pretest dan postest dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menghitung gain peningkatan kemampuan matematik siswa kelas VIII. N-Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan kemampuan matematik siswa adalah gain ternormalisasi kontrol normalisasi gain. Adapun rumus dari gain ternormalisasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Normalisasi gain g = Tabel 3.5 Klasifikasi Normalisasi Gain Hake, 1998 Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi g 0,3 Rendah 0,3 g 0,7 Sedang g 0,7 Tinggi 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D SMP Kristen 2 Salatiga tahun pelajaran 20122013. Siswa kelas VIII-A, VIII-C dan VIII-D sebagai kelas eksperimen karena dalam penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol. Kelas VIII-A terdiri dari 20 siswa, VIII-C terdiri dari 19 siswa dan VIII-D terdiri dari 20 siswa, jadi subyek penelitian keseluruhan ada 59 siswa.

B. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pretest dan Postest

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total, menggunakan Pearson Product Moment yang dilakukan dengan SPSS versi 16.00. Hasil uji validitas pretest dan Postest dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal di SMP Negeri 2 Pabelan Kelas VIII-A Butir soal r Keterangan Butir soal R Keterangan 1 -.022 Tidak valid 14 -.286 Tidak valid 2 -.187 Tidak valid 15 .241 Valid 3 .009 Tidak valid 16 -.214 Tidak valid 4 .282 Valid 17 -.331 Tidak valid 5 .044 Tidak valid 18 .301 Valid 6 .000 Tidak valid 19 .037 Tidak valid 7 .434 Valid 20 .242 Valid 8 .236 Valid 21 .201 Valid 9 .164 Tidak valid 22 .370 Valid 10 .312 Valid 23 -.157 Tidak valid 11 .505 Valid 24 -.126 Tidak valid 12 .461 Valid 25 .077 Tidak valid 13 -.121 Tidak valid Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 34 siswa yang diteliti pada uji coba pretest dan postest, jumlah soal sebanyak 25 soal yang di uji cobakan, hanya 11 soal yang valid dan 14 soal tidak valid. Sebanyak 11 soal yang valid, diuji lagi validitas dan reliabilitas dari butir – butir soal tersebut. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal Butir Soal R Keterangan 4 .689 Valid 7 .675 Valid 8 .702 Valid 10 .685 Valid 11 .663 Valid 12 .680 Valid 15 .707 Valid 18 .719 Valid 20 .706 Valid 21 .709 Valid 22 .684 Valid Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 11 soal tes valid dan koefisien validitas antara 0,663 sampai 0,719. Analisis reliabilitas instrumen menggunakan Cronbachs Alpha dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,713. Hasil analisis data Tabel 4.2 menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Blue print akhir instrumen yang layak digunakan untuk pretest dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Blue Print Butir Soal Pretest Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian- bagiannya serta menentukan ukurannya. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian- bagiannya.  Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya.  Mengidentifikasi sifat-sifat prismadan limas serta bagiannya. 4, 7, 18 10, 11,12, 15, 20 3 5 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas  Membuat jaring – jaring kubus dan balok  Membuat jaring- jaring prisma, dan limas. 8 21, 22 1 2 Total 11 Blue print akhir instrumen yang layak digunakan untuk postest dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Blue Print Butir Soal Postest Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian- bagiannya serta menentukan ukurannya. Mengidentifikas i sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian- bagiannya.  Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan balok serta bagiannya.  Mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas serta bagiannya. 2, 4, 8, 1, 6, 7, 9, 10 3 5 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas  Membuat jaring- jaring kubus dan balok  Membuat jaring- jaring prisma, dan limas. 11 3, 5 1 2 Total 11

C. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data

1. Pretest

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov- Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas pretest dapat di lihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Pretes .113 59 .058 a. Lilliefors Significance Correction Dilihat dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,058, artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas pretest dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen sehingga penelitian biasa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas pretest dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest N Valid 59 Missing Kurtosis .125 Std. Error of Kurtosis .613 Percentiles 25 45.0000 50 54.0000 75 63.0000 Berdasarkan Tabel 4.6, besarnya nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,125 artinya data tersebut homogen sehingga penelitian dapat dilanjutkan ketahap berikutnya.

2. Postest

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov- Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas postest dapat di lihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Postes N 58 Normal Parameters a Mean 74.8793 Std. Deviation 1.62147E1 Most Extreme Differences Absolute .164 Positive .146 Negative -.164 Kolmogorov-Smirnov Z 1.252 Asymp. Sig. 2-tailed .087 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,087, artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas postest dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, apabila lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen sehingga penelitian bisa dilanjutkan sedangkan apabila kuarang dari 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Hasil uji homogenitas postest dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postest Berdasarkan Tabel 4.8, besarnya taraf nilai kurtosis lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,467 artinya data tersebut homogen sehingga penelitian dapat dilanjutkan ketahap berikutnya.

3. Kelompok Kerja Pada Pembelajaran Matematika

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov- Smirnov. Jika taraf signifikan lebih dari 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan apabila taraf signifikan kurang dari 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat di lihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kerja One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kelompok N 36 Normal Parameters a Mean 76.9167 Std. Deviation 4.66828 Most Extreme Differences Absolute .183 Positive .104 Negative -.183 Kolmogorov-Smirnov Z 1.096 Asymp. Sig. 2-tailed .181 a. Test distribution is Normal. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa taraf signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,181 artinya sebaran data tersebut normal. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat besarnya taraf signifikan, N Valid 58 Missing 1 Kurtosis .467 Std. Error of Kurtosis .618 Percentiles 25 63.0000 50 81.0000 75 81.0000